*33*

1.8K 198 3
                                    

Telapak tangan shigaraki beberapa inci menuju sentuhan lima jari pada wajah tsuyu dan mineta.

Midoriya sontak melayangkan tinjunya, dia memakai kekuatan penuh tidak peduli jika tangannya kembali cedera.

Buagh!

"are? "

midoriya menatap tak percaya. Sosok nomu menghadangnya meninju shigaraki, pukulannya mengenai kulit keras monster itu, namun sama sekali tak melukai monster itu, ataupun dirinya.

"tidak!! " pekiknya dalam hati saat melihat shigaraki semakin mendekat dibalik nomu.

Lima jari shigaraki telah menempel lembut pada wajah tsuyu, otoko itu diam.

Wajah dibalik potongan telapak tangan itu jelas tertegun meski hanya menampilkan sisi2 wajahnya.

Matanya berkilat sekilas kebelakang, melirik sosok pro hero yang telah dia habisi tadi.

"oh, ternyata kau hebat juga, eraser head. " ujarnya, melepas jarinya dari wajah tsuyu yang pucat pasi.

Midoriya melihat aizawa mati2an mengangkat kepalanya untuk sekedar melihat pada shigaraki agar quirknya dapat dihapuskan.

"sensei!"

Nomu dihadapan midoriya berteriak nyaring, membuat ona itu bergidik bukan main. Hampir seluruh yang bisa mendengar suaranya berhenti selama beberapa detik.

"habisi dia. " perintah shigaraki.

Nomu kembali berteriak untuk merespon perkataan otoko itu, meluncur pada aizawa dengan meninju kepalanya sehingga wajah hero itu membenam ke lantai keras yang hancur dengan keras.

Monster buatan itu menghabisi aizawa seperti robot, sama sekali tak berperasaan. Wajah aizawa telah berdarah2 dan entah matanya selamat atau tidak.

Midoriya hampir menangis menyaksikannya, namun dia sama sekali tidak bisa bergerak. Tubuhnya kaku, sendinya seolah hilang.

"onegai, tasukete, dare ga!! "

Blaaarrr!!

Pintu usj didobrak dari luar hingga hancur, asap memenuhi sekitarnya. Perlahan, sosok kekar terlihat saat asap menipis. Pro hero number one, all might, datang dengan wajah berang, sangat berang.

"all might! " seru anak2 A1 yang bisa melihatnya.

"watashi... Datang untuk menghabisi siapapun yang menakuti anak didikku!! " geram all might yang merobek dasinya sendiri dari jas putihnya.

All might menyalang pada sosok nomu yang tengah menghabisi aizawa, tubuhnya melesat untuk mengamankan midoriya, tsuyu, serta mineta terlebih dahulu dari dekat shigaraki.

Setelahnya barulah aizawa yang tak sadarkan diri dengan penuh luka dan darah dibawanya untuk diserahkan pada anak2.

"all, all might! " bisik midoriya yang masih gemetaran, "nomu itu... Dia tidak mempan dengan pukulan."

All might melembutkan sedikit ekspresi kesalnya, "arigatou, midoriya. Sekarang menjauh dan bawa aizawa ke tempat aman. " sosok hero itu segera meninggalkan anak2.

Shigaraki merasa puas all might kini berada dihadapannya.

"sayangnya bukan aku yang akan menghabisimu, all might. " ujar shigaraki yang berdiri dengan tangan nenelusup di saku celananya. "senjata andalan yang telah dirancang untuk membunuhmulah yang akan kau hadapi. "

Nomu menggerang, all might mengerling tempat monster itu berada.

"kerahkan semuanya, kupastikan kalian akan hancur kali ini. "

I'm Happy, Thankyou! -BnHA Fanfic (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang