*41*

1.7K 202 0
                                    

Hup hup huphup

Di ruang rumah sakit, pada pukul 8 pagi, terdengar suara hitungan sampai 8 yang terus diulang.

"satu dua tiga empat ,lima enam tujuh delapan. "

Midoriya berganti ke gerakan memukul telapak tangan dengan ujung kaki kirinya dan sebaliknya.

Greek...

"izuku, okaa-san bawakan bubur han...."

Okaa-sannya menutup pintu dengan bingung, melihat anak gadisnya sibuk berolahraga sampai tak menyadari kedatangannya.

"...ngat. " lanjutnya dengan bungkusan bubur tertenteng pada tangan kanan.

Midoriya berbalik untuk melakukan gerakan lain, namun matanya segera menangkap kehadiran okaa-sannya dan senamnya terhenti.

"okaa-san! " serunya senang. Dengan sedikit berkeringat dia datang mendekat.

"sejak kapan kau mulai berolahraga, izuku? " tanya okaa-san yang melihat midoriya mengintip kedalam bungkusan dengan penuh penasaran.

"hm? Ah, sudah seminggu ini. Tubuhku kaku jika hanya terus berbaring, setelah tanya pada dokter apa aku boleh bergerak banyak, aku mulai olahraga pagi, meski di ruangan sih... "

Okaa-san tersenyum, "apa izuku mau jalan2 ditaman rumah sakit saat pagi? "

Mata midoriya berbinar, "boleh? "

Okaa-san tertawa pelan, "memang sejak kapan okaa-san melarang? Kalau izuku bilang dari dulu mungkin okaa-san bolehkan asal dokter juga. "

Midoriya hanya tersenyum lebar. Okaa-san mengajak dia untuk duduk dan menikmati buburnya.

Bubur hangat dengan rasa yang pas untuk suasana pagi membuat mood midoriya meningkat. Wajahnya sumringah sepanjang menghabiskan makanannya.

Okaa-sannya memperhatikan wajah midoriya yang dia rindukan untuk dilihat dirumah, bukan di rumah sakit. Setelah ini dia berpikir untuk bertanya pada dokter berapa lama lagi anaknya masih harus rawat inap di rumah sakit.

"okaa-san. "

Suara anaknya membuyarkan lamunan, "ya?"

Midoriya mengulum bibirnya setelah menelan suapan terakhir, "aku ingin pulang."

Wanita itu merasa nafasnya terhenti sepersekian detik, "okaa-san juga, izuku. "

"he? Okaa-san ingin pulang sekarang? "

(?・・)"lha? Bukan, izuku sayang~ okaa-san juga ingin kau pulang. "

Midoriya ber-oh ria dengan tampang polos, okaa-sannya gemas dan mengusap surai hijaunya.

Ponsel okaa-sannya berdering, wanita itu keluar untuk mengangkatnya. Midoriya mengambil gelas berisi air putih setelah merasakan tenggorokannya kering.

Angin berhembus masuk dari jendela, kepalanya tertoleh dan melihat bahwa pemandangan diluar sedang cerah2nya. Pohon2 hijau nampak dengan segarnya memberikan pasokan oksigen untuk lingkungan.

Ona itu merindukan pergi bersama teman2nya. Dia berpikir untuk melakukannya setelah keluar dari rumah sakit nanti. "kurasa mereka tidak akan keberatan. " gumamnya.

.
.
.
.
.

Hari dimana dokter mempersilahkan dia untuk pulang adalah hari paling cerah bagi midoriya. Dirinya giat membereskan barang2 bersama okaa-sannya meski sudah disuruh untuk duduk manis saja.

Dia bersenandung santai dan bergerak seolah dirinya tak pernah menjadi pasien. Dua buah tas ukuran sedang teronggok di bawah kaki setelah ruangan kosong.

I'm Happy, Thankyou! -BnHA Fanfic (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang