Rencana #2

28 5 0
                                    

Keesokan harinya.



Kak Bintang, Kak Bulan, dan Awan berkumpul di taman.
“Bagaimana? Sudah dilaksanakan tugasnya?”
-Kak Bintang.
“Beres~”
-Kak Aurora.
Ofcourse~”
-Awan.
Good. Ok, sekarang kita pulang dulu ke rumah, trus jam lima kita langsung ke kafe mall.”
“Siap, Kak!”
-Awan.



Mereka pun pulang ke rumah dan menanti sore hari tiba.



***



Pukul 16:30.



Kak Bintang sudah bersiap untuk melaksanakan misinya yaitu: 'Mempersatukan Hubungan'.
Kak Bintang sedang menelepon Kak Aurora, Awan, Tante Meta, dan Tante  Yuni dalam satu grup yang baru dibuatnya tadi malam.
“Ok, berangkat!”
tutupnya.



Kak Bintang bergegas keluar rumah mengumpulkan Kak Aurora dan Awan untuk berangkat bersama.
Dia masuk kedalam mobil merahnya yang mengkilap.
Kak Bintang menjemput Kak Aurora, lalu menjemput Awan.



***



Sesampainya di kafe mall.



Mereka langsung memboking meja di kafe itu.
“Ok, sudah diboking mejanya. Sekarang kita tinggal keluar supaya mereka ngga mencurigai kita. Aurora, Awan, kalian suruh Sore, Bulan, Siang, sama Pagi cepat kesini. Tapi jangan sampai mereka mencurigai kita.”
“Ok.”
-Awan.



***



Seperempat jam telah berlalu.



Namun sepertinya mereka belum ada yang datang.
Kak Bintang, Kak Aurora, dan Awan duduk di meja luar kafe.
“Mereka kok belum datang, sih?”
keluh Awan.
“Sabar.”
-Kak Bintang.
Tak lama kemudian Kak Malam dan Senja datang.



“Mereka datang!”
kata Kak Bintang sembari agak menunduk agar tak ketahuan.
Kak Malam dan Senja masuk ke dalam kafe itu.
“Sekarang tinggal tunggu yang lain nya”
-Kak Bintang.
Tiba-tiba seseorang datang menghampiri mereka, dan menepuk pundak Kak Bintang.



'Tap'
Kak Bintang terkejut lalu refleks menoleh, dan hampir saja Kak Bintang  memukul seseorang yang mengejutkan nya, namun dia tahan setelah melihat Tante Meta yang mengejutkan nya.
“Tante!”
Kak Bintang panik.
“…”
“Maaf Tante, Bintang ngga sengaja-!”



“Stt… kecilkan suara mu! Nanti kita ketahuan!”
bisik Tante Meta.
“Ah, iya Tante. Silahkan duduk Tante.”
bisik Kak Bintang.
Tante Meta duduk disebelah kursi kosong disebelah Awan.
Kursi kosong itu sengaja disiapkan untuk Tante Meta dan Tante Yuni.
“Tante Yuni mana?”
-Kak Bintang.



“Ngga tahu? Ini tante masih chat Tante Yuni…”
kata Tante Meta sembari memainkan ponselnya.
“Nah, dia bilang sudah dekat.”
“Sudah dekat dimana?”
-Kak Bintang.
“Ngga tahu?”
“Ck”
Kak Bintang mendecak.
Tak lama kemudian, Kak Bulan dan Sore datang.



“Eh! Bulan sama Sore datang tuh. Menunduk!”
-Kak Bintang.
Mereka berdua masuk tanpa menyadari Kak Bintang, Kak Aurora, Awan, dan Tante Meta ada didekat mereka.
“Hah~ mereka ngga lihat kita.”
kata Kak Bintang mengangkat kepalanya perlahan.



“Jadi nanti rencananya kalau mereka sudah ngumpul semua, Aurora sama Awan masuk, trus pura-pura ngga tahu apa yang terjadi. Tapi sebentar aja. Habis itu kalian panggil nama ku nanti aku masuk trus Tante Meta sama Tante Yuni nyusul, mengerti?”
-Kak Bintang.
“Mengerti”
balas mereka bersamaan.



Melukis Senja {Revisi} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang