JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK
FYI, AKU SUKA SPAM KOMEN hehe
~~~
Di malam yang gelap, Jongin menyusuri lahan parkir apartemennya. Kakinya lunglai dan matanya tak fokus. Jongin masuk ke dalam apartemennya dengan penuh usaha. Usai minum-minum dengan Chanyeol dan Kyungsoo tadi, Jongin masih dalam kondisi mabuk.
Walaupun mabuk, ia masih bisa mengingat password apartemennya. 1024, ya, itulah angkanya. Ia melepas sepatunya dan memakai sandal rumah yang hangat. Matanya bertemu dengan sosok yang kini menatapnya dari sofa miliknya. Sosok itu berdiri menyambut Jongin, namun lelaki itu berlalu begitu saja menuju lemari es.
Jongin meneguk air mineral langsung dari botolnya. Sedangkan, kini, sosok itu berada di sisinya.
"Kenapa kau pulang begitu larut?" Suara yang tak asing itu terdengar di telinga Jongin.
Jongin mengabaikan sosok itu, lagi.
"Duduklah! Aku membuatkan makan malam untukmu."
Ya, benar. Sosok itu terabaikan lagi.
"Jongin," Tangan gadis itu menahan Jongin yang melangkah pergi.
Jongin melepas kasar tangan itu dari lengannya. Jongin hendak melangkah pergi, lagi.
"Kau pikir jika kau seperti ini akan membuatnya kembali padamu? Tidak. Kau salah kalau kau berpikir seperti itu. Dia tak akan pernah kembali padamu. Kalaupun itu terjadi berarti ia mengharapkan kehancuran keluargamu."
Jongin menatap tajam sosok itu, "Jennie Kim, apa yang kau katakan padanya? Apa yang kau katakan padanya sampai membuatnya pergi?" Jongin meninggikan suaranya.
Jennie, ya, sosok itu ciut sejenak, "A-Aku..." Jennie menelan salivanya berat. Alih-alih menunjukkan sisi lemahnya, kini Jennie berpose dingin dengan kepercayaan dirinya, "Memangnya apa yang aku lakukan? Aku hanya bicara fakta. Kau dan dia memang seharusnya tak bersama. Kenapa? Karena kau adalah Kim Jongin. Dan yang paling penting adalah you're belong to me."
"Omong kosong!" Jongin berbalik dan melangkah pergi.
"Bukan aku, tapi Ibumu." Langkah Jongin terhenti karena ucapan Jennie itu. Ia kembali menatap Jennie, "Bibi lah yang terakhir bertemu dengan Soojung, jadi jangan membenciku! Sejujurnya, tidak ada alasan kau harus membenciku. Kenapa? Karena aku hanya mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku. Dari awal kau adalah milikku."
Jongin memutar bola matanya malas. Lagi-lagi, ia melangkah pergi. Kali ini, bukanlah kata-kata Jennie yang menahan lelaki itu, melainkan tangan mungil miliknya. Tetapi, dengan mirisnya tangan itu di hempaskan dengan amat kasar oleh Jongin. Jongin berhasil menyingkirkan tangan Jennie dari lengannya dengan sekali hentak.
"Kim Jongin..." Sosok itu menatap nanar Jongin.
"Jangan kau sentuh aku bahkan secuil pun, Jennie Kim!" Dingin. Itulah satu-satunya yang tersirat dari mata dan nada suara Jongin.
*****
Dengan langkah dari kaki gagah miliknya, Chanyeol menapaki setiap lantai di kantornya. Chanyeol sampai di lantai dimana Kyungsoo berada. Kyungsoo sudah menatapnya walaupun dalam kejauhan.
"Kau melihat pesannya?" Chanyeol menatap Kyungsoo.
"Ya," Kyungsoo menghela napasnya kecil.
Chanyeol beralih menatap Seungwan, kemudian Kyungsoo pun begitu. Seungwan menatap heran keduanya, "Apa? Kenapa?" Ketusnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Reunion [PCY X KSG]
RomanceAbout Chanyeol and Seulgi. About love and hate. About first and last. About destiny and irony. About the boy who totally bastard and the girl who totally not that kind. What fate awaits them? Check it out! #1 dalam CHANSEUL (20/02/20)