CHAPTER 13

871 137 2
                                    


Kkangseul, aku sudah sampai di Osaka.

Bunga musim semi disini sangat cantik. Kalau saja aku bisa membawamu ke sini, itu akan lebih menyenangkan.

Aku sudah merindukanmu bahkan sebelum aku menginjakkan kakiku disini.

Di baca berulang kalipun pesan singkat dari sang pemilik marga Park itu membuat helaan nafasnya berangsur-angsur keluar dengan rasa kepasrahan. Sang pemilik ponsel hanya bisa memijit pelipis setelah merasakan kepalanya yang memberat.

Bukan ketenangan yang menghinggap kala kedua matanya yang sipit tertutup, melainkan beban di kepalanya yang seakan menekannya jatuh lebih dalam. Jatuh lebih dalam ke lembah hitam yang menguasai pikirannya.

Ia berusaha menahan bahu mungilnya yang lemah untuk tetap tegak. Pura-pura terlihat tegar dan pura-pura terlihat baik-baik saja.

Ia harap kenyataan dan beban yang mengecam hatinya adalah sebuah kebohonga belaka. Ia harap ia yang salah, ia harap ini hanyalah alur semu yang menghiasi alam mimpinya. Tapi semua harapan itu menghilang dalam sekejap saat matanya kembali terbuka. Ia tak bermimpi. Ini nyata.

Sebuah ketukan pintu membuat kepalanya mendongak. Sosok yang sangat ia kenal muncul disana, "Apa yang kau lakukan disana? Seperti orang yang sangat putus asa." Irene, ya, sepupu Seulgi itu terkikik melihat gambaran sosok gadis yang tengah duduk di kursi kerjanya.

"Kau datang untuk melihat Kak Suho?" Seulgi bertanya.

Irene menggeleng, "Aku kesini untuk melihatmu."

"Tumben sekali! Tak terdengar seperti seorang Bae Irene." Ledek Seulgi.

"Hei! Aku ini sepupu yang baik, tahu." Irene menyangkal.

Ia melangkah menuju balkon ruang kerja Seulgi. Ia hanya berdiri sambil menatap bunga yang bermekaran tepat di hadapannya.

"Kak, kau mau kopi?" Seulgi menatap punggung kecil Irene dari kejauhan.

"Hm." Irene mengangguk.

Seulgi keluar dari ruang kerjanya. Ia menuruni beberapa tangga. Saat itu matanya melihat Sooyoung yang tengah melihat jalannya pemotretan yang belum usai.

"Sooyoung!"

"Ya?" Sooyoung menatap Bos Kang.

"One americano and one latte, please!" Seulgi meminta sambil tersenyum simpul.

"Segera datang!" Sooyoung meluncur ke pantry di bagian paling belakang gedung itu.

Seulgi kembali ke ruang kerjanya. Ia menghampiri Irene yang belum bergerak seincipun dari tempatnya berdiri sebelumnya.

"Ada apa, Kak?" Seulgi melirik Irene.

Irene menatap sosok Seulgi dari sisi kiri gadis itu, "Itu pertanyaanku." Ucapnya.

Seulgi langsung menatap Irene. Hanya menatap gadis mungil yang berada di samping.

"Ada apa denganmu? Aku mendapat pesan singkat dari Chanyeol," Ucapan Irene ini membuat mata Seulgi terbuka lebih besar, "Kenapa kau tidak mengantarnya ke Bandara?" Irene masih menatap Seulgi, tapi berbeda dengan Seulgi yang sudah mengalihkan pandangannya pada bunga-bunga di hadapannya.

"Hei, Kang Seulgi!" Protes Irene karena tak mendapat respon apapun.

Di saat yang sama, Sooyoung masuk ke dalam. Melihat kedua gadis cantik yang berdiri jauh disana tengah bersitegang membuat langkah Sooyoung terhenti. Irene menyadari itu.

"Masuklah, Sooyoung!" Ucap Irene.

"Y-Ya," Meski ragu-ragu gadis bertubuh tinggi itu menghampiri keduanya, "Aku permisi!" Setelah menaruh kedua gelas berisi minuman dengan rasa yang berbeda itu di atas meja berbentuk bundar, Sooyoung keluar dari sana.

The Reunion [PCY X KSG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang