Uraraka POV--
Aku membaringkan midoriya pada kasur uks. Dia langsung nempel disana dengan lemas.
"Sejak kapan kau sakit, deku-kun? "
"Baru saja kok. "
"Hontou? Kalau tidak salah saat pelajaran umum kau tidur dimejamu."
"Tadi cuma bosan. Aku dan todoroki-kun selesai cepat, jadi aku tidur saja dulu. "
Aku menarik selimut untuk menutupinya sampai ke leher.
"Arigatou, uraraka-chan. Kembalilah ke arena. Kau perlu mengamati cara teman2 bertarung."
"Aku akan pergi sampai recovery girl datang. "
Dia menggeleng, "Tidak masalah. Aku cuma perlu tidur sebentar, tidak harus minum obat. "
Aku melihat dia memang perlu istirahat. Mungkin aku yang berada disini terlalu lama akan menganggunya. "Jaa, aku pergi deku-kun. Istirahat ya? Jangan paksa ikut pelajaran. "
Midoriya mengangguk. Dia menutup mata setelah aku keluar dari uks.
.
.
.Midoriya POV--
Setelah uraraka pergi aku kembali bangun. Melihat pada pintu dengan sepi. Aku sengaja memintanya langsung pergi.
Aku batuk dengan cukup keras. Kepalaku serasa bertambah pusing.
Uh... Rasanya aku familiar dengan keadaan ini.
Benar, sama seperti saat umurku 4 tahun. Demam tinggi dan juga
Aku kembali batuk keras. Darah mengalir di telapak tanganku cukup banyak. Mataku serasa melihat banyak telapak tangan berdarahku. Kepalaku serasa berputar.
Ugh, aku benci ini... Samar aku mendengar alat dileherku berbunyi suatu kalimat, namun terdengar samar di telinga karena pengaruh demam.
Pandanganku menggelap dan aku jatuh dari tempat tidur.
.
.
.Normal POV--
Recovery girl masuk ke uks dengan sedikit bersenandung, dia baru saja mengurus cedera anak jurusan umum. Dia senang karena bukan luka parah. Selama ini dirinya selalu melihat banyak luka berat, dia benci melihat orang kesakitan seperti itu.
Tubuhnya terhenti melihat sesosok ona berambut hijau tergeletak di lantai dengan darah di telapak tangan yang mengalir ke lantai.
"Astaga Midoriya!! "
Tubuh tuanya menghampiri gadis yang terbujur kaku di lantai itu. Dia memanggil seseorang untuk membantunya kembali mengangkat ke kasur uks dan membantu dalam beberapa hal lain karena recovery girl bertubuh pendek.
All might datang sesegera mungkin setelah menyerahkan pengawasan latih tanding ke aizawa sensei. Panggilan darurat recovery girl tak pernah diabaikannya.
Tubuh kekar itu diam mematung setelah memasuki uks. Recovery girl sudah membersihkan darah ditangannya, hanya saja dia kesulitan untuk mengangkat midoriya ke tempat tidur lagi.
"Ada apa dengan midoriya??" tanya all might panik, dia segera mengangkat ona itu dan membaringkannya ke kasur.
Badannya sudah berubah ke wujud kurus, tapi all might masih cukup kuat untuk mengangkat midoriya dengan mudah.
Recovery girl meminta dia duduk terlebih dulu sebelum menjelaskan semuanya.
.
.
.All might diam menunduk, "Kenapa dia tak memberitahuku hal itu sebelumnya? "
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Happy, Thankyou! -BnHA Fanfic (Completed)
CasualeDunia telah berisi manusia yang memiliki quirk, ditengah semua itu hidup seorang gadis quirkless. Hidupnya berwarna dengan kehadiran orang2 yang bisa dibilang tak biasa baginya. Namun saat dia mulai menikmati kehidupan, suatu takdir sudah ditentuka...