Angga mengantarku sampai di depan rumah. Sore itu dengan gerimir rintik-rintik. Lelaki itu membuka kaca helemnya, menatap kearahku sembari tersenyum. "Terimakasih untuk hari ini Nay," ucap Angga sembari tersenyum manis kepadaku.
Kubalas senyuman Angga, "maafin gue Ngga, gue salah paham selama ini." balasku dengan tatapan menuju Angga.
Angga tersenyum, lelaki itu mengacak-acak rambut bagian depanku. "Maafin gue, kalau gue udah bikin lo sakit hati." sahut Angga masih dengan senyuman manisnya.
"Gue pulang dulu,"
Aku tersenyum, "hati-hati." balasku. Angga tersenyum, lalu menutup kaca helemnya. Angga melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
Aku masih menatapnya, menatapnya yang semakin menjauh.
***
"Nay, di bawah ada Anna, Gina, sama Elsa." ujar Mama, aku melepas earphon yang masih menyumbat telingaku.
"Iya Ma!" seruku lalu bangkit dan membuka pintu kamar. Saat membuka pintu kamar, mereka semua cengar-cengir di hadapanku.
"Huaaa," teriak mereka lalu memelukku.
"Kalian kenapa sih? Kayak nggk pernah ketemu aja." ujarku melepaskan pelukan mereka.
"Huh! Gini nih, di lupain!" seru Gina melipat tangannya di dada.
Aku mengerutkan keningku bingung. Beda dengan Gina yang sedang menggerutu, Elsa malah langsung masuk kedalam kamarku tanpa meminta izin. Kami, aku, Anna dan juga Gina menatap Elsa yang tengah berbaring di ranjang ku.
"Kalian kenapa sih?" tanya Elsa lalu berbalik menjadi tengkurap.
Gina meletakan tangannya di pinggang lalu, berjalan menuju Elsa. Aku memejamkan mata begitu perang dunia terjadi di ranjang ku.
"Nay!?" panggil Anna yang masih berada di sampingku. Aku berbalik menatap Anna.
"Lo, jadian sama Angga?" tanya Anna menatapku dengan serius.
Aku mengerutkan keningku, menggaruk pelipisku yang tak gatal. "Lo tau?" tanyaku menatap Anna.
"Jadi bener!" seru Anna, membuat Gina dan Elsa yang sedang perang bantal menatap kearahku.
"Iya," jawabku apa adanya.
Anna menatapku, membuatku semakin bingung. Ada apa dengannya? "Anna?"
"Eh iya," ujar Anna kaget sembari tersenyum.
"Cie...selamat ya Nay, akhirnya sahabat gue ada yang nggk jomlo," kata Elsa terkekeh geli.
"Ye emang lo, jomlo!" seru Gina menjitak kepala Elsa.
"Heh enak aja, gini-gini gue mau jadian ini!" seru Elsa menatap sebal Gina.
Aku tertawa, melihat peperangan kecil antara Gina dan Elsa. "Selamat ya Nay," kata Anna membuatku menatap Anna kembali.
"Iya Ann, makasih ya." balasku lalu memeluk Anna.
Saat aku dan Anna sedang berpelukan Gina dan Elsa ikut memeluk kami. "Huaaa, sayang kalian." kata mereka, kami saling mengeratkan pelukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and Mr. X
Novela JuvenilBerawal dari sebuah surat dari seseorang yang menamai dirinya sebagai Mr. X Nayang Kartika, siswi di SMK Lampung. Pandai, dan memiliki beberapa sahabat yang selalu menemaninya. Nayang selalu mendapatkan sepucuk surat, berserta boneka dan beberapa b...