-Bagian Sebelas-
●●●
Dalam pertandingan menang kalah itu soal biasa. Kalo kalah ya jangan nangis kalo menang ya jangan terus-terusan meringis. Apalagi jika itu pertandingan hati, sakit ya sakitnya sendiri yang lain gak bisa ikut ngerasain.
●●●
Harus beberapa kali Genta akui, hari-hari seperti ini merupakan hari yang spesial bagi siswa-siswi SMA Pancasila, iya spesial bagi mereka dan sibuk bagi seorang Genta. Pasalnya hari ini sampai 2 hari berikutnya sekolah mereka akan mengadakan beberapa kegiatan yang katanya untuk pelepas stress sebelum menjelang UTS. Genta jadi teringat UTS seminggu lagi.
"Nanti acaranya apa aja Bro Nta?!" Tanya Ezril cukup keras sampai anak-anak di kelas memusatkan perhatiannya kepada biang onar yang satu ini. Sedang yang dipandang hanya memandang mereka dengan ekspresi bertanya 'kenapa?'
"Gue nggak budeg Ez, gak usah teriak juga di sebelah kuping gue." protes Genta kepada Ezril yang menyebabkan telinganya terasa berdengung.
"Ez, Ez yang Ez itu ini" seloroh Ezril dengan menunjuk Alfa di belakangnya. Alfa hanya melirik tajam kepada Ezril.
"Bodo amat sama aja, emang lo gak baca yang di grup kelas?"
"Lo kan tau gue sedang berhemat untuk mengisi tabungan masa depan dan hemat itu pangkal kaya bro! Lo dari jaman jigeum udah diajarin tentang kaya gitu masa udah lupa."
"Alesan lo! bilang aja miskin kuota."
"Yee nggak percayaan lo jadi orang."
"Percaya sama lo musyrik, amit-amit."
"Lo kok tega banget si, sekarang jadi sebelas duabelas sama makhluk es di belakang gue."
"Tau deh, tanya aja sama Alfa gue mau rapat acara nanti." Genta langsung keluar kelas tergesa-gesa, mungkin rapat di ruang OSIS sudah dimulai.
"Yah dia malah ninggalin gue gitu aja, acaranya apa aja?" Ezril berputar arah menengok ke Alfa yang kini sudah menunjukan layar ponselnya kepada Ezril, di sana terdapat pesan yang berisi apa saja acara nanti.
"Ikutan Futsall lo?" Tanya Ezril setelah selesai membacanya. Alfa yang ditanya hanya mengedikan bahu tanda masih bingung ikut atau tidak.
"Ikutan kali, lo kan ekstranya itu masa enggak ikut."
Alfa memang mengikuti extra Futsall namun untuk pertandingan hari ini masih ia fikirkan.
"Males."
"Males itu temennya setan dan setan tiap hari nempel sama orang yang males, lo bisa aja nanti ditempelin penghuni sini tiap hari."
"Bodo." jawaban ketus Alfa bukannya membuat Ezril marah tapi ia malah cengar-cengir sendiri.
"Jangan ketus-ketus amat, nanti cewe gak ada yang suka sama lo."
Baru saja Ezril berkata begitu, dari arah pintu kelas mereka ada 2 orang cewek yang kelihatan salah tingkah karena terlihat dari kelakuan mereka yang sedang saling mendorong-dorong. Dea yang berpas-pasan ingin keluar kelas jadi menghampiri mereka. Dari tampangnya jelas sekali mereka ini kelas 10 atau adik kelas mereka.
"Ada apa ya?"
"Eh, em a..nu itu kak."
"Ngomong yang jelas dong, malu nih."
Bisik teman di sebelahnya."Kenapa nggak lo aja yang ngomong si."
Melihat kedua cewe tersebut saling berbisik-bisik membuat Dea bingung, namun ia hanya menunggu apa yang akan mereka katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURAN (END)
Fiksi RemajaSelain menggambar, warna biru dan Hari Sabtu, hal lain yang Alfira sukai adalah menjadi sahabat seorang Genta. Sesederhana itu, sampai Alfira tahu bahwa hatinya sendiri berkata lain yang menjadi indikator bahwa dirinya sudah masuk pada batas terlara...