.
.
.
.
.Setengah tahun berlalu.
Keadaan UA cukup damai karena villain league tak kembali berulah. Entah apa alasannya, tapi para hero masih mencari keberadaan para villain yang melarikan diri pada saat penghancuran markas yang lalu.
Anak2 1A sudah mendapatkan lisensi sementara hero mereka setelah melalui ujian rumit dan melelahkan.
Beberapa anak sebelumnya yang gagal mendapat lisensi saat ujian fisik, menyusul dengan melalui ujian tertulis.
"kalian akan segera naik ke kelas 2. Sudah belajar dengan cukup? " tanya present mic.
Anak2 saling berbisik, beberapa mengatakan diam2 kalau mereka jarang belajar jika tak ada ujian.
"hei2, jangan bilang kalau kalian tidak rajin belajar sejak masuk UA? " terka present mic.
Beberapa anak2 tertawa ganjil.
Present mic menghela nafas, "kalian kan akan jadi hero bagi masyarakat, setidaknya jadilah teladan untuk anak2 lain. Bisa jadi murid selain kelas 1A malah lebih pintar dari kalian. "
"sensei. " mina mengangkat tangannya.
"ya? "
"apa dulu sensei juga giat belajar saat menjadi seorang murid? "
Hening.
Bahkan cerewetnya present mic tak bisa menjawab pertanyaan itu.
"bukannya dulu sensei sama seperti kita? " tanya kaminari.
Present mic berdeham keras, "tidak. " katanya yakin. "dulu aku selalu mendapat nilai baik dalam ujian fisik atau tertulis sampai lulus dan menjadi hero. "
"lalu, apa sekarang semua itu berguna? "
"tentu saja, kalian ini. Kalau tidak, mana mungkin sekarang aku jadi guru di UA. "
"hontou desu ka? Tapi... Cukup mencurigakan... " selidik kirishima.
"jaga ucapanmu, nak. " kernyit present mic dengan sebal. Walau sebenarnya hanya sedang menyembunyikan fakta.
"sumimasen... "
"baiklah, aku akan berikan materi2 penting yang keluar banyak di ujian nanti. " present mic berbalik menghadap white board.
Anak2 hanya mengeluh singkat dan mulai sibuk mencatat.
.
.
.
.
."uraraka, kau makan sedikit sekali. " tanya lida.
Uraraka melihat pada piringnya yang berporsi setengah lebih sedikit dari biasanya.
"oh, tidak apa2 kok. Hari ini tidak ada latih tanding, jadi tidak masalah. "
"he, hontou? Biasanya kau tetap makan banyak meski tak ada latih tanding. "
Wajah Uraraka bersemu merah, "serius kok. "
"kurasa aku tahu alasanmu, gero. " ujar tsuyu yang duduk di sebrangnya.
"apa? " tanya lida penasaran.
"kau akhir2 ini sering kulihat mampir ke kuil untuk berdoa. Kau pasti sengaja mengurangi makan untuk kesembuhan midoriya, gero. "
"he, serius?? " lida menoleh terkejut.
Uraraka hanya menggigit2 sumpitnya, "kau sudah tahu ya... "
"kenapa kau diam2 melakukan itu? Tidak mengajakku? " tanya lida.
"eh? Kukira ini akan sangat merepotkan jika tidak biasa makan sedikit. Jadi..."
"tidak masalah, aku tidak akan keberatan kalau midoriya bisa cepat sembuh. "
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Happy, Thankyou! -BnHA Fanfic (Completed)
RandomDunia telah berisi manusia yang memiliki quirk, ditengah semua itu hidup seorang gadis quirkless. Hidupnya berwarna dengan kehadiran orang2 yang bisa dibilang tak biasa baginya. Namun saat dia mulai menikmati kehidupan, suatu takdir sudah ditentuka...