18

985 135 13
                                    

-Bagian Delapan Belas-

••

Kepada bulan, janganlah bersedih saat melihat bumi lebih menyayangi matahari.

Keadaan akhir-akhir ini sangat tenang, tidak ada gejolak berita panas baru ataupun kejadian lainnya. Seolah-olah kedamaian ini akan berlangsung selamanya.

"Gue ngerasa damai banget deh. Coba aja sekolah kaya gini terus kan enak." Kata Alfira.

"Biasanya kalo damai-damai begini sebentar lagi bakal ada badai." Sahut Gita.

"Hem bener juga lo, tapi kok gue gak kerasa begitu ya?"

"Lo nya aja yang gak peka. Maksud gue badainya itu ya UTS." Dengus Gita.

"Eh iya bener lo. Ini udah hari apa si gue lupa?"

"Kemarin upacara dan lo pingsan dengan mengenaskan. Jadi menurut lo sekarang hari ini hari apa?" Alfira dengan bodohnya tertawa, sudah jelas ini Hari Selasa. Mereka saja masih memakai pakaian OSIS.

"Lo udah belajar apaan aja?" Tanya Alfira.

"Belum lah. Sekarang jangan mikir itu dulu. Nanti otak udah panas duluan sebelum ujian dimulai."
Alfira hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

Mereka berangkat sekolah bersama, tadi pagi sebelum Alfira akan di antar Gita sudah datang menjemputnya. Memang teman yang baik hati.

"Nanti temenin ya, gue udah bela-belain muter balik buat jemput lo loh." Gita mengajukan permintaanya.

"Emang siapa yang minta dijemput heh? Kan lo sendiri yang dateng jemput gue." Alfira tidak terima.

"Ya pokoknya nanti temenin gue, gue traktir milkmax deh. Yayaya mau yaa??"

"Oke deh, mumpung gratisan gue ikut." Akhirnya Alfira mengiyakan.

"Gak bisa. Nanti Alfira pulang sama gue." Tau-tau dari arah belakang Genta merangkul Alfira, dan ya reaksi gadis tersebut terkejut. Tubuhnya tiba-tiba kaku.

Gita juga melebarkan matanya melihat rangkulan Genta di pundak Alfira.

"Eeh gue yang jemput gue yang balikin dong." Gita tidak terima Alfira direbut begitu saja oleh Genta. Ia menarik tangan Alfira sampai rangkulan Genta terlepas. Dan Alfira akhirnya dapat bernapas lega.

"Ya bodo amat. Gue nanti mau nyari bahan kerja kelompok. Dan ini pasti lebih penting dari urusan lo itu." Genta menyahuti.

Banyak anak yang memperhatikan mereka, apalagi ini jamnya mereka sampai disekolah dan melewati lorong yang sama juga. Saat ini mereka di lorong kelas 11 IPS yang di lantai bawah.

Alfira mengernyit heran mengingat-ingat apakah ada tugas kelompok bersama Genta.

"Ya boong amat lo, besok Kamis aja udah UTS masa masih ada tugas." Gita tidak terima alasan Genta.

"Emang kalo mau UTS gak boleh ada tugas?"

"Ih kalian ngapain si? Udah ah Gue pergi ya mau ngerjain tugas dulu. Bye!" Alfira berlalu dari hadapan mereka, meninggalkan Genta dan Gita yang masih berdebat.

FIGURAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang