*70*

1.4K 161 4
                                    

.
.
.
.
.

Telinga midoriya jelas mendengar suara tembakan keras, dia menduga itu berasal dari pistol yang kurogiri pegang tadi.

Meski dia tahu bahwa sebuah peluru tengah melesat, tubuhnya tak bisa menghindar. Shigaraki sengaja mengincar momentum dimana dirinya lengah dalam segala hal.

"Tidak!! "

"!"

Midoriya terhempas bermeter2 dari tempat sebelumnya dia berdiri.

Dia bukan terkena peluru.

Gadis itu membuka mata saat merasa tubuhnya berhenti berguling.

"sa, samui.... " gumamnya saat merasa udara menjadi sangat dingin dan sebagian besar tubuhnya membeku. "eh... es? " dengan nafas mengepul kedinginan, dia menyadari sesuatu. "apa ada villain dengan quirk es...? Kalau bukan ini... "

"Hanbun-yaro!! Apa yang kau lakukan hah?! "

Midoriya mendengar suara teriakan bakugou. "kacchan...? "

"aku tidak bisa mengendalikan quirkku dengan baik setelah talinya lepas. " seru todoroki.

Midoriya sempat terkejut mendengarnya, "quirk pelumpuhannya... hilang? "

Benar saja. Tepat sebelum peluru menembus tubuhnya, seluruh tawanan yang sedaritadi mencoba lepas akhirnya bebas.

Todoroki langsung menggunakan quirknya untuk menciptakan dinding es tanpa tahu efek pelumpuhan membuat kendalinya lemah.

Meski midoriya terhempas karena dihantam dinding es todoroki, setidaknya peluru tidak mengenai gadis itu.

Shigaraki dan kurogiri yang tak menduga momen itu menggertak kesal. 

"kenapa mereka bisa lepas?! " sentak shigaraki pada kurogiri.

"yah, kuakui quirk pelumpuhan memang efektif untuk menghentikan kami semua. " present mic sensei berdiri dan memijat pundaknya yang terasa kaku. "tapi kau pikir menggunakan quirk pada orang sebanyak kami akan bertahan lama? Hah, kau sombong sekali, villain. "

"kutebak kau tidak memikirkan resiko yang satu ini karena terlalu antusias ingin membunuh muridku itu, shigaraki. " ujar aizawa.

Shigaraki melihat pada para tawanan yang kini telah bebas, menatap kesal padanya.

"kau sudah bertindak semuanya sejak tadi, sekarang... kami akan bayarkan semuanya setimpal, sangat setimpal." nezu, si kepala sekolah itu menepuk2 bajunya yang berkerut, "saa, minna, kalian dipersilakan untuk melakukan apa yang menurut kalian benar. "

Para sensei tersenyum puas dengan kepala sekolah yang mengizinkan hal brutal itu.

"giliran kami, villain!! "

Semua bergerak bersamaan, berbalik menjadi penyerang bagi pemangsa mereka yang sebelumnya mengekang.
"kurogiri!! " seru shigaraki dengan kesal.

Villain quirk bayangan itu segera berubah menjadi lubang hitam dan mengeluarkan puluhan nomu yang dipersiapkan mendadak.

"heh, jangan pikir mahluk buatan itu bisa mengalahkan kami para pro hero, shigaraki. Kau terlalu naif!!"

Para sensei tak gentar meski puluhan nomu mulai bergerak menyebar. Berbagai quirk segera aktif dan menyambar pada villain.

"deku-kun! " uraraka yang sudah bisa bergerak bebas segera menghampiri gadis itu.

Midoriya tak bisa menjawab karena menggigil hebat. Quirk es todoroki tak sengaja membekukannya dengan parah.

I'm Happy, Thankyou! -BnHA Fanfic (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang