MR. X

1.3K 124 3
                                    

Senin pagi, aku berjalan di koridor utama sekolah. Hari ini, cuaca cukup terik. Mentari tampaknya tak malu malu untuk memperlihatkan sinarnya. Aku mengeratkan almamater sekolah di tubuhku. Meski sinar Mentari terik, namun angin yang datang justru sangat dingin.

Aku memikirkan sesuatuh, tentang kejadian semalam. Boneka yang di berikan Mr. X setiap hari itu, ternyata mengeluarkan bunyi. Dan aku baru mengetahuinya semalam. Tapi sepertinya aku kenal, kenal dengan suara itu.

"NAYANG!" ku alihkan pandangan ku menuju seorang yang berlari tergesa kearah ku.

"Eh Elsa, baru berangkat lo?" tanya ku menatap Elsa yang sedang mengatur nafasnya.

"Hehehe iya." jawab Elsa dengan kekehan nya.

"Lo bukan nya piket hari ini? Mau di omelin Linda." kata ku menatap Elsa.

"Ah cuma mak lampir itu, nggk takut gue!" ujar Elsa dengan tampak songongnya. Aku hanya mengangguk mengerti, merangkul bahu Elsa dan mengajak nya ke kelas bersama.

"Btw Nay, lo kemarin jalan ya sama Angga." tuduh Elsa kepada ku.

"Emang? Tahu dari mana lo?" tanya ku tanpa menghentikan langkah kaki ku.

"Ya tahu lah! Elsa gitu loh. Si ratu gossip!" seru Elsa membanggakan dirinya.

"Eh tapi emang bener, lo jalan sama doi?" tanya Elsa lebih serius. Aku menganggukan kepala ku.

"Cie..prikitiw, gue mau minta PJ kalau sampai lo jadian sama Angga." ujar Elsa, dengan polah tingkah Elsa. Perempuan itu berjalan mundur. Hingga tubuhnya menabrak seseorang.

Aku menahab tawa, ketika Elsa dengan wajah polosnya menatap kearah orang yang ia tabrak. "Selamat pagi Yasha! Tambah ganteng aja deh!" seru Elsa memasang wajah manis nya.

Yasha memutar bola matanya jengah, "bisa nggk sih, lo nggk nabrak gue!" omel Yasha, membuat Elsa mengkrucutkan bibirnya.

"Kan gue nggk sengaja. Lagian lo juga enak, dapat pantat seksi gue." kata Elsa, aku tak bisa menahan tawa ku lagi.

"Pantat seksi? Eh, seksi juga Luncita Luna." sindir Yasha.

"Ya iyalah dia kan oplas, punya gue kan asli." balas Elsa tak mau kalah.

"Ayo Ngga, pusing pala gue. Ngadepin macan betina." ucap Yasha sembari menarik tangan Angga.

Angga mengikuti langkah Yasha. Dia menatap kearah ku, bukan hanya itu. Lelaki itu juga mengedipkan satu matanya untuk. Aku hanya membalas kedipan mata Angga dengan senyuman.

"Malah senyam senyum. Setan sekolah masukin lo nanti!" seru Elsa kepada ku.

Karna suara Elsa yang kencang, aku sedikit mengusap telinga ku. "Berisik El." kata ku sebal.

"Kuy kelas, takut si Mak Lampir suaranya abis gegara neriakin nama gue." ucap Elsa menarik tangan ku menuju Kelas.

***

Aku mengipaskan topi pada wajah ku. Saat ini, aku duduk di depan kelas. Kami baru saja melaksanakan upacara Bendera rutinan. Karna lelah ku sandarkan kepala ku pada batang pohon. Anna datang, membawa sebotol air mineral.

"Nih, ada yang beliin buat lo." kata Anna semabri menyodorkan sebotol air mineral.

"Ha? Dari siapa?" tanya ku bingung.

"Dari my prince lo, lo jadian ya sama Angga?" tuduh Gina kepada ku.

Aku menerima botol minuman yang di berikan oleh Anna. "Enggk, siapa yang jadian sama dia? Ngarang lo." ujar ku setelah sedikit menenggak air tersebut.

"Ann, gue mau tanya. Kalau perempuan di kasih minuman, di perhatiin, kemana mana di anterin. Itu mungkin nggk sih kalau merek nggk ada hubungan?" sindir Gina.

"Kalau gitu ya Gin, gue rasa ada someting deh." jawab Anna tersenyum kearah ku.

"Oke fiks guys, jadi gue nggk jadian sama Angga. Tapi dia kemarin nembak gue!" kata ku yang sudah mulai jengah dengan mereka.

Gina dan Anna saling pandang, sedetik kemudian. "Tuh kan!" seru keduanya.

"Eh, bentar jadi lo nolak Angga nih, ceritanya?" tanya Anna.

"Ya gue bilang aja, gue belum ada rasa sama dia. Tahu deh nanti." jawab ku.

"Maksudnya, kalian nggk pacaran. Tapi lo buka hati lo lebar lebar ke dia?" tanya Gina yang mulai paham aku menganggukan kepalaku.

"Secara nggk langsung, lo kasih harapan sama dia." sambung Anna. Memang benar, apa yang di katakn oleh Anna. Aku memberi harapan untuk Angga sang Mr. X

****

Bel pulang sekolah berbunyi, aku mengambil ponsel milik ku. Dan mengetik pesan untuk Angga.

Angga.

Ada kok, langsung
Ketemu di parkiran.

Aku pun mengiyakan chat dari Angga. Dengan tergesa, aku keluar dari kelas. Menyusuri koridor sampai akhirnya sampai di parkiran. Lelaki berjaket abu abu itu sudah duduk di atas motornya.

Aku menghampiri Angga, "cafe depan ya." kata ku sembari membonceng motor Angga.

"Siap bu Boss, ke ujung dunia pun bakal gue temenin." kata Angga jenaka. Aku tertawa memukul bahunya pelan.

Angga melajukan motornya menuju cafe depan. Sampai di cafe kami turun. Dan memilih untuk duduk di pojok cafe.

Setelah memesan makan, aku menatap Angga. Sementara Angga, menatap ku heran. "Ada apa?" tanya Angga.

"Eum, gue nanya sesuatuh sama lo boleh." kata ku. Angga mengangguk.

Tangan ku mengeluarkan boneka daru dalam tas ku. "Ini lo yang ngasih kan Ngga. Lo yang selama ini, ngasih gue surat dan barang yang benar benar gue butuhin." ucap ku, sembari menatap Angga.

"Lo tahu jawaban nya Nay." ujar Angga, sembari tersenyum.

"Se...serius, lo yang ngelakuin nya?" tanya ku masih tak percaya.

"Iya benar." jawab Angga.

"Kenapa? Kenapa lo ngelakuin semua itu?"

Angga memengang kedua tangan ku. Iris matanya menatap ku lekat. "Jawaban nya singkat Nay, karna gue cinta sama lo."

●●●●

VOTE + COMMENT.

FOLLOW AKUN IG KU
@mya.ng04

FOLLOW AKUN WATTPAD
KU JUGA.

MAAF KUEN TYPO!


MAYANG😎
10 NOVEMBER 2019
❤❤❤❤

Me and Mr. XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang