JANGAN LUPA VOMMENT
~~~~~
"Aku datang~"
Dua sosok tampan yang tengah berbincang sontak mengalihkan perhatian mereka pada sumber suara. Bahkan sosok tinggi yang tadinya duduk di kursi kerjanya yang nyaman kini sudah berdiri dan menatap si sumber suara dengan pupilnya yang membesar.
"Kkangseul!"
"Yeollie, aku membawakan makan siang untukmu." Seulgi tersenyum, kemudian duduk di sofa.
"Udara sangat dingin, kenapa kau harus repot-repot hanya untuk membawakanku makan siang?" Chanyeol mengoceh sambil mendekat pada Seulgi.
"Hei! Makan siang itu sangat penting, tahu." Seulgi protes.
Taeyong, ya, sekretaris pribadi Chanyeol itu mendehem karena merasa bahwa keberadaannya bagaikan tak terlihat disana. Chanyeol dan Seulgi sontak menatapnya.
"Kau masih disini?" Chanyeol bersuara, "Kenapa?" What the...
Taeyong menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian keluar dari ruang kerja Chanyeol. Seulgi terkekeh, "Hei! Kau terlalu sarkas padanya."
"Itu bukan sarkas. Aku memang mengusirnya." Enteng Chanyeol.
Seulgi memukul pelan lengan Chanyeol yang baru saja duduk di sampingnya. Chanyeol membuka kotak makan siang yang berada di atas meja. Chanyeol tersenyum.
"Karena belakangan ini kau mengalami masa yang sulit, maka makanlah yang banyak~" Seulgi berucap.
Chanyeol menatap Seulgi lekat, "Aku minta maaf padamu karena sudah membuatmu cemas. Sudah berlalu hampir 2 minggu, jadi kau tidak perlu mencemaskanku dan membuatmu kesusahan karena itu."
Seulgi menggeleng, "Aku sama sekali tak kesusahan. Tak sedikitpun."
Chanyeol mengelus lembut surai rambut hitam Seulgi, "Jika bukan karenamu, mungkin aku tak akan bisa tersenyum lagi."
Seulgi menyentuhkan kedua ujung telunjuknya di sudut bibir Chanyeol, kemudian menariknya ke atas membentuk sebuah senyuman disana. Seulgi tersenyum manis melihat senyuman itu, kemudian ia menatap mata Chanyeol dengan lekat.
"Kalaupun aku tak ada di sampingmu, aku harap kau tetap bisa tersenyum." Ujar Seulgi, "Seperti ini, dengan sangat cerah."
"Aku rasa aku tak bisa."
Seulgi menggeleng, "Kau pasti bisa."
"Apa-apaan ini? Apa kau akan meninggalkanku? Aku tengah di campakan sekarang?" Pupil Chanyeol membesar, lagi.
Seulgi terkekeh, "Bukan begitu. Aku disini bersamamu," Chanyeol tersenyum mendengar itu, "Tapi,"
"Apa? Tapi apa?" Chanyeol menekuk bibirnya sekarang.
"Aku akan menemani Kak Irene untuk sementara waktu karena Kak Suho akan pergi ke San Fransisco untuk tur bisnis."
"Kau mau kemana? Dimana tepatnya? Sampai kapan? Kkangseul, katakan padaku! Kenapa kau diam saja?"
"Hei! Bagaimana aku bisa menjawab kalau kau terus bicara?" Seulgi mendecak, "Kami akan liburan di Daegu, karena disana adalah tempat kelahirannya. Sampai kapan, ya? Mungkin lebih lama dari yang kau bayangkan." Seulgi menggoda Chanyeol dengan kalimatnya.
"SAMPAI KAPAN?"
Seulgi tertawa kecil melihat respon Chanyeol yang ia anggap lucu itu.
"KALAU BEGITU KAU HARUS BERADA DI SAMPINGKU MALAM INI. TAK ADA PENOLAKAN."
![](https://img.wattpad.com/cover/140961321-288-k919032.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reunion [PCY X KSG]
RomanceAbout Chanyeol and Seulgi. About love and hate. About first and last. About destiny and irony. About the boy who totally bastard and the girl who totally not that kind. What fate awaits them? Check it out! #1 dalam CHANSEUL (20/02/20)