*37*

1.7K 218 5
                                    

Kabar penyerangan ruang inap segera beredar di kelas 1A. Beberapa guru absen mengajar untuk menyelesaikan kekacauan semalam. Beberapa bagian ruangan hancur dan banyak tempat tidur yang rusak.

Midoriya dipindahkan ke uks karena ruang inap tidak memungkinkan digunakan.

Ibu midoriya kini tengah mendapat penjelasan dari recovery girl. Niatnya untuk menjemput anak gadisnya untuk dirawat dirumah ternyata langsung berbelok tajam. Sekarang anak itu dalam kondisi koma setelah tak sadarkan diri dengan banyak luka pukulan. Ditemukan pukulan pada kepala belakangnya setelah pemeriksaan.

"maafkan saya, anak anda harus mengalami hal seperti ini. Kami benar2 lengah. " recovery girl mungkin akan bersujud jika ibu midoriya tak menghentikannya meski terisak2.

Bakugou duduk disamping recovery girl dengan diam sedaritadi. Dia memaksa berada disekolah sejak kejadian meski all might memintanya pulang. Dia hanya bisa tidur sebentar, dia tidak merasa mengantuk meski lelah. Perasaan berkecamuk di hatinya sehingga menganggu segala pikiran yang ada di kepalanya.

"katsuki..."

Suara itu membuat otoko keras kepala itu mendongak dengan pelan.

"terimakasih, jika kau tidak datang mungkin izuku akan lebih parah... "

Bakugou menggigit bibir dengan kesal, dia hanya mengangguk. Sebenarnya dalam hati dia sangat ingin berteriak kesal karena sama sekali tak merasa membantu.

Dia sudah kenal ibu midoriya sejak kecil, sejak dia masih sering bermain bersama midoriya kecil yang quirkless. Dia sudah menganggapnya seperti saudara dari ibunya sendiri karena keluarganya juga dekat dengan keluarga midoriya.

Kini melihat wanita itu menangis dia serasa melihat ibunya sendiri. Dia merasa sangat bersalah.

.
.
.
.
.

Siang hari. Cuaca diluar cerah dengan awan tipis yang bergerak pelan menyusuri langit biru di ketinggian.

Beberapa kelas jurusan umum dan jurusan lain tengah menjalani pelajaran olahraga di lapangan UA yang luas.

Sepertinya cuaca diluar tidak memengaruhi kelas 1A yang nampak suram, aura2 muram keluar hampir dari setiap anak.

Present mic sensei yang dalam pertengahan jam mengajarnya nampak terganggu dengan kondisi murid2.

"hei, kalian, tega membiarkan hanya sensei kalian seorang yang nampak segar didepan kelas? "

Anak2 mengangkat sedikit wajahnya.

"sumimasen, sensei. " ujar lida. "kami tidak bermaksud demikian. "

Present mic menghela nafas, "aku tahu kejadian beruntun akhir2 ini mempengaruhi pikiran kalian. Tapi jangan berlarut2, semua akan baik2 saja. "

"villain league... " ujar yaoyozoru, "aku khawatir selama mereka masih berkeliaran maka sekolah tidak akan aman. "

" kami para hero yang lebih frustasi darimu, yaoyozoru. " cibir present mic, "sejak mereka kabur kami terus berpikir keras bagaimana cara mengatasi mereka. Ternyata mereka bertindak secara tak karuan, sehingga pihak sekolah baru ada sedikit persiapan. Sejak kejadian kemarin, kami sudah bersiaga seketat mungkin disetiap saat. "

"gomennasai, sensei. "

"iie, sudah, kita lanjutkan pelajarannya. "

.
.
.
.
.

Sepulang sekolah, uraraka berjalan menuju sebuah rumah sakit setelah turun dari bus di sebuah halte.

Midoriya dipindah ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih lengkap karena ruang inap belum juga dapat kembali digunakan, sementara uks tidak cocok untuk rawat inap jangka panjang.

I'm Happy, Thankyou! -BnHA Fanfic (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang