The Reunion [PCY X KSG]

CHAPTER 43

HAPPY 4K VOTES♥

DOUBLE UPDATE IS HERE~

Tolong hargai imajinasi ngebut ini dengan vomment~

~~~

Langkah yang penuh dengan keraguan mendekat pada sebuah rumah minimalis yang nampak modern di depan sana. Sepasang kaki mungil itu menaiki tangga menuju pintu masuk rumah itu.

Tetapi tubuhnya membeku tepat di depan pintu masuk rumah itu. Tangannya yang sudah berada di atas knop tidak bergerak sama sekali. Tiba-tiba sebuah memori terlintas di pikirannya.

Apa ia baik-baik saja? Apa kabar Soojung baik?

Ya, benar, Seulgi di sana. Ia menghela napasnya, kemudian masuk ke dalam rumah. Hal yang pertama mengalihkan perhatiannya adalah keberadaan Soojung di sana.

"Kau sudah pulang?" Soojung menyapa Seulgi.

"Soojung,"

"Hng?" Soojung melirik Seulgi.

"Tidak," Seulgi tiba-tiba menjadi ragu untuk mengatakan apa yang ingin ia katakan.

Soojung menatap Seulgi, "Ada apa? Apa yang ingin kau katakan?" Soojung curiga.

Seulgi terdiam. Ia membisu. Gadis itu hanya mematung di tempatnya berpijak.

"Kang Seulgi! Apa yang terjadi?"

"Maafkan aku, sungguh." Seulgi meneteskan air matanya.

"Hei, Kang Seulgi! Kenapa kau menangis?" Soojung menghampiri Seulgi.

"Bibi ada di sini, di kota ini."

DEG! Soojung membeku di tempatnya.

"Jangan terintimidasi, Soojung! Jangan salahkan dirimu!" Isak Seulgi.

"Hei! Begitu juga denganmu, untuk apa kau menangis karena merasa bersalah padaku?" Soojung menghela napasnya, "Berhenti menangis, Seulgi!"

"Maaf karena aku tak bisa berbuat apapun untukmu di depan Ibu Jongin. Seharusnya aku berada di pihakmu."

"Keberadaanmu di sini sudah cukup membuktikan seberapa besar apa posisimu di pihakku."

"Maaf, Soojung."

"Berakhirnya aku dengan Jongin sama sekali bukan salahmu, dan juga bukan salah Jongin ataupun Ibunya. Hanya saja ini adalah pilihanku." Tutur Soojung, "Seulgi, semuanya sudah berakhir sejak dua tahun lalu. Ini sudah berlalu begitu lama."

"Tapi perasaan kalian belum berubah, itu yang aku tahu."

Soojung menunduk kecil, "Itu tidaklah penting,"

"Tentu saja itu penting."

"Lalu bagaimana jika aku mengungkit perasaanmu pada Chanyeol alih-alih Sehun?"

"Hei, Jung Soojung!"

"Maka dari itu! Kau juga tak perlu mengungkit Jongin lagi di depanku."

"Permasalahan kita jelas berbeda, aku dan dia berakhir karena kami berdua menginginkan itu, sedangkan kalian---"

"Kalian berdua menginginkan itu? Itu omong kosong! Jangan bohongi perasaanmu, Kang Seulgi! Begitupun juga dengan dia." Ujar Soojung.

"Jangan sandingkan aku dengan orang yang sudah mempunyai tunangan! Jangan libatkan aku pada lelaki yang mungkin saja akan berada di headline news untuk sebuah artikel pernikahannya!"