CHAPTER 16

725 125 7
                                        


"Cepatlah pulang, Yeollie."

Kalimat itu sukses membuat Chanyeol tersenyum lebar. Lelaki Park yang tengah duduk manis di atas ranjangnya yang serba putih itu tersenyum seperti orang gila.

"Besok... Maukah kau menjemputku di bandara?" Chanyeol membuat permintaan.

"Hm. Akan kulakukan." Seulgi setuju.

"Aku tidak sabar menunggu besok."

"Sudah malam, kau tidak tidur?"

"Aku hanya ingin mendengar suaramu." Perkataan Chanyeol sukses membuat Seulgi terkekeh, "Bagaimana denganmu?"

"Aku harus ke suatu tempat."

"Kemana? Di jam ini?" Chanyeol melirik jam yang sudah menunjukan pukul sembilan malam.

"Hm. Kalau begitu aku tutup. Aku harus pergi."

"See you tomorrow, babe." Chanyeol menutup telepon.

Sementara itu, Seulgi bangkit dari kursinya. Meraih tasnya yang berwarna hitam dan meninggalkan ruang kerjanya. Ia keluar dari butiknya dan masuk ke dalam mobilnya.

"Aku harus pergi ke rumah Chanyeol~" Seulgi bersemangat.

Sementara itu, di tempat lain, gadis blasteran Amerika yang membungkus tubuh atasnya dengan sweeter berwarna putih itu terus bolak-balik di kamarnya yang kecil.

Teman sekamarnya, sang dewi yang penuh dengan kecantikan yang memancar sampai geram. YoonA, ya, gadis itu geram karena Soojung terus-menerus bolak-balik di kamar yang kecil itu. Gadis bermarga Im yang tengah berbaring dengan santai di ranjang kecilnya sampai-sampai menaruh kasar novel yang tengah ia baca di sisi kirinya.

"Hei, Jung Soojung!" Kesal YoonA.

"Kak, bagaimana aku harus bersikap?"

"Hei, gadis San Fransisco! Pergi temui dia dan bicara! Apa susahnya?" Kesal YoonA, lagi.

"Kau pikir mudah? Lihat saja tadi dia begitu perhatian pada Jiyeon dan..."

"Jiyeon---"

"Kita tak ada hubungan apapun." Jiyeon yang berada di ambang pintu membuat Soojung dan YoonA tergelak kaget.

"Hei, Park Jiyeon! Tak bisakah kau ketuk dulu?" Protes YoonA.

"Maaf, Kak." Jiyeon terkekeh, "Soojung, kau juga tau perasaan Jongin 'kan?" Jiyeon menatap Soojung, "Kau memang benar, aku menyukainya, tapi situasiku tak mengijinkanku untuk memilikinya. Karena itulah aku pikir melihatnya baik-baik saja sudah sangat cukup untukku." Jiyeon benar-benar menjelaskan sejelas-jelasnya pada Soojung.

"Jiyeon..."

"Aku dan Minhyuk berbeda. Kenapa? Karena ia menyukai seseorang untuk memilikinya, bukan untuk melihatnya bahagia." Sarkas. Itu jelas.

Soojung hanya diam membeku.

"Aku tahu kau punya alasan sehingga kau marah pada Jongin. Tapi percayalah padaku, diam seperti ini tak akan menyelesaikan masalah." Jiyeon menasehati, "Aku tahu seharusnya aku tak bilang hal seperti ini, tapi yang aku tahu semua ini sudah cukup berat untuk Jongin. Tolong jangan buat ia merasa tersingkirkan dari hatimu lagi! Karena itu sudah cukup membuatnya menderita." Jiyeon tersenyum kecil, kemudian menghilang di balik pintu.

"Apa ini? Aku hampir saja menangis." YoonA menghembuskan napasnya panjang, "Bagaimana bisa ia begitu baik pada gadis yang di cintai oleh lelaki yang ia cintai? Hatiku sakit."

The Reunion [PCY X KSG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang