CHAPTER 17

749 130 4
                                    

Chanyeol bisa pulang dengan hati yang lega karena usahanya membuahkan hasil yang seperti ia harapkan. Ia mengambil ponselnya dari saku celana berwarna senada dengan jas yang ia kenakan itu.

Ia menempelkan ponselnya di telinga kirinya. Menunggu orang yang ia telepon mengangkat telepon darinya dengan senyumannya yang ceria.

Perlahan senyum itu hilang. Ia menatap heran ponselnya, "Ia tak mengangkat teleponku." Gumamnya.

Matanya menatap layar ponselnya yang berubah.

Chaeng is Calling

"Halo, sis?" Suara cerah Chanyeol membuat Chaeyoung yang ada di seberang sana menghela napasnya. Ia tak sanggup mengatakan apa yang terjadi tentangnya dan Seulgi semalam.

"Berjalan lancar?" Pura-pura tak terjadi apapun adalah hal yang berat untuk Chaeyoung.

"Hm." Balas Chanyeol, "Dan juga, aku sudah baikan dengan Seulgi. Ia bahkan meneleponku lebih dulu semalam. Kau tak akan tahu sebahagia apa aku semalam." Chanyeol dan suara cerianya.

"Kapan kau sampai di Korea?"

"1 PM."

"Aku akan ke sana."

"Seharusnya 'kan Seulgi yang menjemputku, tapi dia tak menjawab teleponku."

Aku bersalah, Chanyeol. I'm so sorry. Batin Chaeyoung.

"Kalau begitu sampai nanti." Chanyeol menutup sambungan teleponnya.

Chaeyoung menghela napasnya, "Aku tidak mau membuat mood-nya hancur, sungguh."


*****


"Seharusnya kau hati-hati, Jung." Jongin yang tengah fokus menyetir hanya melirik Soojung yang berada tepat di kanannya.

Soojung menatap ponselnya yang berlayar hitam, "Aku hanya ingin berfoto tapi benda ini malah jatuh membentur batu bahkan sampai tenggelam di kolam itu." Soojung menekuk wajahnya.

"Kita perbaiki setelah sampai. Jangan khawatir!"

"Kau tahu apa yang lebih buruk dari ini?"

"What?"

"Aku tidak sempat memberitahu kenyataan mengejutkan itu pada Seulgi." Soojung menghela napasnya.

"Kenyataan mengejutkan?" Jongin tak mengerti.

"Fakta bahwa gadis itu hanya sepupunya Chanyeol."

"Apa katamu? Jadi Seulgi juga---"

"Begitu juga dengan Seungwan."

Di waktu yang sama, tetapi di tempat yang berbeda. Seulgi disana, sibuk dengan tangannya yang menggambar di buku desainnya. Dengan kacamata bulat yang bertanggar di hidung mancungnya, gadis itu dengan fokus menatap kertas putih yang sudah tergores oleh ujung pensilnya.

"Desainer Kang!" Seungwan muncul dari balik pintu.

Seulgi tersenyum simpul, "Long time no see!" Kembali sibuk dengan gambarannya.

Seungwan mendekat, "What the! Jangan berlagak sibuk saat sahabatmu berkunjung, please."

Seulgi terkekeh, kemudian menutup buku desainnya. Ia pun melepaskan pensil yang sudah menempel di tangannya sejak tiga jam lalu itu. Gadis kelahiran Seoul dua puluh empat tahun silam itu pun menanggalkan kacamatanya.

Ia bangkit, "Take a seat!" Seulgi mempersilahkan Seungwan duduk di sofa.

"Wajahmu terlihat bahagia sekali." Seulgi tersenyum kecil sambil menatap wajah Seungwan yang berbinar. Kebahagiaan yang sederhana hanya dengan melihat wajah bahagia sahabatnya dan membuatnya sedikit melupakan segala kesedihan di hatinya.

The Reunion [PCY X KSG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang