Pesan?

1.4K 131 0
                                    

Hari ini, hari pembagian raport. Mama pulang duluan. Karna memang ada sedikit urusan. Akhir nya aku memutuskan untuk naik taksi saja. Aku berjalan menyusuri koridor sekolah, pandangan ku menangkap sosok Angga yang sedang mengobrol dengan salah satu guru di sekolah ku.

"Ya sudah nak, Angga sukses terus untuk kedepan nya!" Ujar Guru itu kepada Angga.

"Ah iya pak, terimakasih atas doanya!" Ujar Angga mencium tangan guru tersebut. Guru tersebut pergi, bersamaan dengan ku yang lewat di depan Angga.

"Nay!" Panggil Angga, aku menengok kearah nya.

"Kenapa?" Tanya ku.

"Mau pulang?" Tanya Angga kepada ku. Aku menganggukan kepala ku.

"Sama siapa?" Tanya Angga lagi.

"Supir taksi!" Kata ku sembari tersenyum. Angga menatap ku, aku hanya diam dan heran. Mengapa Angga menatap ku seperti itu.

"Hey!" Kata ku mengoyangkan tangan ku di depan wajah Angga.

"Eh!" Angga tersadar dari lamunan nya.

"Mau pulang bareng?" Tanya Angga, aku sedikit berpikir.

"Emm, Nggak usah deh! Takut ngerepotin!" Kata ku, Lalu berjalan mendahului Angga.

Angga ikut berjalan di samping ku, "Enggk kok! Nggk ngerepotin!" Ujar Angga. Kami masih terus berjalan.

"Rumah kita nggk searah kan?" Kata ku, sembari berhenti di ujung koridor. Tangan ku memengang tas ransel, dengan senyum mengembang. Tak lupa semilir angin yang menerbangkan rambut ku.

"Gue mau ke rumah tante Yuni!" Ujar Angga, membuat ku menatap kearah nya.

"Searah kan? Ayo!" Ujar Angga menarik tangan ku. Aku hanya diam melihat tangan ku yang di tarik oleh Angga.

Angga menyeretku sampai dengan parkiran. Tepat di depan motor nya. Angga memakaikan Helem berwarna hitam itu pada kepala ku. Lelaki itu juga mengancingkan Helem nya. Sembari tersenyum manis. Ku rasa ada yang salah dengan dada ku? Rasa nya jatung ku berpacu lebih kencang dari biasa nya.

"Udah yuk!" Ujar Angga lalu naik di atas motor nya. Motor Angga bukan lah motor motor ninja atu sejenis nya. Motor itu motor modifikasi. Motor CB berwarna hitam dan coklat tua itu mengnatarkan ku sampai di depan rumah.

Kami sampai di depan rumah ku, Aku kesusahan melepas helem yang membungkus kepala ku. Angga terkekeh melihat ku yang kesusahan membuka helem. Dia pun membantu ku membuka Helem. Tangan nya menyentuh tangan ku.

Helem itu terlepas dari kepala ku. "Thank's Ngga!" Kata ku sembari tersenyum. Angga membalas senyuman ku, tangan nya terulur untuk mengacak acak rambut ku.

"Sama sama, selamat berlibur!" Ujar Angga mengedipkan satu mata nya.

"Dasar Genit! Kata ku, Angga tertawa lalu melajukan motor nya.

***

Jika kebanyakan dari kalian akan memanfaatkan waktu libur dengan pergi jalan jalan. Tidak dengan ku, di hari libur yang ke 3. Aku sedang menonton Tv dengan ponsel di tanga ku, suara getaran ponsel mebuat ku mentap benda persegi panjang itu.

Me and Mr. XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang