The Reunion [PCY X KSG]

CHAPTER 11

Spring has come, but love as always like a winter which coldest.

*****

Sebuah mobil berwarna maroon terparkir di depan sebuah gedung apartemen mewah di kawasan Gangnam. Pintu mobil mewah itu terbuka dan menampakan seorang lelaki berkulit tan yang rapih dengan jaket kulit berwarna biru tua dan celana jeans yang nampak membuatnya sangat manly lebih dari siapapun.

Kim Jongin, lelaki 24 tahun yang berprofesi sebagai Dokter di salah satu Rumah Sakit terbesar di Korea Selatan itu dengan santainya menyandar pada badan mobilnya. Tangan kanannya memupuh pada pintu mobilnya yang masih terbuka, sedangkan tangan kirinya ia masukan ke dalam saku jeans-nya. Sungguh, ia luar biasa menakjubkan.

Ia melepas kacamata hitam yang ia pakai setelah melihat sosok yang ia tunggu sedari tadi. Gadis dengan kemeja putih dan celana jeans panjang yang membuat kaki jenjangnya terpampang dengan jelas. Mode boyish-nya terlihat setelah sekian lama.

Jongin tersenyum simpul, "Ya, inilah sosok Chaeyoung yang asli." Sosok gadis yang dulu ia kenal sebagai seorang gadis kecil yang boyish dan bertemperamen buruk.

Gadis yang membuat Jongin bergumam kecil itu perlahan menghampirinya dengan senyuman di bibir cantiknya.

"You look so awesome today." Chaeyoung berkomentar sambil menatap Jongin dari ujung kepala sampai ujung kaki, "Kau sedang menggoda calon tunangan lelaki lain?" Chaeyoung memicingkan matanya.

"Absolutely no, Chaeng." Panggilan bersahabat itu keluar dari mulut Jongin setelah sekian lama, "Aku hanya sedang menggoda seorang gadis yang pernah menobatkanku sebagai cinta pertamanya." Jongin menunjukan seringainya tepat di depan Chaeyoung.

Chaeyoung mendecak, "Kau tidak perlu mengingat kenangan bodoh itu."

"Kenapa? Apa kau malu mengingat dirimu yang dulu?" Jongin menggoda Chaeyoung.

Sebuah pukulan mendarat di lengan Jongin, "You'll die right now." Matanya melotot.

"Okay, okay." Jongin mengacak-acak rambut Chaeyoung asal, "Naiklah!" Jongin masuk ke dalam mobil, begitupun juga dengan Chaeyoung.

Sementara itu, di tempat lain, lebih tepat di sebuah ruangan dimana vas bunga yang di tempati mawar merah pemberian Chaeyoung berada, ruang kerja Chanyeol, sang Direktur dari perusahaan yang menaungi ratusan karyawan.

Chanyeol, berada disana, seorang diri. Duduk di kursinya yang ia putar ke arah pemandangan luar gedung bertingkat itu. Matanya menatap jalan besar yang di penuhi oleh kendaraan yang lalu-lalang.

Chanyeol melirik arloji yang melilit pergelangan tangannya. Sudah pukul 8AM, sebentar lagi ia akan lepas landas dan menghabiskan harinya di Jepang selama tiga hari. Untuk seorang seperti Chanyeol yang tengah merindukan seseorang, tentu tiga hari bukanlah waktu yang singkat.