Lida POV--
Seluruh peserta sudah berkumpul didepan pintu besar yang jika kami melewatinya maka akan tiba di sebuah tempat khusus milik sekolah yang digunakan untuk latihan quirk para murid. Berupa kota besar dengan sebagian bangunan yang hancur.
Aku sudah terus melakukan pemanasan dan memanaskan mesin di kakiku. Ah, quirkku adalah engine yang ada di betis.
Kapan kita akan masuk, seluruh peserta sudah berkumpul dan dibagi dengan jumlah tertentu.
Disela pemanasan, aku melihat ona berambut hijau yang tadi mengusikku dengan gumaman gajenya dibelakangku. Dia nampak gugup, matanya terarah pada seseorang.
Aku mengurut pandangannya, tertuju pada seorang ona lain berambut coklat sebahu yang tengah mengatur pernafasannya. Kudengar dia memiliki quirk gravitasi.
Saat ona berambut hijau itu hendak menghampirinya aku segera datang mencegah.
"Hei, jangan ganggu konsentrasinya. "
"A, ah! Gomennasai! Aku hanya ingin berbicara dengannya untuk mengurangi gugupku. "
Dia nampak salah tingkah dan ketakutan. Hm... Sepertinya memang tidak ada niat buruk untuk menganggu peserta lain. Kalau gitu biar kuajak bicara saja. Lagipula aku bosa menunggu pintunya dibuka.
"Namaku Lida Tenya. "
"A, ah... Midoriya Izuku... "
Saat aku hendak berbicara lebih banyak, sensei meminta kami untuk masuk setelah pintu terbuka. Ugh, kenapa timingnya selalu salah sih?
ヘ(。□°)ヘAkhirnya pun kami semua masuk kedalam zona ujian. Aku sempat kagum sejenak karena benar2 nampak seperti kota asli, hanya saja tanpa penghuni.
Aku berpikir bangunan2 yang telah rubuh adalah hasil latihan dari murid sma UA ini.
Baiklah, saatnya berjuang!
.
.
.
.Midoriya POV--
Aku melihat sekitar dengan bingung. Semua sudah menggunakan quirk masing2 untuk mengalahkan robot2 villain. Tapi aku masih diam. Kekuatan all might baru kuterima beberapa jam lalu. Aku masih belum tahu cara menggunakannya.
Saat bengong sebuah robot menyerang tanah kosong di sisi kananku dari belakang. Aku kalang kabut lari dari sana secepat mungkin.
。゜(`Д´)゜。Hingga waktu ujian hampir selesai aku sama sekali belum mencetak angka. Sementara aku melihat kacchan baru saja menghancurkan sebuah robot besar dengan mudahnya. Dia nampak sangat kesal, yah setiap saat sih.
Ah, bukan saatnya aku memikirkan hal lain. Secepat mungkin aku harus menghancurkan setidaknya satu robot. Tapi bagaimana?
Saat tengah kebingungan aku mendengar suara jeritan di belakang saat menoleh, mataku membola.
Robot bernilai 0 datang. Semua lari terbirit2 menghindarinya. Robot itu lebih besar dari robot lainnya. Menghancurkan semua yabg dilewati. Parahnya, aku melihat Uraraka terjepit besi besar. Sementara robot ganas itu mendekat kepadanya.
Bagaimana ini, aku masih tidak tahu cara menggunakan quirk all might.
щ(ºДºщ)Tunggu. All might?
Benar! Aku tinggal bayangkan saja bagaimana all might menyelamatkan sandera.
All might selalu menggunakan tangan atau kakinya. Aku pun fokus kepada 2 hal itu.
Benar saja! Aku merasakan kakiku memanas, sesuatu terasa mengalir.
Aku menatap puncak robot yang tinggi itu, dengan mantap aku asal melompat keatas.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Happy, Thankyou! -BnHA Fanfic (Completed)
RandomDunia telah berisi manusia yang memiliki quirk, ditengah semua itu hidup seorang gadis quirkless. Hidupnya berwarna dengan kehadiran orang2 yang bisa dibilang tak biasa baginya. Namun saat dia mulai menikmati kehidupan, suatu takdir sudah ditentuka...