-Bagian Enambelas-
●●●
Kau sering kali membuat bimbang saat hasrat ingin melupakan mu sudah sebegini besarnya.
●●●
Alfira sekarang ada di rumah Genta.
Iya DI RUMAH GENTA!
oke biasa aja.
Tapi Alfira tidak bisa biasa saja, jantungnya berdegup keras, tangannya berkeringat dingin dan ia tiba-tiba gelisah. Ia sedang menunggu Genta karena Genta sedang ke kamarnya menaruh belanjaannya tadi.
Matanya ia jelajahkan ke rumah ini, banyak foto yang terpajang. Foto-foto yang bisa Alfira tebak milik Genta dan Letta sedari mereka kecil.
"Mah, ini Alfira." Genta datang bersama mamanya yang langsung disalami oleh Alfira.
"Akhirnya main kesini juga kamu nak, Tante udah lama nyuruh Genta buat ngajakin kamu kesini tapi gak ada kabar." Ujar mama Genta.
"Hehe iya tante." Alfira tersenyum tidak enak.
"Duduk dulu nak, Tante buatin minum dulu ya ke belakang."
"Eh Letta mana Mah?"
"Di kamarnya kali, kamu kaya gak tau dia aja kalo jam segini lagi ngapain." Kemudian mamanya Genta langsung undur diri dari hadapan mereka.
"Bentar ya gue panggil Lettanya dulu."
Lalu Genta pergi lagi memanggil Letta yang pas sekali sedang turun tangga jadi ia tak perlu repot ke kamar gadis tersebut.
"Kak Alfira?" Tanya Letta saat gadis tersebut sudah dihadapan Alfira mengulurkan tangannya. Alfira membalas jabatan tangan tersebut dan tersenyum.
"Alfira."
"Kakak yang suka nemenin Kak Genta beli martabak ya kan? Kalo aku mah males banget." Gadis yang memakai celana training dan kaos pendek selengan itu duduk disamping Alfira.
"Gue juga ogah kalo ngajakin lo, ribet." Balas Genta tidak mau kalah.
"Kakak nggak usah ikutan deh, pergi sana bantuin mama di belakang."
"Nggak. Gue bakalan tungguin lo disini, nanti cerita yang enggak-enggak lagi ke Alfira."
Letta tersenyum manis, kemudian wajahnya berubah datar lagi. Ia menabokan bantal yang di sofa untuk mengusir Genta dari sana.
"Pergi sana! Yang ada kakak tuh ganggu. Aku kan mau ngobrol sama Kak Alfira."
"Awas lo ya!"
Akhirnya Genta mengalah dan pergi dari sana. Alfira yang sedari tadi menyimak bertanya.
"Kamu suka gambar?"
"Suka banget Kak, kuliah nanti juga pengin masuk ke jurusan Seni Rupa."
"Wah sama dong, aku juga suka gambar. Tapi cuma hobi aja si."

KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURAN (END)
Novela JuvenilSelain menggambar, warna biru dan Hari Sabtu, hal lain yang Alfira sukai adalah menjadi sahabat seorang Genta. Sesederhana itu, sampai Alfira tahu bahwa hatinya sendiri berkata lain yang menjadi indikator bahwa dirinya sudah masuk pada batas terlara...