CHAPTER 22

611 110 3
                                        

"Kami membeli kue dan beberapa roti." Irene mengangkat tinggi kedua tangannya yang sibuk menenteng barang bawaan.

"Woah! Terima kasih, Kak." Soojung membantu membawa barang bawaan Irene.

"Kak, apa kabar?" Seungwan menyapa Irene.

"Seperti yang kau lihat." Irene tersenyum, "Aku benar-benar merindukan kalian." Irene merangkul Soojung dan Seungwan.

Sementara para gadis asyik bercengkerama, Suho menyapa ketiga lelaki lainnya yang sibuk dengan tugas mereka masing-masing.

"Apa kabar?" Sapa Suho.

"Kak, aku dengar kau akan menikah." Kyungsoo bersuara.

"Kapan pernikahannya?" Jongin masuk ke dalam pembicaraan.

"Bagaimana persiapannya?" Chanyeol pun ikut.

"Hei! Tanya satu-persatu." Suho terkekeh, "Pernikahannya dalam waktu dekat pastinya. Persiapannya sudah hampir siap semua."

"Pasti menyenangkan." Kyungsoo bersuara.

Chanyeol dan Jongin sontak menatap tajam Kyungsoo, "You are the next, dude." Cibir Chanyeol.

"Untuk apa iri?" Jongin ikut mencibir.

"Hei! Aku 'kan sudah minta maaf." Kyungsoo protes.

Suho tertawa kecil melihat tingkah ketiga lelaki dewasa yang seperti remaja itu, "Kyungsoo! Memang kapan kau akan menyusul?"

"Aku hanya mengungkapkan niat baikku itu padanya belum lama ini. Tapi aku benar-benar ingin menikah tahun depan, Kak." Kyungsoo membalas.

Suho tersenyum, "Tentu saja lebih cepat lebih baik."

"Kak, kau sedang menyindir kami?" Jongin memicingkan matanya.

"Kenapa? Karena kau pikir kami ini lambat?" Chanyeol kembali bersekutu dengan Jongin yang lebih dulu menyerang Suho.

"Hei! Kalian berlebihan!" Suho protes.

"Maka dari itu, Kak!" Kyungsoo setuju.

"Hei! Apa yang kalian bicarakan diam-diam begitu?" Irene bersuara.

Para lelaki langsung menengok.

"Aku lapar." Irene memegangi perutnya.

"Segera siap, sayang." Suho langsung sibuk memanggang daging yang sudah tersedia.

Suho sibuk menaruh daging yang ia panggang dan menaruh semuanya di piring milik Irene. Bahkan ia tak menyuapkan satu potong daging yang ia panggang dengan kedua tangannya sendiri pada mulutnya sendiri.

"Makanlah yang banyak!" Suho mengelus lembut surai rambut hitam milik Irene.

Irene mengangguk, "Kau juga makanlah!" Irene berucap, "Kemarilah!" Irene menyuapkan dua potong daging sekaligus untuk Suho.

Mereka saling tersenyum satu sama lain. Terlihat sangat akur dan hangat.

Seulgi tersenyum melihat kebahagiaan yang terpancar dari mata pasangan yang akan segera menikah itu. Saat dimana Chanyeol melihat senyuman Seulgi itu, Chanyeol hanya terdiam tanpa sepatah kata dari mulutnya.

Senyuman Seulgi amat cantik, tapi yang membuat Chanyeol pedih adalah kenyataan bahwa senyuman itu untuk kebahagiaan orang lain. Tiba-tiba terlintas di pikirannya, mengapa ia tak bisa melakukan itu untuk Seulgi? Padahal Seulgi adalah kebahagiaannya.

"Hei! Berhenti melamun dan panggang dagingnya!" Suho menyenggol lengan kanan Chanyeol.

Jongin yang berada di sisi kiri Chanyeol tentu saja melihat itu, "Hei! Apa yang kau pikirkan?" Jongin berbisik.

The Reunion [PCY X KSG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang