*46*

1.5K 193 10
                                    

.
.
.
.
.

"deku-kun~ aku datang~" seru uraraka dengan riangnya dari depan pintu rumah midoriya.

Klek.

Pintu terbuka dan menampilkan sosok ona bersurai hijau itu, "irashaimase, kau datang lebih awal dari yang kuduga. "

"aku sudah lama tidak ke rumahmu! Rasanya sudah bertahun2! "

Midoriya hanya tersenyum saat menghitung baru beberapa bulan lalu uraraka datang ke rumah. Dia mengajaknya masuk karena masih satu setengah jam lagi waktu mereka janji bertemu di taman.

"permisi, maaf mengganggu~" ujar uraraka saat masuk setelah melepas flat shoesnya.

"oh, kau sudah datang, ochaco." ujar okaa-san saat melihat ona itu masuk.

"ah, konnichiwa obaa-san~" uraraka menunduk singkat.

Okaa-san mengangguk, "anggap saja rumah sendiri. Ada beberapa camilan di ruang tamu. Izuku, okaa-san masih harus mengurus hal lain, kalau kalian mau makan sudah okaa-san hangatkan. "

Midoriya mengangguk.

"arigatou, obaa-san. "

Okaa-san meninggalkan mereka berdua untuk menghabiskan waktu bersama. Midoriya mengajaknya duduk di ruang tamu, yang sudah tersedia teh hijau serta camilan kue tadi diatas meja pendek.

Uraraka tidak bisa berhenti tersenyum sejak duduk di ruang tamu. Midoriya merasa aneh melihatnya meski itu normal saja untuk gadis periang sepertinya.

"uraraka-chan... Apa ada yang mau kau lakukan selagi masih dirumahku? " tanya midoriya pada akhirnya untuk menghentikan ona itu tersenyum tiada henti.

"hm? " uraraka melihat midoriya sejenak kemudian berpikir. "apa yang akhir2 ini kau sering lakukan dirumah?"

"kalau itu... Belajar. "

"cih. " uraraka segera manyun sebal.
(►˛◄’!)

"eh... Aku salah apa... " (゜゜) pikirnya.
"jangan bawa2 sekolah kalau libur deku-kun. " ujar uraraka dengan sebalnya, "ucapkan sesuatu yang lebih menyenangkan."

"ah, ha'i... "  (*´・v・) midoriya merasa itu reaksi normal untuk anak yang bukan kutu buku. "tapi memang itu yang sering kulakukan. Selain itu... Kurasa tidak ada. " (  ̄▽ ̄)

"hah...kurasa nanti akan kuminta teman2 menginveksimu dengan virus anti sekolah. "

"jangan." tolak midoriya segera. ( •ิ_•ิ)

"wakatta, kalau begitu... Ng... Kegiatan yang bisa kita lakukan disini..." uraraka berpikir sangat keras. Midoriya berharap ona itu juga berpikir seperti itu saat ujian.
( ̄▽ ̄  )

"bagaimana kalau kita bicarakan soal anak lelaki saja? "

"heh? "  (゜-゜)

"aku sudah biasa membicarakan ini dengan anak perempuan lain, denganmu belum kan? Deku-kun? "

"ah... Lagipula aku tidak tertarik... Menggosip soal anak laki2... "

"nah, kalau begitu kita lakukan saja. Biar kau tidak terlalu polos2 di kelas. "

Midoriya merasa itu bukan ide bagus, tapi tidak ada kegiatan lain yang bisa dilakukan sekarang.

"baiklah... Tapi jangan berlebihan. "

"daijoubu, aku tidak pernah jauh2 kok. "

"hontou? " pikir midoriya yang ragu jika yang mengatakannya adalah uraraka.

I'm Happy, Thankyou! -BnHA Fanfic (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang