.
.
.
.
.Midoriya kelabakan. Dia sama sekali tak menduga bakugou akan mengucapkan satu kata yang jelas penting bagi suatu hubungan secepat ini.
"a, apa yang harus kupakai? Aku hanya memiliki sedikit baju, lagipula kurasa tidak ada yang cocok... " dia kelimpungan didepan lemarinya, menatap deretan baju biasanya.
Dia sebenarnya tidak ingin berlebihan, hanya saja dia juga tidak ingin menghancurkan kencan pertamanya.
"ugh, apa kacchan serius? Dia tidak sedang mengerjaiku kan... "
Lima menit berlalu, midoriya sama sekali belum menemukan pakaian yang dia rasa cocok. Dirinya mulai khawatir bakugou akan segera menyeretnya keluar dengan baju tidur.
Gadis itu berpikir keras.
Ting!
Sebuah lampu imajiner muncul di benaknya. Dia tahu siapa yang mungkin bisa membantunya.
Midoriya segera bergegas keluar kamarnya.
.
.
.Toktoktok...
"ha'i...? " sahut orang didalam.
"ehm, maaf kalau aku menganggu istirahatmu, tapi ada sesuatu yang mendesak. "
Pintu terbuka, menampilkan sosok yaoyozoru yang setengah bangun.
"oh, midoriya? Ada apa? " tanyanya dengan mengusap matanya yang berat.
Midoriya bingung, dia berbisik karena takut yang lain dengar.
(゜゜) yaoyozoru terdiam.
"se, serius? "
Midoriya mengangguk2 dengan giat.
"dia? Di keras kepala itu? "
*angguk
"kau bukan sedang halusinasi kan? Mungkin karena bangun tidur? "
*geleng
"serius?? "
*angguk angguk
"dia?? Bakugou?? "
Midoriya ber-sst karena bisa saja anak lain terbangun.
"ah gomen, tapi sungguh?? Dia?? Sepagi ini?? "
Midoriya menunduk pasrah, "karena itu aku tidak tahu harus bagaimana.."
Yaoyozoru yang sudah melupakan kantuknya segera menarik midoriya masuk.
"kau perlu yang spesial, tunggu disini."
Yaoyozoru meninggalkan midoriya yang diam didepan pintu dan melihat dirinya yang segera sibuk mengubek2 lemarinya.
Selagi menunggu, midoriya melihat kagum pada tempat tidur king size yang mengepas di kamarnya. Segala perabotan yang ada sangat berkelas, midoriya serasa memasuki pintu portal ke sebuah istana.
"ini dia. " yaoyozoru mengepas sebuah pakaian pada midoriya. "aku jarang pakai, kurasa tidak masalah. "
Midoriya menelan ludah, "tapi ini... Terlalu... "
Gadis itu ditarik ke depan cermin, "bagaimana? Kau suka? "
Midoriya tersenyum simpul, "apa tidak terlalu Pendek? "
"tentu tidak, harus spesial, ingat? "
"kurasa kacchan tidak-"
"sudah cepat pakai, dia bisa meledakkan kamarmu jika terlalu lama. "
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Happy, Thankyou! -BnHA Fanfic (Completed)
AléatoireDunia telah berisi manusia yang memiliki quirk, ditengah semua itu hidup seorang gadis quirkless. Hidupnya berwarna dengan kehadiran orang2 yang bisa dibilang tak biasa baginya. Namun saat dia mulai menikmati kehidupan, suatu takdir sudah ditentuka...