Semua nya masuk kedalam bus nya masing masing. Dela sudah di pulangkan. Bus pun sudah berjalan sejak 15 menit yang lalu. Ku pejamkan mata ku, menikmati rasa sesak di dada. Seperti nya mata ku sudah mulai berembun. Ternyata benar, apa yang di katakan oleh Gina dan Elsa tempo hari.
Tuhan, menagapa kau limpah kan sikit ini kepada ku? Apa aku terlalu berharap kepada nya? Seperti nya aku sudah menempatkan hati ku kepada orang yang salah. Lalu apa yang harus ku lakukan?
Elsa tiba tiba memeluk ku, Dia ikut merasakan apa yang ku rasakan. "Nay, gue nggk tau nenangin lo nya gimana. Kadang gue juga suka sakit kalau liat Yasha sama Rista. Kita sama Nay!" Ujar Elsa memeluk ku.
Aku membalas pelukan Elsa, "Makasih El, lo udah berusa buat jadi sahabat terbaik buat gue." Ujar ku kepada Elsa.
"We are best friend's!" Ujar ku dan Elsa bersama, sembari tersenyum.
Bua yang ku tumpangi, berhenti. Matahari sudah di gantikan oleh bulan sabit dan taburan bintang yang indah. Suara dari salah satu panitia membuat kita semua yang berada di dalam bus turun.
Aku mengedarkan pandangan ku, kita berada di sebuah rumah makan. Aku memutuskan untuk sholat magrib dulu, saat ku lihat panjang sekali antrian untuk mengambil makan. Aku sholat lebih dulu, sementara Gina dan Anna entah kemana! Dan Elsa? Dia sedang ada urusan dengan Alisa kembaran nya. Saat sedang memakai sepatu cats di depan mushola. Yasha dan Angga duduk di sebelah ku.
Mereka juga sama seperti ku, sedang memakai sepatu. "Kok tumben Nay sendiri?" Tanya Yasha.
"Eh iya, Elsa lagi ada urusan sama Alisa. Terus Anna dan Gina nggk tau kemana!" Kata ku, sembari memasukan mukena kedalam tas.
"Mau bareng nggk? Dari pada sendiri!" Kata Yasha, aku berpikir. Bukan nya aku tidak apa apa, aku hanya tidak ingin di pikir yang tidak tidak oleh semua orang.
Aku melihat ada Nilam dan Linda yang melintas di depan ku. "Ehm, makasih Yas. Tapi nggk usah deh, soal nya gue mau sama Nilam. Nilam!" Tolak ku dengan Halus sebelum akhir nya aku memanggil Nilam.
"Eh Yas Ngga, gue ke sana dulu ya. By Yasha, By Angga!" Kata ku lalu meninggal kan mereka.
"Bareng ya gue nggk ada temen nih!" Kata ku kepada Nilam dan Linda.
"Eh iya Nay, nggk pa pa kok!" Kata Linda dan Nilam santai.
Kami pun mulai mengantri untuk mengambil makanan. Jujur saja di sini, tidak ada lauk yang ku suka. Aku tidak suka Ikan, entah jenis ikan apa pun. Akhir nya aku memutuskan untuk mengambil tempe dan tumis kangkung.
Aku, Nilam dan Linda pun duduk satu meja. "Nay lo nggk ambil ikan?" Tanya Linda. Aku mengelengkan kepala ku.
"Enggk Lin, gue kan nggk suka ikan!" Kata ku. Tak berapa lama, seorang perempuan berambut sebahu dan seorang lelaki memakai jaket jens ala ala dilan datang ke meja kami.
"Eh kita boleh gabung nggk? Soal nya nggk kebagian tempat duduk nih!" Ujar si perempuan itu. Aku diam dan hanya menatap piring makan ku.
"Oh boleh kok Ti, ini kan tempat duduk umum!" Ujar Nilam. Mereka pun duduk di 2 kusri yang tersisa. Kedua orang itu, Reyhan dan kekasih nya? Tia. Reyhan duduk di sebelah ku, dan Tia? Dia duduk di samping Kanan Reyhan.
"Maaf dek ini ayam nya!" Kata seorang pelayang yang datang menghampiri ku.
Aku mengkerutkan kening bingung. "Saya nggk pesan Ayam!" Kata ku jujur.
"Dengan Dek Nayang Kartika kan?" Tanya pelayan itu memastikan, aku mengangguk.
"Saya hanya mengantarkan ayam ini kepada adek. Jadi silakan di nikmati." Ujar Pelayan itu mengeletakan sepiring Ayam goreng di depan ku. Aku melihat di samping Ayam tersebut ada sebuah kertas. Karna penasaran, aku pun membuka kertas itu.
2 potong dada ayam untuk
Orang tersayang.Jangan lupa makan:)
My babe girl❤Aku terdiam, ketika selsai membaca tulisan tangan yang sangat rapih itu. "Itu dari siapa Nay? Lo pesen?" Tanya Linda kepo.
Aku mengelengkan kepala ku. Nilam pun mengambil secarik kertas itu dari tangan ku. "What? Lo punya penganggum rahasia?" Ujar Nilam heboh. Aku hanya mengangkat bahu ku tidak tahu.
***
Kertas tadi masih di genggam oleh Gina. "Gila nggk nyangka gue, lo punya pengaggum rahasia!" Ujar Gina semilir angin malam menerbangkan rabut panjang milik Gina.
Saat ini pukul 10 malam, kami sampai di penyebrangan di selat sunda. Kami sedang berada di kapal, di tingkat paling atas. Angin cukup kencang disini. Membuat ku merapatkan cardigan rajut ku.
"Eh tapi lo beneran nggk tau siap yag udah ngasih ini?" Tanya Anna. Aku mengelengkan kepala ku.
"Enggk tau! Gue takut kalau dia berbuat jahat sama gue!" Kata ku kepada mereka.
"Iya juga sih, ngeri gitu kalau misal kan semua yang lo pikirn bener!" Ujar Elsa.
"Ya emoga saja tidak terjadi apa apa!" Ujar Gina.
"Guys!" Panggil Anna lirih.
"Gue kayak nya mabuk laut deh! Perut gue rasa nya mual. Dan kepala gue pusing!" Ujar Anna.
"Eh ya udah yuk kita bawah aja. Kasihan kalau lo disini." Kata ku meragkul tubuh Anna, Gina dan Elsa hanya mengangguka kepala menyetujui ucapan ku.
Saat turun tangga, tubuh Anna sempoyong ke depan. Aku degan sigap menahan tubuh nya. Di ujung tangga, kita berpapasan degan Sean, Billy, Yasha dan Angga.
"Eh Anna kenapa Nay?" Tanya Sean kepada ku.
"Dia mabuk laut!" Kata ku. saat tidak seimabang rupa nya, tali sepatu ku lepas membuat, aku tidak bisa menstabil kan tabuh ku hingga aku terjatuh ke kanan.
Aku merasakan tubuh ku di tahan oleh seseorang. Aku menatap mata hitam legam di depan ku. Aroma parfum nya sangat ku suka membuat ku tenang. Dengan hangat nya dia mendekap tubuh ku.
Aku tersadar, dan kembai berdiri. "Eh maaf nggk sengaja!" Kata ku kepada lelaki itu.
"Iya nggk pa pa!" Ujar lelaki itu.
Sean sudah membopong tubuh Anna untuk di bawa ke ruangn khusus. Angin malam menerpa wajah ku, dan aku juga mencium bau parfum yang entah sejak kapan melekat di tubuh ku. Wangi parfum, lelaki yang dati menolong ku, Angga.
●●●●
VOTE + COMMENT❤
MAAF KUEN TYPO😊
MAYANG😎
23 SEPTEMBER 2019
❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and Mr. X
Teen FictionBerawal dari sebuah surat dari seseorang yang menamai dirinya sebagai Mr. X Nayang Kartika, siswi di SMK Lampung. Pandai, dan memiliki beberapa sahabat yang selalu menemaninya. Nayang selalu mendapatkan sepucuk surat, berserta boneka dan beberapa b...