Lalu aku melihat, benar. Seorang perempuan yang jelas, sangat mirip denganku.
"Lo yakin? Lo gak punya kembaran?" tanya Kak Gio mampu membuatku terdiam.
***
Aku menggelengkan kepalaku, sama sekali tidak mengetahui kondisi yang sebenarnya. "Gue gak tau, Kak. Tapi nanti coba gue bakalan ngomong sama Mama. Siapa tau, Mama menyembunyikan sesuatu."
Kak Gio menganggukkan kepalanya mengerti. "Gue yakin, kalian berdua kembar. Nama lo, sama nama dia aja beda tipis. Nayang Kartika dan Naira Sartika. Gak mungkin kalau semua ini sebuah kebetulan, bukan?"
Aku menganggukkan kepalaku. Benar, ini tidak mungkin suatu kebetulan. Jadi rencana ku selanjutnya, aku akan menelpon Mama. Lalu menemui Naira, dan menemui Arsa. Untuk meluruskan semuanya.
"Lalu gitu, gue pergi dulu, ya Kak." Aku membereskan semuanya.
"Eh, terus lo mau kemana?" tanya Kak Gio.
"Paling gue mau cari penginapan dulu," ucapku. Kak Gio mengangguk mengerti.
"Oke, jangan lupa mampir ke rumah gue ya. Jarang-jarang lo ke rumah gue. Eh atau gak, lo nginep aja di rumah gue," ajak Kak Gio.
Aku menggelengkan kepalaku. "Eh gak usah kak, ngerepotin. Nanti gue main aja."
"Yah, padahal kalau Gita tau lo di sini. Pasti dia seneng banget," ucap Kak Gio.
Aku tersenyum, "Nanti deh. Aku bakalan mampir kok."
Kakak Gio mengangguk. "Oke Kak. Kalau gitu, gue pergi dulu. Bay."
Aku pergi meninggalkan cafe siang ini.
****
Setelah mendapatkan penginapan. Aku masuk kedalam penginapan. Sialnya, aku harus berbelanja baju. Karena, aku yang tidak membawa baju. Aku merebahkan tubuhku di atas ranjang. Setelah pulang dari mall dan akhirnya sekarang aku menemukan ranjang.
Setelah sekitar 15 menit rebahan di ranjang. Aku bangkit, dan masuk ke kamar mandi. Berniat untuk membersihkan badan. Setelah mandi aku duduk di tepi ranjang. Seraya menggosok-gosokkan handuk pada rambutku.
Ponselku berbunyi, Mama menelpon ku. Aku sempat melirik jam di dinding. Ternyata pukul 8 malam. Pantas Mama menelpon. Mungkin karena Mama khawatir aku belum juga pulang.
"Assalamualaikum," ucapku mengangkat telpon.
"Wa'alaikumsalam, Nayang? Kata Gina kamu gak ke kantor? Terus seharian ini kamu kemana? Kamu gak pa-pa, kan Nak?" omel Mama di seberang sana.
"Iya Ma. Hari ini, emang Nayang gak ngantor," jawabku jujur.
"Terus kamu kemana? Kok belum juga pulang?" tanya Mama khawatir.
"Nayang, di Jakarta..."
"Apa?! Ngapain kamu kesana?" tanya Mama.
"Nay, nemuin Arsa," jawabku jujur lagi.
"Astagfirullah, kan kamu tau. Pamali, kamu ini mau nikah Nayang!" ucap Mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and Mr. X
Teen FictionBerawal dari sebuah surat dari seseorang yang menamai dirinya sebagai Mr. X Nayang Kartika, siswi di SMK Lampung. Pandai, dan memiliki beberapa sahabat yang selalu menemaninya. Nayang selalu mendapatkan sepucuk surat, berserta boneka dan beberapa b...