CHAPTER 6

1.1K 174 4
                                        


"Don't love too much."

That sentence hit me so bad.

*****

"Gadis ini tak pernah mengangkat teleponnya, sungguh." Soojung menggerutu di samping Seungwan yang tengah fokus menyetir.

"Aku tahu ini akan terjadi. Saat aku bertemu dengannya siang tadi, wajahnya nampak murung. Entahlah, tapi saat itu feeling-ku benar-benar buruk." Soojung berucap.

"Aku juga berpikir seperti itu. Dia banyak melamun saat aku bertemu dengannya. Ia nampak seperti Seulgi setahun lalu." Ucapan Seungwan membuat Soojung menatapnya, "Chanyeol... Apa dia benar-benar mengulang kesalahannya lagi dan membuat Seulgi seperti ini?" Tangan Seungwan menggenggam erat stir mobilnya, "Kalau itu benar, aku benar-benar akan membunuhnya."

"Kita akan tahu setelah kita melihatnya." Soojung menghela nafasnya.

Hanya perlu 15 menit perjalanan, mobil Seungwan sudah berhenti tepat didepan rumah milik Seulgi. Seorang wanita paruh baya membuka pagar rumah untuk mobil ber-merk mercedes benz itu.

Soojung dan Seungwan bergegas turun dari sana. Mereka tersenyum menyapa wanita dengan celemek berwarna putih didepan mereka itu.

"Bibi Lee, lama tak jumpa." Seungwan tersenyum.

"Seulgi ada di dalam 'kan, Bi?" Soojung bertanya.

"Nona Kang ada di taman belakang rumah."

"Seorang diri?" Tanya Seungwan.

"Ya, tuan muda Kang belum pulang dari kampus." Balas Bibi Lee.

"Kalau begitu, kami akan ke taman belakang, Bi." Soojung bersuara.

Soojung dan Seungwan melangkah menuju sebuah pagar kecil tepat di samping rumah Seulgi. Pagar kecil itu di hiasi oleh dedaunan dan bunga-bunga kecil yang di hias langsung oleh Irene, sepupu Seulgi. Seulgi yang bilang begitu.

Selain desain, Soojung dan Seungwan tahu pasti bahwa salah satu kebanggaannya adalah Irene, sang putri bunga. Seulgi selalu memuji Irene bahkan melebihi ia memuji adik kandungnya sendiri. Ya, itu memang terdengar sedikit menggelikan. Tapi itulah Seulgi.

Saat tangan Soojung membuka pagar yang indah di pandang itu, sebuah pemandangan yang tak kalah indah menyambut kedatangannya dan Seungwan.

Soojung dan Seungwan tersenyum, "Kak Irene sangat hebat." Gumam Soojung yang masih takjub dengan dinding yang di hiasi oleh bunga-bunga dengan berbagai warna.

Gambaran tangan Seulgi pun masih terlihat sangat bagus di dinding itu. Seulgi, ya, gadis itu menakjubkan. Tangannya di berkati oleh Tuhan sehingga bisa menggambar sebuah karya yang indah di dinding itu.

Kami. Ya, itu gambar kami. Orang-orang yang ada di sisi Seulgi. Orang-orang yang ia katakan punya makna untuknya.

Flashback On.

Seulgi terus menumpas kuasnya di atas dinding putih. Soojung dan Seungwan hanya menatap punggungnya. Tangan gadis dengan punggung mungil itu terus bergerak tanpa henti. Ia menikmati waktunya.

Soojung tersenyum saat melihat wajahnya yang selesai di gambar oleh Seulgi setelah beberapa kali menatapnya untuk di jadikan sebagai contoh agar tak keliru.

"Apa mataku seperti itu?" Sanggah Soojung.

Seulgi menatap Soojung intens, terutama mata gadis blasteran itu, "Aku menggambar dengan benar. Kau punya mata yang indah." Seulgi kembali sibuk dengan gambarannya.

The Reunion [PCY X KSG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang