Aku, Gina, dan Elsa dudui bersama teman teman satu kelas ku. Anna beristirahat di ruangan VIP di kapal ini. Memang sekolah sudah menyewa tempat itu untuk kami para murid yang sakit, atau mabuk laut.
Semilir angin laut sangat kencang menerbangkar anak rambut ku. Kita, aku dan teman teman ku duduk melingkar di salah satu kursi. Ku alihkan oandamgan ku ke sekitar tempat ini, banyak sekali orang orang yang membawa pasangan nya.
Tempat ini cukup favorit. Dengan lampu gemerlap layak nya cafe, serta beratap taburan bintang. Jika di gedung tempat ini lebih mirip dengan Rooftop. Satu objek membuat ku, menunduk lesu.
"Gila omongan lo Njing!" Ujar Fero tertawa, aku pun menatap mereka semua.
"Kalian ngomongin apa sih?" Tanya ku.
Panji merangkul bahu ku, karna memang dia berada di sebelah ku. "Perasaan lo sebelah gue dah! Kenap lo nggk tau gue ngomong apa?" Tanya Panji.
"Gue tadi lagi ngelmun Njing!" Ledek ku, dengan seenak nya Panji menjitak kepalaku.
"Mulut lo!" Ujar Panji dengan kesal nya dia merangkul leher ku dan di dekat kan kepada nya. Mungkin jika orang baru milihat kita, Aku dan Panji nampak sepasang kekasih yang penuh dengan kemesraan. Tapi nyata nya, aku dan Panji hanya sebatas sahabat.
Aku hanya tertawa menanggapi perkataan Panji. Ku edarkan padangan ku, melihat sekeliling dan mata ku terpaku. Tapkal melihat sepasang remaja sedang beradegan layak nya film tatenic si cewek berjaket Jens kebesaran itu melebarkan tangan nya. Dan si cowok berkaus hitam polos itu memeluk nya dari belakang.
Aku merasakan dada ku bergemuruh, sakit dan panas melihat mereka? Rasa nya seperti tertusuk ribuan pisau. Panji masih merangkul leher ku. Aku sudah tidak kuat lagi air mata ku akan keluar dari persembunyian nya. Aku berbalik dan aku menangis di caruk leher Panji. Panji merasakn itu, karna memang leher nya basah karna air mata ku.
Aku merasakan usapan di bahu ku. "Nay?" Lirih Panji di telinga ku.
Aku hanya mengekuarkan iskan tangis ku. Membuat Panji mengeratkan pelukan nya. "Woy! Malah grep grep anak orang lo!" Ujar seorang, aku taahu dari suaranya itu Fero.
"Gangu aja lo!" Kata Panji, Fero terkekeh.
Panji membawa ku ke suatuh tempat, dia belum melepaskan pelukan nya. "Nay?" Panggil Panji. Aku mendongak menatap Panji.
"Lo kenapa?" Tanya Panji.
Aku tak menjawab, ku peluk Panji dan menangis lagi di bahu nya. "Sakit!" Hanya kata itu yang keluar dari mulut ku.
Panji mengusap bahu ku, mencoba menenagkan ku. "Lo boleh rapuh di depan gue, lo juga boleh nangis di depan gue. Tapi jangan nangis di depan mereka Nay. Tunjukin kalau lo nggk selemah itu!" Kata Panji aku mencoba mencerna apa yang i kata kan oleh Panji.
Benar dengan apa yang di katakan oleh Panji, dengan aku menangis seperti ini menunjukan bahwa aku adalah sosok rapuh dan juga terlalu mencintai Reyhan. aku sadar, harus nya aku tidak usah terlau berharap lebih kepada Reyhan.
***
Aku membuka selimut yang membungkus tubuh ku, ketika suara panitia membangungkan kita, semalam kami turun dari kapal sekitar jam 1 pagi. Dan sekarang seperti nyasudah sampai di Jakarta.
"Ayo anak anak, kita harus mebersihka diri! Nanti kita akan melaksanakan Kunjungan Industri!" Ujar Panitia.
Aku melihat ke samping ku, nampak nya Elsa sedang berada di Alam mimpi nya. Aku pun mengoncangkan tubuh nya pelan, "El, bangun!" Seru ku dengan masih mengoncangkan tubuh nya.
Elsa membuka mata nya, Dia menatap ku sebal. "Ck Nay kenap lo bangunin gue sih!" Ujar Elsa kesal.
"Lha udah sampai lo nggk mau mandi?" Tanya ku.
"Ihhh, nanti aja bangunin gue nya! Tadi tuh Yasha hampir nyium gue tau! Lo sih pakek acara ngebangunin gue lagi!" Omel Elsa kepada ku.
Aku pun tertawa mendengar Elsa bercerita. "Gila imajinasi lo Liar juga!" Aku terkekeh untuk mengejek Elsa.
Elsa diam memajukan bibir nya. "Udah ah yuk turun, terus mandi deh. Badan gue lengket!" Ujar ku, dengan sangat malas. Elsa pun ikut turun bersama ku.
●●●●
VOTE + COMMENT❤
MAAF KUEN TYPO😊
MAYANG😎
24 SEPTEMBER 2019
❤❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and Mr. X
Teen FictionBerawal dari sebuah surat dari seseorang yang menamai dirinya sebagai Mr. X Nayang Kartika, siswi di SMK Lampung. Pandai, dan memiliki beberapa sahabat yang selalu menemaninya. Nayang selalu mendapatkan sepucuk surat, berserta boneka dan beberapa b...