"Kau liburan atau menetap di Paris?"
"Aku liburan musim panas disini. Aku menetap di LA untuk waktu yang lama, sudah hampir satu dekade aku rasa."
Percakapan Sunbin dan Gikwang lancar dengan bahasa Tanah Air mereka.
"Berarti kau sudah cukup lama tinggal di luar negeri, ya?" Gikwang berujar.
"Hng. Setelah lulus SMP aku pindah ke luar negeri." Balas Sunbin, "Kau berencana menatap atau hanya liburan disini?"
"Aku hanya berlibur. Kebetulan kenalanku kuliah di sini."
"Ah, begitukah?"
Gikwang bangkit dari sofa. Ia menatap pemandangan luar hotel. Ia tersenyum karena suasana hangat di kota ini. Melihat orang-orang lalu-lalang di bawah sana membuat hatinya entah mengapa menghangat.
Ia juga melihat sekeliling kamar. Menurutnya desain hotel ini benar-benar klasik dan mungkin saja tak akan bisa ia lihat lagi jika sudah kembali ke Korea.
Saat itu, matanya berhenti pada bingkai-bingkai diatas nakas. Matanya terus menatap foto di dalam bingkai-bingkai itu.
"Gosh fuckin' hot." Catherine baru saja kembali dari luar setelah keluar sebentar meninggalkan keduanya yang tadinya berbincang.
Mata Gikwang masih terpaku pada foto Chanyeol di salah satu bingkai disana, dengan jas berwarna hitam yang nampak sangat formal, penampilan yang nampak rapih nan tampan disana. Setelah ia lihat lebih seksama, remaja lelaki di dua bingkai lainnya pun terlihat mirip dengan Chanyeol.
"Lee? What's wrong?" Catherine menatap punggung Gikwang.
"Oh? Just... Who is he? Is he your boyfriend?"
Sunbin diam membeku.
"Ah, that man? He is Sunbin's first love and lover ever. And the last, I think."
Masih membekas di otak Gikwang kalimat yang keluar dari mulut Catherine, teman dekat Sunbin yang ia temui musim panas lalu di Paris. Matanya yang menatap Seulgi dengan ragu bergetar dalam sekejap. Melihat betapa tenangnya suasana hati Seulgi saat ini membuatnya ragu akan banyak hal yang memucuk di kepalanya dan seakan ingin meledak kapanpun.
"Tapi," Gikwang ragu.
"Apa?"
"Kau benar-benar berkencan dengan Chanyeol? For real?"
"Maaf karena sebelumnya aku tak memberitahumu."
Gikwang mengangguk kecil.
"Tapi kenapa? Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu?" Heran Seulgi.
"Hng?" Gikwang menatap Seulgi, "Tidak. Tak apa." Ia seakan tak sanggup mengatakannya.
Haruskah aku katakan atau tidak? Batin Gikwang.
*****
Seulgi dengan giat mendesain gaun serta setelan yang akan ia dan Chanyeol kenakan di pernikahan Irene dan Suho dua minggu lagi. Sudah satu minggu ia berkutat dengan pensil, kertas, kain, gunting dan mesin jahit. Rasanya lelah, tapi ia terlihat cukup tenang dan menakjubkan disaat yang sama.
Melakukan apa yang kau suka, meskipun kau lelah karena itu, entah mengapa itu akan menjadi menyenangkan. Entah sihir apa yang terjadi di setiap kesempatan itu terjadi.
Desain. Walaupun itu bukanlah impian Seulgi yang terbesar, tapi itu merupakan kebanggaan dan harga dirinya. Ia memulai karirnya dengan kata indah itu. Pekerjaan yang membuatnya kini berdiri disini dengan bangga.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Reunion [PCY X KSG]
RomanceAbout Chanyeol and Seulgi. About love and hate. About first and last. About destiny and irony. About the boy who totally bastard and the girl who totally not that kind. What fate awaits them? Check it out! #1 dalam CHANSEUL (20/02/20)