Labrak.

1.3K 129 0
                                    

Aku menyusuri koridor sekolah, setelah kejadian kemarin baju ku di siram oleh adik kelas. Baju Angga juga sudah ku balikan kepada pemiliknya. Tiba tiba, bahu ku tertabrak lagi, dan aku terkejut adik kelas yang waktu itu manabrak ku.

Kini ia menabrak ku lagi? Tapi kali ini bukan baju ku yang ketumpahan minumannya. Tapi baju nya yang basah atas ulahnya sendiri.

"Lo itu jalan pakai mata!" Maki mya kepada ku.

"Loh bukan nya lo yang nabrak gue ya?" Kata ku sedikit sewot kepadanya.

"Jelas jelas lo yang nabrak gue! Sampai baju gue basah begini!" Seru adik kelas tersebut.

"Lihat ya gue bakal bikin perhitungan sama lo!!" Lanjut Adik kelas itu lalu pergi dari hadapan ku.

Aku hanya mengangtka bahu ku acuh. Dan mekanjutkan perjalanan kembali menuju kelas.

Sampai di kelas, seperti biasanya. Ada susu kotak, roti dan coklat di meja ku. Tak lupa juga secarik kertas dengan tulisan penyemangat. Aku duduk memakan roti tersebut. Tiba tiba ponsel ku berbunyi Angga menelpon ku.

"Hallo?" Sapa ku.

"Hai, gue tebak lo lagi makan roti di kelas!" Ujar Angga di seberang sana.

Aku mengkerutkan kening ku bingung." Kok tahu??" Tanya ku, ku dengar suara terkekeh dari seberang sana.

"Kan kita sehati!" Ujar Angga membuat ku sedikit menahan senyum.

"Masih pagi pak! Udah gombal aja!" Seru ku sembari meminun susuk kotak tersebut.

"Biarin Bu, kan bapak gombal nya sama ibu!" Balasnya.

Aku tertawa, "Kenapa kita jadi ibu-bapakan? Berasa jadi orang tua!!" Kata ku semabri terkekeh.

"Hahah, nggk pa pa! Itung itung belajar. Biar besok nggk kaku!" Ujar Angga sembari tertawa.

Aku pun ikut tertawa mendengar nya.
"Dasar tukang gombal!" Kata ku.

"Nay....nanti pulang sama gue ya??" Ujar Angga dengan suara lirih nya.

"Euem lihat nanti deh, soalnya biasanya Mama udah jemput." Kata ku.

"Ya udah nggak pa pa, sekarang semangat belajarnya! Biar nanti anak kita bangga punya bunda yang pinter!" Ujar Angga sembari terkekeh.

"Gila! Pagi pagi udah ngomongin anak!" Seru Ku membuat Angga tertawa.

Kami pun mematikan sambungan telepon. Sebelum akhirnya teman teman kelas ku masuk kedalam kelas.

*****

Setelah sholat dzuhur, aku masuk kedalam kelas memasuka mukena kedalam tas ku. Dan lanjut dengan membaca buku. Saat itu ada kerumuhan di depan kelas. Aku sedikit menyipitkan mata ku untuk melihatnya.

Tak berapa lama, dua orang lelaki dan perempuan berjalan kearah ku. Si perempuan adalah adik kelas tadi. Semenatar lelaki itu? Sepertinya kakak kelas.

"Ini kak! Dia yang numpahin seragam aku!" Seru adik kelas itu di depan ku.

Aku menutup buku yang ku baca. Dan menatap adik kelas itu bersama kakak nya. "Lo yang kerjain adik gue??" Tanya lelaki itu.

"Gue nggk pernah numpahin minuman itu ke baju adik lo! Bahkan tadi pagi dia yang nabrak gue!" Kata ku.

Lelaki itu manatap adiknya. "Bohong kak! Dia sengaja numpahin nya!" Seru adik kelas itu.

"Udah deh mending sekarang lo ngaku!" Ujar Kakak kelas itu kepada ku.

"Gue nggk pernah numpahin minuman itu!" Tegas ku.

"Cepat lo ngaku! Gue cuma pingin lo minta maaf sama adik gue!" Ujar kakak kelas tersebut mendesak ku.

"Gue bilang gue nggk ngelakuin itu!" Kata ku masih sama.

Plak....

Kakak kelas itu menapar ku, rasanya pipi ku sangat panas. Elsa datang bersama Gina. "Loh Nay..!" Ujar Gina memengang bahu ku.

"Lo! Lo yang kemarin numpahin kopi di baju Nayang kan?" Ujar Elsa manahan emosi.

Kelas ku semakin ramau di datangi oleh murid murid yang lainnya. Air mata ku sudah menetes, rasanya sudut bibir ku sobek. Suasana makin riuh ketika Panji menonjok wajah kakak kelas itu.

Seorang dari belakang memengang bahu ku. "Nay....!" Panggil nya lembut.

Aku manatap kebelakang, melihat ada Angga yang memanggil ku. Angga memeluk ku, mengusap lembut bahu ku. Lelaki itu pun membawa ku pergi, dari kelas. Masih dengan posisi dia memeluk tubuh ku. Seakan melindungi tubuh ku dari siapa pun.

Kami berjalan sampai di UKS. Angga mendudukan ku di brankar. Ia mengambil kotak P3K dan mulai membersihkan wajaah ku.

Aku menatap Angga dalam jarak beberapa cm. Wajah nya terlihat sangat serius. Setelah menempelkan plester. Lelaki itu menatap wajah ku, menghapus jejak air mata ku, dan tersenyum kepada ku.

Angga pergi dari hadapan ku, lelaki itu keluar dari UKS. Tak berapa lama Angga datang membawa kantung plastik. Ia membuka kantung plastika nya dan ternyata ia membawa es batu.

Masih dalam diam, Angga mengompers wajah ku. Aku tahu mungkin saja. Wajah ku sedikit lebam. Makanya Angga mengompersnya.

"Makasih Ngga!" Kata ku, membuat Angga memeluk ku.

Rasanya sangat nyaman berada di posisi seperti ini. Angga yang berdiri, dan aku yang duduk di Brankar UKS. Aroma tubuhnya membuat ku tenang. Dan sedikit melupakan masalah yang ada.

●●●●●

Vote + comment.

Follow ig aku
@mya.ng04

Follow akun wattpad ku
Juga...

Maaf kuen typo!

Mayang😎
23 oktober 2019
❤❤❤❤

Me and Mr. XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang