20

1.3K 159 7
                                    

Vote dan commentnya jangan lupa
Terima kasih😇
.
Selamat Membaca Kisah Ini
.

-Bagian Duapuluh-

Karena dirimulah aku tau, yang membahagiakan bukan berarti akan tetap tinggal.

🌼🌼🌼

Bel berdering tepat pukul 9.30, hampir semua anak yang sudah selesai mengerjakan soal UTS bersorak gembira. Senyum tak luput dari bibir mereka saat menyalimi bapak ataupun ibu guru yang tadi sudah menjaga berlangsungnya UTS. Hari ini adalah hari terakhir dan hanya tinggal satu mapel yang diujikan. Banyak anak-anak yang memilih langsung pulang ke rumah maupun pergi hangout bareng teman-teman yang lainnya.

Kelas-kelas masih ramai apalagi jajaran kelas 11 MIA yang dominan anak-anaknya masuk lagi ke dalam kelas hanya untuk mencocokan jawaban dengan teman lainnya, bahkan ada anak kelas lain yang ikut masuk hanya untuk sekedar numpang wifi yang jaringannya memang lebih bagus dari pada yang ada di bawah.

"Guys, nanti malam jadi kan?" Suara Adel membuat anak-anak 11 MIA 2 yang masih di dalam kelas menengok ke arahnya.

"Jadi dong, kan udah sepakat selesai UTS langsung cuss deh ke rumah Adel buat barbeque.an." Olin yang baru masuk ke dalam kelas menimpali, karena ruangan UTS mereka memang terpisah.

"Semuanya ikut?" Tanya Adel lagi.

"Gue enggak bisa Del, soalnya gak ada yang mau nganterin." Jawab Rosalina. Lalu beberapa anak yang lain juga tidak bisa ikut, ada yang beralasan karena rumahnya terlalu jauh, ataupun tidak boleh pergi main malam-malam.

"Oke, jadi ini cuma berapa orang? Tunjuk jari coba." Perintah Olin.

"1..2..3..4..5... eh itu yang pada di pojokan ikut nggak?" Suara Olin menginterupsi 4 orang cewek yang sedang asik-asiknya diskusi sendiri. Anak-anak yang lain pun ikut mengarahkan pandangannya ke mereka.

"Al, dipanggil tuh." Gita yang sedari tadi duduk di sebelah Alfira yang sedang asik ngobrol dengan Ani, Dea, dan Ayu, menabok anak tersebut.

"Hah? Oh lo, ikut apaan?" Alfira yang ternyata tidak tahu membuat Olin gemas sendiri.

"Nanti malam yang di rumah Adel." Balas olin.

Lalu Alfira meng-oh-kan dan memandang ketiga orang yang ada di depannya.

"Kalian ikutan gak?" Tanya Alfira.

"Ikutan dong." Begitu jawaban Ani yang langsung diiyakan oleh Dea.

"Lo Yu?"

"Gak tau nanti Fir, aku belum ijin sama mbok ku." Jawab Ayu dengan logat medoknya.

"Gimana? Pada ikutan?" Tanya Olin lagi.

"Mereka berdua ikutan,  Ayu gak tahu nanti belum ijin, kalo gue kayaknya enggak deh." Jawab Alfira.

"Rumah lo kan gak jauh-jauh banget Fir dari rumah gue, ikutan lah." Pinta Adel.

"Iya, mau ngapain si di rumah? Lo ada drakor baru nggak ngomong-ngomong ke gue ya?" Mata Olin menyipit memandang Alfira yang terlihat jengah.

"Gak boleh keluar malem kali dia." Kata Ezril.

"Nah iya gitu, gak boleh keluar malem." Jawaban Ezril dibenarkan oleh Alfira.

"Bohong banget lo Fir, waktu itu aja gue liat lo lagi beli martabak sama Genta."  Icak yang sedang sibuk bermain game di hpnya ikut-ikutan menjawab. Sedangkan Alfira mulai tegang di tempatnya.

FIGURAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang