In Kirasuma's House

64 7 0
                                    

Sesampainya didepan rumah Kirasuma.
"Em.. Ja terima kasih ya, sudah mau mengantarku kerumah"
Ujar Kirasuma canggung.
"Iya sama-sama."
Senja tersenyum.
"Ya sudah aku mau masuk dulu, ya!"
Kata Kirasuma sambil menunjuk pintu rumahnya.

"Mau diantar?"
"Ah gausah. Aku bisa sendiri, kok."
Kirasuma menolak sambil tersenyum.
"Tak apa. Lagian lukamu juga harus di obati!"
paksa Senja.
"Sudah, ngga apa-apa. 'Kan ada ibu. Nanti biar ibu yang obati."
tolak Kirasuma sekali lagi.

"Tapi 'kan aku mau ketemu sama ibu. Mau kangen-kangenan"
kata Senja bercanda, dan itu membuat Kirasuma skak mat.
"Ya sudah deh, ayo masuk!"
mereka berdua pun masuk ke rumah Kirasuma.
"Assalamu alaikum. Lalah pulang!"
Salam Kirasuma sambil melepaskan sepatunya perlahan dan menaruhnya di rak sepatu.

"Wa alaikum salam. Masuk sayang ibu ada diruang keluarga sama ayah dan adik mu!"
Balas ibu dari ruang keluarga.
"Ayo kita keruang keluarga! Senja kangen 'kan sama keluarga ku?"
"Iya. Tak ada yang berubah, ya"

Mereka pun pergi ke ruang keluarga, dan betapa terkejutnya keluarga Kirasuma melihat seorang laki-laki yang datang bersama Kirasuma.
"Sayang, dia siapa?"
tanya Ibu Kirasuma bingung.

"Ibu ngga ingat, anak laki-laki yang sering bermain disini dan menemani Lalah jika Lalah sakit dan tinggal di sebelah rumah?"
jelas Kirasuma bersemangat.
"Ahh... SENJA! Apa kabar? Tante rindu!"
ucap Ibu Kirasuma lebih bersemangat.
"Baik Tante"
jawab Senja sambil tersenyum manis.

Tiba-tiba Ibu Kirasuma memeluk Senja dengan erat.
Melepas rindu selama bertahun-tahun tidak berjumpa.
"Kamu sudah besar sekarang, kamu juga sudah ibu anggap seperti anak ibu sendiri, Senja!"
ucap Ibu Kirasuma dalam pelukan layaknya seorang ibu dan anak, dan Senja membalas pelukan nya.

"Ehem. Sudah selesai?"
ucap Kirasuma menghancurkan momen.
Mereka berdua pun melepaskan pelukannya dan tersenyum malu.
"Oh ya Tante, Senja mau mengobati kaki Lalah dulu, ya!"
"Lho, kaki Lalah kenapa?"
tanya Ibu Kirasuma khawatir.

"Emm... Tadi kita main kejar-kejaran, terus Kirasuma ngga sengaja tersandung batu, ya gitu deh."
jelas Senja.
"Oh ya sudah, biar tante yang obati!"
"Ngga apa Tante, biar Jaja yang obati!"

"Ya sudah, Jaja yang obati, biar tante yang menyiapkan camilan."
Lalu Ibu Kirasuma pun pergi ke dapur untuk menyiapkan camilan untuk mereka.


To be continue

Melukis Senja {Revisi} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang