Angga dan Perubahan

1.2K 108 2
                                    

Hari ini, Angga ulang tahun. Aku sudah mempersiapkan sebuah kado untuknya. Dan rencananya aku akan bilang kepadanya tentang perasaan ku, yang sebenarnya kepada Angga. Saat aku keluar dari mobil Mama. Bertepatan juga dengan Angga yang batu datang, tapi dengan seorang perempuan.

Yap, seorang perempuan itu Cantika. Ada hubungan apa Angga dan Cantika? Apa setelah Angga membuat ku mencintainya, lalu sekarang lelaki itu malah meninggalkan ku?

Mereka berjalan, dengan Cantika yang memeluk lengan Angga. Aku hanya menunduk ketika melintasi mereka. Rasanya sakit? Tentu saja. Ternyata selama ini Angga hanya mempermainkan perasaan ku.

Aku masuk kedalam kelas yang masih sepi. Pandangan ku beralih pada kado yang ku pengang. Sejujurnya aku sudah mempersiapkan kado ini sudah sedari lama. Rencananya, aku akan memberikan ini kepada Angga nanti.

Suara decitan sepatu membuat ku segera memasukan kado itu kedalam laci. Anna dan Gina baru saja berangkat. "Nay, nyontek PR Instalasi Pemerintah dong." kata Gina begitu melihat ku.

Aku pun membuka tas lalu mengambil buku. "Ann, lo udah ngerjain PR belum?" tanya Gina.

"Udah Gin, tapi kurang 2 nomor 4 sama 5." jawab Anna yang sedang mengambil sapu di belakang.

"Gue salin dulu ya Nay, Ann lo mau nggk?" tanya Gina kepasa Anna.

"Nanti Gin, gue piket dulu." kata Anna sembari menyapu. Gina mengangguk, perempuan itu mulai menyalin PR ku.

"Eh Nay, gue liat Angga berangkat bareng Cantika ya?" tanya Anna.

"Iya Nay, gue tadi juga liat kok." sambung Gina. Aku hanya diam.

"Lo diem Nay? Lo berantem sama Angga? Atau lo udah nggk deket sama dia lagi?" kata Gina menebak nebak apa yang terjadi.

"Eum, gimana ya? Nggk tahu." jawab ku ragu.

"Lo baik baik aja sama dia?" taya Anna.

Aku terdiam, terakhir kali aku dekat dengan Angga itu ketika kita jalan bareng. 5 hari yang lalu. Dan setahu ku, hubungan ku dan di baik bik saja. Tidak ada pertengkara kecuali....

"Woy! Ngelamun lo pagi pagi!" seru Gina. Aku terlonjak kaget.

"Ngagetin aja lo Gin!" kesal ku. Gina hanya tertawa.

"Jadi? Lo sama Angga ada masalah apa?" tanya Anna lagi.

Aku mengelengkan kepalaku, "enggk kok. Gue nggk ada masalah apa ap. Terkahir kali kita jalan, dan nggk berantem atau pun lain nya." jawab ku.

"Kecuali?" lanjut ku menatap mereka.

Mereka menunggu ku untuk mejawab pertanyaa mereka. "Waktu malam itu, kita jalan. Terus dia nanyain perasaan gue lagi. Karna waktu itu gue belum yakin dengan perasaan gue. Jadi gue jawab jalanin dulu aja." ujar ku menatap mereka.

"Setelah itu lo nggk kontekan sama dia lagi?" tanya Anna. Aku mengelengkan kepalaku.

"Menurut gue, Angga tuh lelah deh nunggu lo. Ya engga Ann?" cetus Gina meminta persetujuan Anna, Anna menganggukkan kepalanya.

Aku terdiam, apa benar yang di kata kan oleh Gina? "Lo sih Nay, bukannya terima  Angga dulu jadi pacar lo. Setelah itu kan Angga nggk pergi." ucap Gina sementara Anna menyengol lenga Gina.

"Apa sih Ann?" keluh Gina.

Aku tahu, karna Gina adalah tipekal orang yang ceplas-ceplos. Aku memikirkan apa yang di katakan oleh Gina.

****

Pulang sekolah, aku dan Anna ada eskul. Kami mengikuti Eskul basket. Saat akan  berganti baju aku melewati kelas Angga. Di dalam keas itu ramai. Dan dapat ku lihat, Angga yng sedang menyuapi kue untuk Cantika.

Hati ku rasanya sesak? Baru ku sadari ternyata mereka semua sedang merayakan hari ulang tahu Angga. Di sana ada sahabat sahabat Angga. Dan juga Cantika dan teman temannya.

Bahkan Angga tidak mengundang ku? Eh tunggu dulu, memangnya aku ini siapa? Aku tersenyum kecut lalu pergi menuju ruang ganti. Anna baru keluar dari ruang ganti. "Eh Nay lo kenapa?" tanya Anna.

Aku mengkerutkan keningku. "Emang gue kenapa?" tanya ku balik.

"Lo tuh nangis? Kenapa nangis." kata Anna membut ku mengusap pipi ku yang basah? Sejak kapan aku menagis? Kenapa aku tidak menyadarinya?

"Ah bukan apa apa kok." jawab ku sembari tersenyum. Anna menatap wajahku menelisik.

"Lo jangan bohong Nay, gue kenal lo." ujar Anna menatap ku.

Aku menunduk masih terdiam. "Gue nggk pa pa Ann, gue mau ganti dulu." kata ku lalu masuk kedalam ruang ganti.

Setelah selai berganti, ternyata Anna masih menunggu ku. "Yuk." ajak ku, Anna tersenyum dan merangkul bahu ku. Ah indahnya persahabatan.

Aku bermain denga bola, memantul mantulka nya. "Ann, tangkap!" teriak ku. Anna menangkap bola tersebut, ia mendrible bolanya.

Kami berlari menuju ring, saat mentap kearah kanan. Aku melihat aku melihat, Cantika yang sedang memeluk Angga dari belakang. Bukan hanya itu, mereka juga nampak bahagia.

"Nay, tangkep!" teriak Anna melepar bola kepada ku. Aku yang tidak siap pun ingin meghindari bola tersebut namun, terlambat karna kaki ki terklirih membuat ku jatuh di lapangan.

Ah, rasanya kaki ku benar benar sakit. Anna dan yang lainnya berlari kearah ku. "Ya ampun Nay." kata Anna heboh, ia menolang ku.

"Arhgkkk, jangan di pengang Ann. Sakit banget." ringis ku.

"Kak? Kakak nggk pa pa?" tanya Revan junior ku.

"Ayo kak, gue bawa ke UKS." tawar Revan. Revan pun mengendong tubuh ku. Ku lingkarkan tangan ku pada leher Revan.

Aku tahu, Angga menatap kami. Tetapi kenapa lelaki itu nampak acuh?

Angga berubah, lelaki itu tidak sama dengan dulu. Apa hubungan ku dan Angga hany berakhir menjadi sebatas teman?

●●●●

VOTE + COMMENT
SEMAKIN BANYAK COMMENT
SEMAKIN CEPAT UPDATE.

FOLLOW IG AKU
@mya.ng04

FOLLOW AKU WATTPAD KU
JUGA.

MAAF KUEN TYPO!

MAYANG😎
16 NOVEMBER 2019
❤❤❤❤❤

Me and Mr. XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang