.
.
.
.
.Sebulan berlalu sejak surat villain league dia terima. Sudah ada 9 yang dia simpan.
Datangnya surat meski shigaraki mengancam akan muncul tiba2 di tempat yang tak terduga, midoriya masih bisa sedikit tenang karena surat2 yang telah ada datang saat dia sedang sendiri.
Seperti di gang kecil, kamar mandi, gudang olahraga, dan lainnya.
Semua surat hanya berisi candaan mengerikan dari shigaraki yang gemar menggunakan subjek seperti kata2 keluarga atau teman2nya. Dia sempat hampir menghancurkan surat saat terdapat kalimat 'sepertinya akan menyenangkan mendengar teman2 dan keluargamu menjerit kesakitan saat aku membunuh mereka'.
Ponselnya berbunyi saat dia sedang mencoba memejamkan matanya dengan posisi senyaman mungkin diatas tempat tidurnya.
'midoriya, gomen, besok ada acara penting bersama kepsek, jadi, manfaatkan istirahat seharimu untuk menghabiskan waktu bersama teman atau keluargamu. '
Midoriya membaca pesan dari all might dengan setengah khawatir dan lega. Dia lega memiliki waktu istirahat dari latihan keras yang sebenarnya dia sendiri yang meminta. Dia juga khawatir surat akan berhenti datang besok. Sudah lima hari dia tidak menerima surat lagi.
Ona itu menghela nafas saat pikirannya bercampur aduk. Malam semakin larut. Dia memutuskan untuk tidur dan memanfaatkan hari libur sekolah besok untuk bersama okaa-sannya atau teman2nya.
.
.
."izuku. " panggil okaa-san setelah mengetuk pintu kamarnya pagi itu.
Hening.
"izuku? " dia kembali mengetuk dan memanggil.
Terdengar suara ribut dari dalam. Pintu terbuka dan menampilkan midoriya dengan rambutnya yang masih acak2an. "ada apa, okaa-san? " tanyanya dengan mengusap mata yang setengah terpejam. Menguap.
(ι´Д`)ノ"ah, gomen, okaa-san menganggumu di hari libur. "
Midoriya menggeleng, tak mempermasalahkannya.
"sarapannya sudah matang. Sebenarnya okaa-san tidak ingin membangunkanmu sepagi ini karena kemarin kau terlihat lelah setelah pulang larut, tapi tidak enak juga kalau makan makanan dingin. "
"tidak apa, okaa-san. Aku juga tidak bisa terus tidur. Kalau begitu, aku akan mencuci muka sebentar. "
Midoriya yang masih setengah sadar berjalan keluar dan mencuci wajahnya dengan air dingin yang segar. Okaa-san kembali ke ruang makan untuk menyiapkan yang lain.
Zashh...
Air mengalir dari keran dengan kecepatan sedang. Kedua tangannya menadah air dan membasuhkannya ke wajah mengantuknya.
"huft... " dia menghela nafas saat mulai benar2 bangun.
Mengedip2kan matanya beberapakali seraya berkaca untuk merapikan rambutnya dengan sisiran jari.
Saat jarinya mencapai ujung rambut terpanjangnya, dia membeku.
(・_・;)Ujung rambut sudah jatuh dari jemarinya, namun dia tak bisa bergerak.
Jantung midoriya berdegub takut, dia panik saat benar2 tak bisa berubah posisi. Dia melotot memperhatikan dirinya dari cermin, dia sudah sekuat tenaga mengerahkan ototnya, namun tak ada sedikitpun pergerakan.
'Ka, Kamisama... Ada apa ini...?? " teriaknya dalam hati.
Dia masih bisa bicara, namun dia memilih tak bersuara karena okaa-sannya bisa datang dan panik juga. Dia berusaha mengembalikan fungsi gerak tubuhnya meski tak tahu bisa atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Happy, Thankyou! -BnHA Fanfic (Completed)
RandomDunia telah berisi manusia yang memiliki quirk, ditengah semua itu hidup seorang gadis quirkless. Hidupnya berwarna dengan kehadiran orang2 yang bisa dibilang tak biasa baginya. Namun saat dia mulai menikmati kehidupan, suatu takdir sudah ditentuka...