Kami melepaskan pelukan kami. Angha membenarkan anak rambut ku yang berantakan. Lelaki itu tersenyum, jarak wajah kami tidak terlalu jauh. Dan itu membuat ku bisa menatap lekat wajah Angga.
Daritan pintu UKS mambuat Angga menjauhkan wajahnya dari wajahku. Ku lihat Panji yang di papah oleh Elsa masuk kedalam UKS. Aku baru ingat, tadi Panji meninju wajah kakak kelas tersebut. Aku pun berdiri dan menghampiri Panji.
"Ji? Lo nggk pa pa!" Kata ku, Panji pun mengangkat wajahnya. "Ya tuhan..!" Ujar Ku menutup mulut ku dengan tangan ku.
Wajah Panji lebam, secara reflek aku pun membantu Elsa memapah Panji. "Lo kenapa sih Ji? Musti belain gue!" Kata ku. Panji terkekeh, "Gue kan sahabat lo Nay? Masa gue diem aja lo di gutiin sama dia!" Ujar Panji Dengan Nada kesal di akhirnya.
"Tapi kan nggk gini juga Ji? Sampai bahayain diri lo!" Kata ku, sembari membantu Panji untuk duduk di Brankar.
Kembali deritan pintu UKS membuat kamu menatap kearah pintu. Di ambang pintu ada Bu Farida guru BK sekolah kami. "Panji kamu tadi yang berantem sama Levin?" Ujar Bu Farida.
"Iya bu!" Ujar Panji santai.
"Kamu ikut ibu ke ruang BK. Kamu juga Nayang!" Ujar Bu Farida.
"Sebenatar Bu, saya obati luka Panji dulu!" Kata Ku, Bu Farida hanya mengangguk lalu pergi dari UKS.
Setelah mengobati luka Panji kami pun akan beranjak dari UKS untuk ke Ruang BK. Seperti nya aku melupakan sesuatuh. Saat di ambang pintu, aku melihat kearah belakang.
Angga! Yah aku melupakan lelaki itu. Aku pun berjalan kearah Angga yang sedang menatap ku. "Angga? Makasih udah nolongin gue!" Kata ku menatap Angga. Angga tersenyum, lelaki itu merapihkan anak rambut ku.
"Nggk perlu berterimakasih! Karna itu kewajiban gue!" Ujar Angga tersenyum tulus.
"Gue ke Ruang BK dulu!" Kata ku Angga pun mengangukan wajah nya.
Aku kembali melangkah, dan menuntun Panji secara perlahan kami menuju BK. Sampai di ruang BK, aku melihat ada bapak Yoni, Ibu Farida, Adik kelas yang sudah memfitnah ku. Juga dengan kakaknya. Dan.......Tante Yana? Kepala sekolah di Sekolah ku.
Saat aku masuk kedalam ruang BK bersama Panji. Tante Yana ( Kepala sekolah ) langsung berjalan menghampiri ku. "Ya tuhan Nayang!" Ujar Tante Yana. Semua di ruangan ini kaget. Termasuk para guru BK.
Tidak ada yang mengetahui bahwa aku adalah keponakan kandung Tante Yana. Termasuk para guru guru disini. Bukan apa apa, hanya saja aku tidak mau orang orang mendekati ku karna kekuasan atau pun mereka takut dengan ku karna kekuasaan.
Jadi aku meminta Tante Yana untuk tidak menyampaikan bahwa akau adalah keponakannya. "Jadi bisa kalian jelaskan! Terutama kamu Levin! Kenapa sampai menampar Nayang??" Ujar Tante Yana..
"Perempuan itu sudah menganggu adik saya Bu!" Ujar Levin.
"Apa yang saya lakukan terhadap adik kamu??" Tanya Ku.
"Lo udah numpahin minuman gue ke baju gue!" Ujar Adik kelas itu.
"Bukannya? Lo ya? Yang tempo hari numpahin kopi di baju gue??" Kata ku menatap adik kelas tersebut.
"Saya punya solusi untuk masalah ini!" Ujar Tante Yana. "Mari ikut Saya!" Lanjut Tante Yana, kami semua pun mengikuti Beliua dari belakang.
"Tidak ada yang tahu! Bahwa saya sudah memasang 35 CCTV di sekolah kita ini!" Ujar Tante Yana, ku lihat wajah adik kelas itu menjadi kaku seketika.
Kita sampai di ruang TU. Tante Yana meminta petugas TU untuk melihat rekaman tersebut. Dan vidio pun di putar. Di dalam rekaman CCTV tersebut terlihat jelas Adik kelas itu yang menabrak ku.
"Sudah terlihat siapa yang benar?" Ujar Tante Yana terseyum.
"Baiklah Levin, Lesia. Kalian ikut ke ruang BK." Ujar Tante Yana. Sebelum pergi Tante Yana mengobrol dengn ku.
"Sayang, apa perlu tante bawa rumah sakit? Sampaai lebam begitu pipi kamu!" Ujar Tante Yana.
"Tante Nay nggk pa pa kok!" Kata ku.
"Tante juga udah ngomong sama Mama kamu. Dan Mama kamu tadi titip pesan! Katanya dia nggk bisa jemput kamu! Karna Harus jemput Bang Juan di Bandara." Ujar Tante Yana.
"Kamu pulang sama Tante aja ya??" Tawar Tante Yana. Aku berpikir, tiba tiba aku teringat Angga yang tadi menawari ku untuk pulang bersama!
"Ah nggk usah tante! Nay pulang sama teman Nay!" Kata ku menolak secara halus.
"Ya sudah kalau begitu, hati hati ya!" Ujar Tante Yana. Aku hanya mengangguk dan tersenyum.
Aku pun kembali kekelas.
****
Bel pulang sudah berbunyi, di ujung koridor ada Lesia? Adik kelas yang tadi. Aku pun berjalan menghampiri Lesia. "Heh? Maksud lo fitnah gue kayak gitu kenapa??" Tanya ku membuat Lesia tersenyum sinis.
"Gue benci sama lo!" Sergah nya. Aku hanya mengkerutkan kening ku.
"Bahkan gue nggk kenal sama lo?" Kata ku.
"Lo tahu kenapa gue benci sama lo! Karna lo udah deket sama Angga!" Seru Lesia lalu pergi dari hadapan ku.
Aku terdiam, apa jagan jangan Lesia salah satu fansbase Angga?? Saat sedang berpikir, aku merasakan bahu ku di tepuk oleh seseorang! Saat membalikn badan. Aku melihat Angga, dengan? Wajah lebam nya??
"Angga? Lo kenapa??" Tanya Ku menyentuh luka lebam di wajah Angga.
"Euem nggk pa pa kok!" Ujar Angga sengulas senyum.
"Nggk pa pa gimana?? Ini muka lo lebam semua!" Kata ku!
"Udah nggk pa pa! Pulang yuk. Lo jadi pulang sama gue kan?" Ujar Angga. Aku hanya mengangguk. Kami pun berjalan menuju area parkiran.
●●●●●
VOTE + COMMENT
SEMAKIN BANYAK COMMENT.
SEMAKIN CEPET UPDATE.FOLLOW IG AKU
@mya.ng04FOLLOW AKUN
WATTPAD KU JUGA..MAAF KUEN TYPO!
MAYANG😎
24 OKTOBER 2019
❤❤❤❤.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote😙😙😙
.
.
.
.
.
.
.
MAYANG😎
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and Mr. X
Teen FictionBerawal dari sebuah surat dari seseorang yang menamai dirinya sebagai Mr. X Nayang Kartika, siswi di SMK Lampung. Pandai, dan memiliki beberapa sahabat yang selalu menemaninya. Nayang selalu mendapatkan sepucuk surat, berserta boneka dan beberapa b...