"Apa ada masalah?" Tanya Chanyeol.
Semua mata langsung tertuju pada Taeyong.
"Sepertinya kalian tak bisa pergi." Taeyong bersuara.
"APA?!?"
"Sepertinya ada kesalahan dengan pesawatnya."
Semuanya menghembuskan napas lemah mereka.
"Kenapa hari ini kita sangat sial, sih?" Jongin mendengus.
"Apa tak ada maskapai lain yang menyediakan tiket ke Maldives hari ini?" Tanya Seulgi.
"Sayangnya, tidak ada. Ada satu, tapi aku tidak berhasil membeli enam tiket, kursi yang tersisa hanya dua. Jadi aku tidak membelinya."
"Tak apa. Kalaupun kau membeli dua, tidak akan ada yang mau pergi." Ujar Chanyeol.
"Lalu bagaimana ini?" Seungwan bersuara.
"Jadi... Kita tak jadi pergi liburan?" Nada lemah Soojung terdengar.
"Kita harus pergi ke tempat yang lain, pastinya." Kyungsoo berucap.
"Sejujurnya aku sudah tak punya energi yang tersisa." Seulgi menghela napasnya.
Chanyeol menyenggol lengan Jongin yang diam membisu di sisi kanannya, "Hei! Sudah aku bilang jangan terlalu kentara 'kan?"
"Aku mengerti." Balas Jongin, "Guys! Bagaimana kalau kita ke villa milikku di Pulau Jeju? Kita tak pernah ke sana bersama-sama 'kan? Ah! Waktu itu hanya Chanyeol dan Kyungsoo yang ke sana. Bagaimana?" Tawar Jongin.
"Woah! Ide yang bagus." Timpal Kyungsoo.
"Aku sampai lupa kalau kau punya villa disana." Ujar Chanyeol yang kemudian menatap para gadis, "Girls, walaupun ini liburan domestik tapi aku pastikan kalian tak akan kecewa. Kita bisa pergi ke Pantai Ham-Deok juga."
"Aku pastikan itu!"
*****
Perjalanan menuju Pulau Jeju di mulai. Dua mobil yang penuh dengan orang-orang dan barang bawaan itu terus melaju menyusuri jalan. Cuaca sangat panas, untung saja jalanan tidak terlalu padat sehingga mobil mereka bisa melaju lebih cepat dari perkiraan.
Keadaan di dalam mobil pun sama seperti saat mereka belum sampai di bandara dan mengetahui bahwa ada masalah disana. Cukup di sayangkan memang, tapi mereka bersyukur karena mereka tak akan meratapi batalnya liburan mereka ke Maldives di rumah masing-masing melainkan bersenang-senang di Pulau Jeju bersama-sama.
Selama beberapa jam berkendara, kedua mobil itu singgah di rest area. Para gadis memesan makanan dan menunggu di meja, sedangkan para lelaki duduk di kursi pijat yang berada di luar bangunan. Dengan Kyungsoo di sebelah kiri, Jongin di tengah dan Chanyeol di sebelah kanan.
Jongin memejamkan matanya untuk merasakan pijatan di bahu dan lehernya. Saat itu, secara bersamaan Chanyeol dan Kyungsoo menatapnya.
"Hei! Kau masih tidak bicara di mobil tadi?" Chanyeol bersuara, tapi seseorang yang seharusnya menjawab masih hanyut dalam pijatan kursi itu.
"Setidaknya tidak sekaku sebelumnya." Cibir Kyungsoo.
"Hei! Itu hanya masa lalu." Enteng Chanyeol.
Jongin membuka matanya, "Kau pikir masa laluku dan masa lalu sama? Hei, Park Chanyeol! Berbeda denganmu, tapi masa laluku terus muncul dan membuatku risau." Jongin menghela napasnya kasar.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Reunion [PCY X KSG]
RomanceAbout Chanyeol and Seulgi. About love and hate. About first and last. About destiny and irony. About the boy who totally bastard and the girl who totally not that kind. What fate awaits them? Check it out! #1 dalam CHANSEUL (20/02/20)