Bakugou berhenti setelah berlari cukup jauh. Dia mencoba mencari daerah sepi, kemungkinan nomu akan menyerang warga bisa dikecilkan.
Namun sepertinya dia sama sekali tak perlu mempermasalahkannya. Nomu sama sekali tak mengejar meski sudah hampir lima menit dia diam menunggu di gang sepi.
Bakugou berpikir apa tadi itu hanya tipuan, sama seperti alamat yang entah menuju gedung kosong tak terpakai itu. Namun nomu itu tadi menggeram, dia rasa membuat tiruan semata tidak mudah dilakukan. Dia yakin itu nomu asli.
Dia heran kenapa sama sekali tidak menyerang.
"bakugou? "
Otoko itu menoleh, mendapati si hanta sero. Dia mengangkat tangan untuk menyapa, bakugou hanya diam memasang tampang galak seperti biasa.
"sedang apa disini? Rumahmu kan di arah sebaliknya. "
Bakugou memikirkan sesuatu, "hei, rumahmu didekat sini? Kau tahu alamat ini? " dia menunjukkan alamat di pesan ponsel midoriya.
Sero memperhatikan sejenak, mengingat2. "ah, itu sudah lama tidak dihuni. Aku jarang lewat, tapi aku yakin sampai sekarang belum ada yang punya. "
Bekugou mendecih, jadi memang benar.
"ada apa? " sero nampak heran, dia memperhatikan ponsel yang bakugou pegang, menyadari gantungan hiasannya. "bukannya itu milik midoriya? "
Bakugou melirik kesal, "ya. "
"kau meminjamnya? Sampai dibawa pulang? "
Perempatan imajiner muncul, "aho! Dia diculik! "
Beberapa detik hening, hanta sero menatap tak mengerti. "di... Culik? Maksudmu... Culik yang itu? Dibawa orang asing??"
"memangnya apa lagi dasar solasi. "
"heh??! "
.
.
.
.
.Midoriya tak habis pikir. Dia berharap salah tangkap mengenai kalimat yang baru didengarnya.
"a, apa maksudnya... Dengan menjadi bagian kalian? "
Shigaraki menyeringai dibalik telapak tangan, "aku yakin kau tidak sebodoh itu untuk sekedar memahaminya, midoriya. "
Midoriya menelan ludah tak kentara, otot lehernya menegang, keringat dingin bercucuran. "untuk... Apa? "
"aku tahu rahasiamu. Tentu saja tidak mudah, all might harus kuamati berulangkali sampai disadari bahwa dirinya melemah. "
Midoriya merasa nafasnya mulai memburu, dia tegang sekali.
"dengan begitu, bukankah jelas apa tujuan kami berniat membuatmu bergabung? "
Midoriya menatap gemetar.
"jelas untuk mendapatkan kekuatan one for all. " bisik shigaraki. Midoriya bergegub berat.
.
.
.
.
.Sero segera menghubungi wali kelasnya, aizawa sensei. Dengan terbata2 dia mencoba menjelaskan sebaik mungkin dengan bantuan tak ikhlas dari bakugou.
"se, se, sen-"
"sensei, aho"
"sensei!! " jerit sero di telepon.
Aizawa memintanya tenang dan menjelaskan dengan perlahan.
"mi, mi, mi, mido-"
"midoriya. "
"midoriya! Di, di, dia di, di, dicu cu cu-"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Happy, Thankyou! -BnHA Fanfic (Completed)
RandomDunia telah berisi manusia yang memiliki quirk, ditengah semua itu hidup seorang gadis quirkless. Hidupnya berwarna dengan kehadiran orang2 yang bisa dibilang tak biasa baginya. Namun saat dia mulai menikmati kehidupan, suatu takdir sudah ditentuka...