EP 8: Skenario Terindah

599 58 2
                                    

Ruangan rawat inap milik Anna ramai. Karena untuk pertama kalinya. Kami, bersama-sama kembali. Hari ini adalah hari persalinan Anna. Dan alhamdulillah semua berjalan dengan lancar. Seorang anak lelaki tampan lahir di bumi.

Anna tersenyum, menatap kami satu persatu. Ada aku, Gina, Elang, Elsa, dan tentu saja Fero. Oh ada anak Elsa juga yang baru berumur 3 bulan. Tiga bulan berlalu, kami memang sudah baikan.

Aku selalu menemani Anna. Dan yah, akhirnya sekarang anak Anna sudah lahir di dunia.

"Btw lucu banget anak lo Ann," ucap Gina menatap gemas ke arah anak Anna.

"Hooh, ganteng banget," sahut Elsa mengelus wajah anak Anna. "Nanti kalau udah gede, jodohin aja sama anak gue Ann," sambung Elsa.

"Sttt.... Enak aja! Pokoknya gue sama Anna harus jadi besanan," ucap Gina tidak terima.

Aku dan Anna hanya tertawa melihat kelakukan Gina dan Elsa. Ini adalah momen yang kami rindukan. Karena sudah lama sekali kami tidak melihat Gina dan Elsa bertengkar.

"Gak! Lo kan belum nikah woy! Belum tentu juga anak lo cewek. Gue yakin kalau anak lo cewek pasti nyebelin banget sama kek emaknya!" ucap Elsa mengoceh dengan  kecepatan di atas rata-rata.

"Ye, kalau gitu ayo ayang nikah. Biar kita nanti bisa besanan sama Anna," ucap Gina kepada Elang.

"Dih, ngebet banget lo pengen nikah!" ucap Elsa menatap sinis ke arah Gina.

"Udah deh! Kalian itu bertengkar terus. Kapan sih, kalian gak tengkar," ucap Anna melerai keduanya.

"Pokoknya si ganteng ini, harus jadi menantu gue," ucap Elsa mutlak.

Setelah beberapa menit kondisi mulai kondusif. Pintu ruang inap Anna terbuka. Menampilkan sosok Angga dan Sean. Aku menunduk, tidak menatap Angga yang sedari tadi memperhatikanku.

"Hai, kalian udah datang," ucap Anna di diiringi dengan senyuman manis di bibirnya.

"Hai Ann, apa kabar?" tanya Sean berjalan mendekat. Lelaki itu membawakan sebuket bunga untuk Anna.

"Alhamdulillah aku baik Sean. Kamu gimana?" tanya Anna. Kami semua diam, menyimak obrolan mereka.

"Alhamdulillah aku juga baik," sahut Sean seraya tersenyum. Anna sama sekali tidak mengatakan bahwa Angga dan Sean akan datang.

Dan, ini juga adalah kali pertama aku bertemu dengan Angga setelah tiga bulan yang lalu. Karena selama tiga bulan. Aku fokus mengurusi Anna.

Tiba-tiba pandangan mataku degan Angga bertemu. Sempat tertahan beberapa lama. Karena setelah itu, aku mengalihkan pandanganku kearah yang lain.

"Sean, maafin aku. Karena aku sudah terlalu sering nyakitin kamu. Kamu baik banget sama aku Sean. Aku harap kamu akan dapat perempuan yang jauh lebih baik dari aku," ucap Anna. Sean terdiam kedua tangannya menggenggam tangan Anna.

"Aku mau kamu yang jadi perempuan aku Anna," ucap Sean dengan nada bicara yang tulus. Aku juga dapat melihat, bahwa ia benar-benar tulus kepada Anna.

Anna tersenyum, "Aku gak bisa. Aku bukan perempuan baik-baik Sean. Kamu masih bisa mendapatkan yang jauh lebih baik dari pada aku."

Me and Mr. XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang