CHAPTER 48

538 118 24
                                    


Chanyeol sibuk memeriksa berkas terkait investasi sebuah galeri di Paris yang jatuh pada malam tahun baru. Chanyeol melihat satu-persatu sample yang tertera di sana. Taeyong hanya berdiri di depan meja kerja Chanyeol, menatap atasannya yang nampak larut pada karya seni di atas kertas putih itu.

"Kak, ada hal yang membuatku penasaran." Taeyong bersuara.

"Apa?" Chanyeol membalas, walaupun matanya sibuk dengan berkas di depannya.

"Kenapa tiba-tiba kau ingin bekerja sama dengan sebuah galeri? Itu tidak seperti dirimu." Ujar Taeyong, "Terlebih lagi, seniman ini bukanlah seniman terkenal."

"Aku dengar dia di kenal sebagai 'no-name' di beberapa galeri yang sudah ia buka di berbagai kota di Dunia." Ujar Chanyeol.

"Ya, kau benar. Dan ini pertama kalinya wajahnya di ketahui oleh publik."

"Kalau begitu ini adalah karya debutnya yang sebenarnya. Kita harus melakukan yang terbaik." Tutur Chanyeol, "Aku akan menjawab rasa penasaranmu di hari dimana kita sampai di sana dengan melihat karya-karyanya dengan mata kita sendiri." Chanyeol menatap Taeyong sambil tersenyum kecil.

*****

New year eve, 2023. Paris, France.

Matanya berbinar menatap sebuah karya yang terpajang tepat di hadapannya. Betapa indah makna yang di tuangkan dari sebuah kuas pada karya itu. Makna yang tertancap begitu dalam di memorinya sehingga goresan kuas itu dapat menghiasi kanvas putih yang murni.

Terlukis disana dua sejoli yang saling bergenggaman erat. Namun masing-masing sisi dua sejoli itu hilang di terpa arsiran.

"Seperti inilah kita. Genggaman tangan itu menggambarkan cinta kita, namun arsiran yang aku lukis pada kanvas itu seolah gambaran kita kini." Gadis dengan sisi belakang yang indah itu bergumam kecil, "Itulah kita, Chanyeol."

"Lebih banyak waktu yang aku habiskan tanpamu, ketimbang waktu aku bersamamu. Semua terlihat baik-baik saja di luar, semua berjalan sesuai rencana. Satu-satunya impianku tercapai, melukis dan mempunyai galeri yang besar. Tapi ada rasa yang mengganjal, tidak semudah itu memulai hal yang baru padahal masih menyimpan rapat memori bersamamu." Seulgi, sambil menatap lukisan yang terpampang jelas dengan ukuran yang paling besar di banding yang lain.

"Miss G! Nice to meet you!" Lelaki berkulit putih dengan tongkat yang membantunya berdiri kini berada di hadapan Seulgi.

"Mr. Wade, welcome!" Seulgi menjabat tangan lelaki tua itu.

"I'm glad to see you in person. I really love your painting since your debuting as 'no-name'."

"Thank you so much for your support. Hope you have a nice time here." Seulgi tersenyum ramah sampai hilangnya lelaki tua itu dari hadapannya.

Setelahnya, ia sibuk menyapa para undangan yang hadir. Tak lupa ia juga melakukan berbagai wawancara dengan media Internasional maupun lokal. Bahkan ada beberapa wartawan asal Korea Selatan yang datang mengingat Seulgi merupakan warga negara negeri ginseng, sama halnya seperti mereka.

Dan yang paling di tunggu-tunggu juga ialah kedatangan investor asal Korea Selatan, yang tak lain tak bukan adalah Park Chanyeol. Tanpa saling mengetahui identitas masing-masing, Chanyeol muncul di galeri di mana Seulgi pun berada di sana.

Beberapa wartawan sudah mendesak di sekitarnya. Chanyeol menatap para wartawan, "Aku akan melakukan wawancara setelah bertemu secara langsung dengan Miss G." Chanyeol berjalan melewati para wartawan dengan kawalan pengawalnya.

The Reunion [PCY X KSG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang