EP 4 : Mencari Angga

467 55 7
                                    

Setelah meyakinkan Mama, bahwa Naira dan Arsa adalah dua orang yang saling mencintai. Akhirnya, hari ini Naira resmi menikah dengan Arsa. Aku bahagia, karena akhirnya aku mampu mengekspresikan perasaan.

Aku duduk menatap mereka yang berbahagia di pelaminan. Hingga beberapa orang berjalan ke arahku. "Nay...." Aku mendongak menatap mereka.

"Hai," ucapku seraya mencium pipi kanan dan kiri.

"Gue kira lo beneran yang nikah, ternyata bukan. Di undangan nama lo, tapi kenapa waktu gue liat di depan nama Naira. Gue kira kang bunganya typo," ucap Elsa panjang lebar.

"Ceritanya panjang El, gak akan muat kalau gue ceritain ke lo," ucapku jenaka.

"Ah lo, gimana kabar lo. Jarang ketemu nih kita. Sampe lo gak tau kan? Kalau gue dah bunting nih," ucap Elsa menunjukkan perutnya yang bunting.

"Alhamdulillah gue baik-baik aja," ucapku.

Elsa menggelengkan kepalanya. "Ada ya, orang di tinggal nikah jadi b aja gini."

Aku hanya tertawa menanggapi ucapan Elsa. "Btw Fero mana?"

"Fero lagi ambil makanan buat gue, nah kan baru di omongin udah dateng aja tuh anak," ucap Elsa menatap Fero yang berjalan ke arah kami. Lelaki itu datang membawa makanan.

Fero duduk dengan nafas yang ngos-ngosan. "Lah, Nay, jadi bener bukan lo yang nikah?"

Aku dan Elsa saling pandang. Elsa acuh, perempuan itu malah mengambil makanan yang tadi di bawakan oleh Fero.

"Iya Fer. Dia Naira, kembaran gue," ucapku.

"Tapi, kenapa di undangan nama lo?" tanya Fero masih menatapku dengan bingung.

"Ceritanya panjang, mending kalian makan aja deh. Yang ini nih enak. Hasil dari restoran gue, cobain deh," ucapku meminta Fero agar mencoba makanan yang berada di depannya.

Elsa sudah memakannya lebih dulu. "Ini mah, beneran enak. Sumpah bumbunya ngeresep banget Nay."

"Bagus deh, kalau lo suka El," ucapku.

"Tau gitu lo punya kembaran yang sama cantiknya. Gue juga mau," ucap Fero lalu di hadiahi lirikan tajam oleh Elsa.

"Eh, enggak deh Nay. Takut ada yang ngamuk," ucap Fero. Dan Aku pun hanya tertawa.

Keduanya masih sama seperti dulu. Masih suka saling meledek, mengejek, bahkan saling membully satu sama lain.

Tiba-tiba Gina dan Elang datang. Langsung di sambut heboh oleh Elsa. "Woy lo berdua. Kapan lo bakalan nikah?" tanya Elsa.

"Besok yang sayang, kita bakalan nikah. Gelar pesta di pinggi pantai," ucap Gina menggebu-gebu.

"Anjir, sok banget lo Gin. Btw lo gak kangen sama gue? Si imut, lucu menggemaskan ini?" ucap Elsa.

"Uhhh, ya kangen dong sayang," ucap Gina lalu memeluk tubuh Elsa.

"Cie.. Tumben akur," cetus Fero.

"Iya dong. Kitakan emang selalu akur," ucap Gina dan Elsa hanya tertawa. "Btw, lo tambah melar El. Nyaingi badan gue sekarang," ucap Gina.

"Lo liat dong Gin, betapa buletnya perut gue," ucap Elsa menunjukkan perutnya yang sudah membesar.

"Jadi ini yang buat lo bengkak si Feroguso?" tanya Gina. Elsa mengangguk.

"Emang gak ada akhlak lo, Fer!" seru Gina.

"Halah Gin, nanti juga lo bakalan bunting kalau udah di bumbuin sama Elang," sahut Fero.

"Bumbuin? bahasa lo kampret!" seru Gina menimpuk bahu Fero.

Me and Mr. XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang