DON'T FORGET TO VOMMENT~
~~~
"Sepertinya kita akan jarang bertemu, sangat." Soojung meneguk wine lewat gelas beling yang terisi cairan merah keunguan itu di genggamannya.
"Ada tugas dinas? Dimana?" Seungwan memotong steak, kemudian mengunyah potongan kecil dari daging itu.
Soojung diam tak menjawab. Seungwan menatapnya heran.
"Ada apa lagi?" Seungwan menaruh garpu dan pisau di pinggir piring yang di penuhi oleh daging kecokelatan itu, "Hei! Terkait dengan tangismu kemarin malam saja aku masih belum mengerti. Sekarang apa lagi? Huh? Katakan yang sebenarnya, Jung Soojung!"
Angin malam yang berhembus mengibas rambut panjang milik Soojung. Ia menghirup udara yang mungkin saja bisa menyebabkan flu hinggap dan menyiksa pernafasannya.
"Aku akan meninggalkan Korea... Dan menetap di San Fransisco."
"WHAT?!?" Seungwan sungguh kaget.
Ada satu orang lagi yang kaget atas ucapan Soojung. Tepat di belakang Seungwan, Seulgi ada disana. Ia baru saja datang.
Soojung menatap Seulgi yang membeku di tempatnya berpijak. Ia menghela napasnya, "Duduklah!" Soojung masih menatap gadis yang mengenakan coat berwarna cokelat susu itu.
Seungwan menengok ke belakang. Gadis itu menatap Seulgi, "Hei, Kang Seulgi! Kau dengar apa katanya tadi? Kalau kau dengar dengan baik, katakan padaku! Aku rasa aku salah dengar karena cuaca ekstrim di musim dingin ini."
"Hei, Jung Soojung!" Seulgi bersuara.
"Firstly, take a seat!" Soojung membalas.
Seulgi duduk, kemudian menatap lekat Soojung. "Hei! Apa katamu? San Fransisco? Apa kau gila?" Seulgi menodongnya.
"Ya, kau benar. Aku gila. Aku sungguh gila karena mengambil keputusan seperti ini." Soojung tersenyum kecut. Ia tak berdaya akan keadaan. "Pertama-tama aku bilang pada kalian, lalu kepada Jongin."
"Hei! Sebenarnya apa yang terjadi?" Seungwan mendesah berat.
"Kau putus dengan Jongin?" Tanya Seulgi hati-hati.
"Akan, lebih tepatnya." Soojung menunduk kecil. Ia tersenyum kecut, lagi.
Seulgi dan Seungwan terdiam. Keduanya tak habis pikir dengan apa yang mereka dengar. Yang keduanya ketahui ialah bahwa Soojung mencintai Jongin lebih dari siapapun, begitupun juga sebaliknya.
But... What the fuck is she talking about? Akan? Perpisahan semacam apa itu?
"Jongin menyakitimu?" Soojung menggeleng atas pertanyaan Seungwan, "Kalau begitu apa masalahnya?"
"Aku yang menyakitinya. Ya, itulah yang akan terjadi." Soojung meneteskan air matanya.
Seungwan menatap nanar sahabatnya itu. Sudah hampir sepuluh tahun mereka dekat satu sama lain. Dan apapun yang menyangkut kisah cinta Soojung dan Jongin, adalah hal yang selalu membuat air mata berharga milik sahabatnya itu jatuh dan mengalir dengan pedih.
"Jongin tidak tahu-menahu. Aku yang mengambil keputusan di sini. Jangan salahkan dia atas apapun, kumohon!"
"Hei! Di saat seperti ini kau masih memikirkannya?" Seungwan menghela napasnya kasar, "Pasti Ibu Jongin yang menyuruhmu pergi bukan? Hei! Kau 'kan bisa menola---"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Reunion [PCY X KSG]
RomanceAbout Chanyeol and Seulgi. About love and hate. About first and last. About destiny and irony. About the boy who totally bastard and the girl who totally not that kind. What fate awaits them? Check it out! #1 dalam CHANSEUL (20/02/20)