Normal POV--
Mineta mendekati midoriya setelah pelajaran selesai dan mengetahui guru selanjutnya akan terlambat 15 menit karena acara dadakan.
Dia memanfaatkan tubuh kecilnya untuk bersembunyi dan mengendap2 mendekati meja ona rambut hijau itu.
"Hehe... Kupikir gadis lain tak akan masalah. Bosan juga selalu ditolak yaoyorozu-san. " Pikirnya.Mineta mengendap2 dengan lihai. Saat midoriya sibuk berbincang dengan uraraka, dia mendekat ke bawah kursinya.
"Saa~ midoriya-chan, mari lihat apa yang kau punya... " pikirnya dengan liur menetes.
Saat dia sudah beberapa senti lagi, tangannya mulai gatal. Wajah mesumnya sangat antusias. Karena dia jarang menggoda midoriya si anak serius di kelas.
Beberapa senti lagi...
Ngek!!
Wajah mineta mencium lantai saat kepalanya diinjak seseorang.
"Apa yang kau lakukan bola rambut sialan???!!! " geram bakugou.
"Ba, bakugou... " wajah mineta menoleh susah payah dari injakan super bakugou. "Apa yang kau maksud?? " tanyanya dengan jelas terlihat sangat bohong.
"Kau masih tanya? Perlu kulaporkan ke kepala sekolah baru kau mengaku?? "(´・益・`*)
Mineta menangis diam, "Tidak, tolong jangan. Lepaskan kakimu dari kepalaku dan aku akan mengaku... "
(✖╭╮✖)Bakugou memindah kakinya dengan kesal. Dia memandang mineta dengan penuh perempatan di kepalanya.
Mineta dipaksa mengaku didepan kelas, dan malangnya saat itu aizawa sensei datang untuk menggantikan guru sebelumnya yang tidak bisa datang.
Alhasil aizawa meminta mineta untuk menemuinya setelah pulang sekolah.
Midoriya yang sangat terpukul mengetahui dirinya dijadikan sasaran baru mineta belum bangun dari ketidaksadarannya sejak tadi. Dia baru benar2 kembali ke alam nyata setelah yaoyozoru dan uraraka menguncang keras bahunya.
Yaoyozoru meminta maaf karena tidak menghentikan kebiasaan mineta sejak dulu, midoriya hanya tersenyum dan menggeleng. Meskipun tadi horor sekali.
Setelah beberapa saat dia sudah bisa kembali bercanda bersama uraraka. Dia teringat satu hal yang menyelamatkannya sebelum mineta bisa mengintip dalamannya.
Setelah kelas sepi saat istirahat, dia meminta lida serta uraraka pergi ke kantin lebih dulu. Dia perlu melakukan satu hal sebelum bisa makan dengan tenang.
"Kacchan... " panggilnya lemah dibelakang punggung otoko itu.
Bakugou menoleh dan melirik tajam.
"A, anu... Arigatou... Untuk tadi... " midoriya menunduk ketakutan.
Bakugou diam sejenak.
"Makanya perhatikan sekelilingmu dengan benar! Apalagi kau itu seorang gadis! Jangan percaya dengan laki2 manapun dengan mudah!! Mengerti?!"
Midoriya mengangguk2 kecil, matanya masih tak berani menatap bakugou yang meledak2.
"A, apa itu... Termasuk kau juga, kacchan? " tanyanya lemah.
Bakugou kembali diam. Perempatan muncul di kepalanya. "Tentu saja! "
Bakugou kemudian pergi keluar kelas dengan wajah nantang gelud.
.
.
.Midoriya pergi ke mesin penjual jus sebelum ke kantin. Dia berpikir apa yang akan dia pilih.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Happy, Thankyou! -BnHA Fanfic (Completed)
RandomDunia telah berisi manusia yang memiliki quirk, ditengah semua itu hidup seorang gadis quirkless. Hidupnya berwarna dengan kehadiran orang2 yang bisa dibilang tak biasa baginya. Namun saat dia mulai menikmati kehidupan, suatu takdir sudah ditentuka...