Entahlah, tidak terasa waktu cepat berlalu. Aku sudah berada di akhir cerita sekolah. Senin depan, sudah memasuki fase ujian. Hem, rasanya tidak ingin pergi dari sekolah ini.
Hubunganku dengan Angga juga baik-baik saja. Tidak ada percekcokan yang serius selama ini. Lamunanku buyar, ketika mendengar bel pulang sekolah berbunyi.
Anna menyenggol lenganku. "Lo ngelamun aja," ucapnya.
Aku hanya tersenyum. Lalu memberikan peralatan tulis yang ada di meja. "Malam minggu nih, jalan yukk," ajak Elsa yang sudah berdiri di depan mejaku dan Anna.
"Eh, gue gak di ajak nih," sahut Gina yang berjalan ke arah kami.
"Eh si kunyuk, males banget ngajak lo. Lo kan jomblo.... Ups... " cetus Elsa.
"Sembarangan kalau ngomong!" seru Gina tidak terima.
"Woy, malah ribut. Jadi jalan gak?" tanya Anna yang sedari tadi diam.
"Jadi dong, kan gue sama bebeb Yasha," ucap Elsa berbunga-bunga.
"Alay lo! Kek baru punya pacar!" sahut Gina tidak suka.
"Dih, biarin," gumam Elsa.
"Oke nanti malam kita ketempat angkringan biasa. Jangan lupa jam 7 malam," ucapku. "Btw gue pulang dulu ya. Angga udah chat gue nih."
Aku pergi, meninggalkan mereka. Dan berjalan menuju parkiran sekolah. Nah kan, Angga sedang mengobrol dengan pak satpam. Aku berjalan menghampiri mereka.
"Hey, maaf lama," ucapku kepada Angga. Lalu memakai helm yang ada di atas motornya.
"Ya sudah pak, kita permisi dulu," ucap Angga kepada pak satpam.
"Silakan, den," balas pak satpam.
Angga melajukan motornya. "Ngobrolin apa sih?" tanyaku.
"Kepo banget deh," ucapnya dari kaca spion.
"Ngeselin!" seruku.
"Hahaha.... " ucapnya hanya tertawa.
Seketika aku mengingat sesuatu. Aku mengeratkan pelukan ku pada tubuhnya. "Angga..... " panggilku lembut di telinganya.
"Kenapa sayang," ucapnya tangan sebelah kiri memegang tanganku. Dan ia menatapku dari kaca spion.
"Nanti malam, jalan yuk," ajakku semakin mengeratkan pelukannya.
"Kemana? Kan senin udah ujian," ucapnya.
"Ke angkringan biasa sih. Mau ya, soalnya kan temen-temen gue juga bawa pasangannya. Masa iya gue sendirian. Di kira jomblo entar," ucapku.
"Oke deh. Apa yang enggak buat princess," ucapnya sembari tersenyum.
****
Malam harinya, kami sudah sampai di tempat janjian tadi siang. Aku bersama Angga tentunya. Dan ternyata di sana sudah berkumpul.
"Ya buat janji malah molor," cibir Gina.
"Ya elah cuma 15 menit telatnya," ucapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and Mr. X
Teen FictionBerawal dari sebuah surat dari seseorang yang menamai dirinya sebagai Mr. X Nayang Kartika, siswi di SMK Lampung. Pandai, dan memiliki beberapa sahabat yang selalu menemaninya. Nayang selalu mendapatkan sepucuk surat, berserta boneka dan beberapa b...