Problem

30 4 0
                                    

Esok harinya, Kirasuma terbangun dari tidurnya. Tangannya meraih ponselnya yang ada di nakas untuk melihat notifikasi.

“Ngga ada yang chat ya? Ya sudah deh, aku mau mandi dulu biar ngga terlambat ke sekolah. Cepat mandi nanti mereka nunggu!” gumam Kirasuma.

Kirasuma langsung mengambil handuk dan melesat pergi ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian.


Setelah Kirasuma keluar dari kamar mandi dengan balutan Seragam sekolah, ia langsung memasukkan buku pelajarannya ke dalam tas dengan cekatan.

Tiba-tiba ringtone ponsel Kirasuma berdering. Kirasuma menggeser tombol hijau dan lekas menjawab.

“Halo?”

"Assalamualaikum, Lah"

Wa alaikum salam. Why?”

"Gimana? Sudah siap belum?"

“Sudahlah" balasnya penuh gaya.

"Tapi Lalah mau sarapan dulu ya, sambil nunggu Pagi sama Siang”

"Iya, aku juga mau sarapan. Sekalian aku tanya mereka sudah siap apa belum. Kalau belum kita tinggalin aja. Yakan?"

Yoi bos qu!”

Yuni memanggil Kirasuma dari ruang makan. Segera gadis itu mengakhiri hubungan telepon dan langsung menuju ke ruang makan.

***

“Masa, Ja?” tanya Kirasuma sengaja mengganggu Senja.

Mereka hampir dekat dengan sekolah dan Kirasuma tak lagi menjadi pencerita. Sekarang dia beralih menjadi pendengar, ganti Senja yang ngoceh tentang sekolahnya di London.

“Kalau ga percaya, ya sudah!” tandas Senja sensitif.

Ntah kenapa hari ini dia jadi seperti cewek PMS. Sensinya minta ampun.

“Dih, baperan anak orang. Gimana cara hiburnya yak?” ujar Kirasuma semakin menggoda.

Senja mendengus sebal dan membuat Kirasuma mengikik gemas.

“Eh, kalian sudah lapor kepsek belum?”

“Kemarin kami sudah datang langsung ke sekolah, terus aku langsung temui kepsek-”

“Lho, kok ngga langsung sekolah?” potong Kirasuma.

“Kepala sekolahnya juga nanya gitu. Tapi karena aku belum beli baju seragam, ya aku tunda aja dulu sekolahnya. Jadi kemarin aku beli seragam sama Siang”
jelas Pagi.

“Oh gitu. Jadi nanti kamu harus temui kepala sekolah dulu untuk laporan, 'kan?” tanya Kirasuma langsung di-iya-kan Pagi.

“Cih, aku di cuekin” sindir Senja.

“Siapa suruh merajuk?” tukas Kirasuma.

“Yang merajuk siapa?” sengit Senja.

***

Sesampainya di gerbang sekolah, semangat mereka semakin meningkat. Pagi pamit ke Kirasuma dan pergi ke ruang kepsek dengan adiknya. Suara Kirasuma terdengar kecewa saat tau mereka bukan di kelas yang sama. Tapi Pagi kembali menyemangati Kirasuma lalu pergi ke ruang kepsek.


Sesampainya, Pagi mengetuk pintu berwarna coklat elegan dengan ukiran antik di hadapan mereka. Pagi menekan gagang pintu dan masuk saat mendapat izin dari kepsek.

Melukis Senja {Revisi} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang