Normal POV
Beberapa hari telah mereka lewati. Ulangan sekolah berakhir hari ini. Lepas satu beban di pundak mereka.
"Akhirnya selesai juga ulangannya" tutur Pagi lega dengan telapak tangan dimasukkan ke dalam saku celana.
"Masih ada satu ulangan lagi. Jangan senang dulu!" balas Senja serius dengan telapak tangan kanan diselipkan di saku celana juga.
"Aahh, seenggaknya ada waktu buat istirahat bentar."
"Istirahatlah sepuasmu, sebelum kau di istirahatkan" ucap Sore spontan, dengan nada suara menusuk.
Sepertinya sensi Sore ke Pagi belum hilang.
"Ugh. Kok agak ngeri, ya?" keringat dingin meluncur di pelipis Pagi.
"Salah, Re! Yang bener, bekerja keraslah sekuat tenaga, sebelum kau di istirahatkan dengan tenang" ucap Kirasuma membenarkan ucapan Sore.
"Nah, itu baru bener."
"Iya deh, iya."
"Habis ini kalian mau ngapain?" tanya Senja.
"Entahlah. Kayaknya aku tidur siang aja, deh" jawab Pagi.
"Kalau aku sih, ngga tau mau ngapain" lanjut Sore.
"Haiihh, kayaknya bakalan bosen lagi, nih" keluh cowok kolektor lego itu.
Hari ini Pagi lebih banyak omong dari biasanya. Dah macam cewek.
"Apa? Jangan sampe kamu nyepam grup lagi hari ini! Auto mute notification aku" ancam Sore.
"Hehe, rencanya gitu" Pagi meringis.
"Memangnya Jaja mau ngapain habis ini?"
"Jaja ngga tahu juga, Lah"
"Mau ke taman?" suara Siang menginterupsi.
Langkah mereka berhenti tepat di depan pintu taman. Mulut mereka berhenti mengeluarkan suara. Angin bertiup sepoi-sepoi.
Membuat suasana semakin tenang dan menghanyutkan. Surai mereka berkibar terhempas angin. Pandangan mereka menatap sayu seisi taman tanpa merubah posisi berdiri."Taman yang indah" sanjung Kirasuma.
"Penuh kenangan" gumam Senja.
"Bisa-bisanya kita melupakan keindahan dan kenangan taman ini" sambung Pagi.
Mereka melukis senyum dengan kompak.
"Ada yang sependapat dengan Siang?" tanya Sore dengan suara tenang dan seketika sensinya terhadap Pagi sirna begitu saja.
Seolah keajaiban kenangan dari taman inilah yang meluluhkannya. Mereka mengangguk setuju.
"Yuk kita pulang dulu, ganti baju, makan siang, trus kumpul di sini!" Sore memberi arahan.
***
"Hm, kalian ingat pertemuan kita dulu?" tanya Sore berjalan mendekati Kirasuma dan Siang yang duduk bersebelahan.
"Jelas inget lah! Aku sama Jaja aja sudah ngeflashback. Ya ngga, Ja?"
Senja manggut-manggut.
"Kayaknya cuma kita aja yang belum, nih" desis Pagi.
"Mau mulai?" Senja bertanya.
"Boleh" tukas Pagi.
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Melukis Senja {Revisi}
Genç KurguMenceritakan seorang gadis cantik bernama Kirasuma Nura Fadillah dan seorang pemuda tampan bernama Senja Wira Atmaja yang telah bersahabat sejak kecil. Tak hanya Senja. Kirasuma juga memiliki banyak teman lainnya. Namun suatu ketika mereka berpen...