.
.
.
.
.All might diam memperhatikan bakugou yang tengah mencerna semua informasi besar yang baru dia dengar.
Hero itu sudah berpikir matang2 untuk memilih memberitahu otoko itu mengenai semua rahasianya.
"shounen. " panggil all might. "aku memberitahumu rahasia2 yang selama ini kusembunyikan dari orang lain karena aku percaya padamu. Kau anak yang baik, kau sangat peduli pada midoriya meski kau nampak keras kepala dan tak bisa diatur. "
"..."
All might merasa otoko itu perlu waktu lebih untuk bisa menerimanya.
"kenapa...""ya...? "
"tetap saja kenapa dia memilih jalan ini? Dia bertindak sendirian, tanpa memberitahu orang lain, berbuat aneh dan menghilang begitu saja? "
"soal itu-"
"apa dia tidak memikirkan perasaan orang lain? Okaa-sannya... Teman2 yang selalu ribut mencarinya... Juga perasaan... Ku."
"dia tahu. Dia sadar akan itu. " all might menyadari apa yang bakugou pikirkan.
"kalau begitu, kenapa-"
"dia sudah memilih jalan yang sulit, hargai dia sedikit. Dia juga mengatakan kalau dia sendiri tidak mau mengambilnya jika tidak terpaksa. Aku awalnya menolak rencananya, tapi dia menjelaskan panjang lebar alasannya memilih jalan itu dan meyakinkanku itu adalah yang terbaik. Kau juga tidak akan bisa menolaknya saat itu jika bertukar peran denganku. "
Bakugou kehabisan kata2.
"jadi, bakugou-shounen. " all might kembali berubah ke wujud kekarnya, "kau mau membantuku untuk membawa kembali midoriya? "
Bakugou mendongak, "apa maksudnya? "
"sekolah akan segera melakukan sergapan setelah menemukan dimana markas baru villain, dan hanya para sensei dan hero lain yang akan pergi, murid2 akan sepenuhnya dilarang ikut. Jika kau menerima tawaranku, maka akan kubuatkan alasan sehingga kau bisa ikut dalam penyergapan. "
.
.
.
.
."sudah selesai? " tanya kurogiri yang melihat shigaraki kembali bergabung ke para villain yang tengah berkumpul.
Shigaraki duduk pada satu kursi yang kosong disebelah dabi.
"tidak, aku hanya membiarkannya beristirahat setelah banyak bermain. Tidak seru jika dia hanya diam saat bermain, jadi kubiarkan dia tidur sebentar. "
"kau tidak menghancurkan satu pun bagian tubuhnya, kan? " tanya twice.
Shigaraki menyeringai, "belum. Aku belum tertarik untuk menghancurkan apa pun darinya. "
"memang kenapa kalau sudah ada yang hancur? " tanya dabi.
"yah... Aku hanya tidak senang melihat seorang gadis dengan bagian tubuh tak lengkap atau... Hancur. Itu membuatku ingin muntah. " ujar twice.
"tapi tidak masalah kan kalau nanti aku hanya meninggalkan beberapa bekas luka padanya??" tanya toga dengan antusias.
"oh, kalau itu tidak apa."
"kalian boleh lakukan apa saja yang bisa membujuknya untuk menyerah. " kata shigaraki, "tapi jangan sampai membunuhnya, atau aku yang akan bunuh kalian. "
"tenang saja! Aku juga tidak suka kalau dia mati cepat. " toga mengayunkan kakinya girang, "dia gadis yang manis, aku senang mendengar suaranya saat pisau2ku menyentuhnya. "
"cih, kau seharusnya bertingkah seperti perempuan manis lainnya diluar. Meski kau perempuan tidak ada hiburan sama sekali disini. " oceh twice.
"aku memiliki cara sendiri untuk menjadi perempuan manis. " toga mengeluarkan pisau dan jarumnya, "kau mau coba? "
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Happy, Thankyou! -BnHA Fanfic (Completed)
RandomDunia telah berisi manusia yang memiliki quirk, ditengah semua itu hidup seorang gadis quirkless. Hidupnya berwarna dengan kehadiran orang2 yang bisa dibilang tak biasa baginya. Namun saat dia mulai menikmati kehidupan, suatu takdir sudah ditentuka...