KI(Malioboro)

1.4K 119 0
                                    

Pukul 4 sore, kami berada di jalan setapak pasar Malioboro. Aku dan Elsa naik Delman, untuk berkeliling Kota Jogja. Gina dan Anna mereka entah keman, yang ku tahu Gina menemani Anna untuk pergi menemui Sean. Setelah berada di tempat Semula. Aku dan Elsa turun dari Delman dan memabayar nya. Kami mulai jalan kaki lagi, untuk melihat lihat sekitaran Malioboro.

Pandangan ku menangkap sesorang duduk di dekat Trotoar, wajah nya nampak ketakutan. "El, itu Sinta? Kenapa dia kayak orang hilang di sana?" Tanya ku, kepada Elsa yang sedang memilih Tas yang bergelantungan.

Elsa melihat apa yang ku tunjuk. "Loh iya Nay, itu kan Sinta?" Ujar Elsa.

"Samperin yuk, kasihan!" Kata ku tanpa menunggu persetujuan Elsa pun, aku menarik Elsa menuju Sintia.

"Sinta!" Panggil ku membuat Sinta menatap kearah ku, sebelum akhir nya perempuan itu memeluk ku.

Sinta menangis Dibahu ku, aku dan Elsa hanya salin tatap bingung dengan apa yang harus aku lakukan. "Lo kenapa Sin?" Tanya ku sembari mengelus bahu Sinta.

"Gue, gue bingung Nay." Ujar Sinta yang masih menangis.

"Bingung gimana?" Tanya Ku masih mencoba menenangkan Sinta.

"Uang, uang buat bayar SPP Hilang!" Ujar Sinta menangis, aku menatap Elsa. Elsa nampak nya bingung.

"Kok bisa hilang? Lo bawa uang SPP emang nya?" Tanya Ku kepada Sintia.

"Eh Nay, kayak nya kita nggk bisa ngobrol di sini deh. Kita ngobrol di kursi itu yuk!" Ajak Elsa, aku hanya mengangguki permintaan Elsa.

Kami duduk di kursi panjang, di trotoar Malioboro. "Sin, lo bisa cerita sama kita!" Ujar Ku dan Elsa mengangguk.

"Jadi, waktu gue mau beli oleh-oleh. Gue buka dompet, tapi uang gue nggk ada. Padahal di dompet gue masih ada uang 1,5 juta yang 600 ribu buat Bayar SPP semester 2." Ujar Sinta di selingi dengan isakan tangis nya.

"Gue nggk tau kenapa uang gue bisa hilang. Tadi aja waktu di Parangteritis masih ada!" Ujar Sinta.

Aku menatap Elsa, tidak tau apa yang akan kami lakukan. "Sin, gue ada uang 700 ribu kalau lo mau pakai!" Ujar ku kepada Sinta. Sinta menatap ku.

"Tapi Nay, nanti lo gimana?" Tanya Sinta.

Aku tersenyum, "Nggk pa pa lo pakai dulu, untuk masalah oleh-oleh gue udah beli kok!" Ujar ku sembari tersenyum.

"Ya ampun Nay, gue ngerasa nggk enak sama lo!" Ujar Sinta.

"Sin, lo kan juga temen gue! Jadi santai aja. Dan mau lo bayar kapan pun gue ikhlas kok!" Ujar Ku sembari tersenyum.

Aku membuka tas ku dan mengambil Dompet, ku berikan uang senilai 700 ribu kepada Sinta. Sinta menerima nya, lalu memeluk ku. "Gue janji Nay, nanti gue ganti!" Ujar Sinta

"Iya Sin, mau lo ganti kapan aja boleh kok!" Ujar Ku tersenyum.

Saat kami sedang duduk dan bercerita, dari belakang leher ku di rangkul seseorang. Aku menenggok untuk melihat siapa yang sedang merangkul ku. Ternyata Panji, yang sedang tersenyum kearah ku.

"Hay kekasih Gelap! Gue cari-in ternyata lo disini!" Ujar Panji dengan kedipan mata nya.

Dengan gemas, aku mencubit pinggang nya. "Dasar Gila!" Ujar ku kepada Panji, lelaki itu memeluk ku dengan nada tertawa keras.

"Nay mau nikmati suasana sunset di rel kereta api nggk?" Tanya Panji. Dengan kedua alis di naik-turunkan.

"Dimana?" Tanya ku.

"Ada kok di sebelah sana! Tadi gue sama Fero coba buat kesana bagus banget! Ayo kesana!" Ajak Panji.

"Heh, kucing buluk! Kenap lo ninggalin gue!" Ujar Fero menarik kuping Panji.

"Anjing! Lo udah kayak bu Diana aja sih narikin kuping gue!" Ujar Panji, Fero tertawa.

Fero tertawa keras, menanggapi perkataan Panji. Bu Diana adalah guru BK di sekolah ku. "Yuk Nay!" Ajak Panji merangkul bahu ku.

"Gue capek Njing! Gendong ya?" Ujar ku tertawa karna memplesetkan nama nya.

"Yaudah ayo! Buat neng Nayang apa yang Enggk!" Ujar Panji berjongkok di depan ku.

Aku naik ke gendongan Panji. "Sinta, Elsa ikut yuk!" Ujar Ku kepada mereka.

"Elsa lo mau di gendong juga kayak Nayang nggk?" Tanya Fero sembari tersenyum.

"Mau Fer, lo mau gendong gue ya?" Ujar Elsa dengan raut wajah sumringah.

"Mimpi! Gue kan cuma nanya nggk nawarin!" Ujar Fero lalu tertawa keras.

"Fero!!!" Ujar Elsa geram.

Kami pun berjalan menyusuri rell kereta api yang memang sedang sepi. Aku masih di gendong oleh Panji. Elsa dan Fero masih senang tiasa untuk saling mengejek. Sunset nya di sini benar benar indah, membuat ku melupakan sedikit tentang Reyhan.

●●●●

VOTE + COMMENT❤

MAAF KUEN TYPO😊



MAYANG😎
29 SEPTEMBER 2019
❤❤❤

Me and Mr. XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang