.
.
.
.
.
.
.Midoriya pamit ketika jam istirahat sebentar lagi usai.
Tangannya menutar gagang pintu dan menarik kedalam.
Blam
Dia menghela nafas setelah keluar dan menutup pintu.
"kau selalu punya kegiatan untuk menghabiskan waktu istirahat, huh? "
Midoriya menoleh terkejut saat mendengar suara familiar itu.
"kacchan? "Σ(゜゜) "sejak kapan kau disana? " tanyanya was2 karena mungkin bakugou dengar percakapannya dengan all might.
"tiga detik lalu. "
"oh... " midoriya berpikir itu sebenarnya bisa diganti dengan 'baru saja'.
"apa keperluanmu di ruangan all might?"
"eh? Oh... Aku hanya membicarakan soal praktek susulan. "
Bakugou menaikkan sebelah alisnya, "sudah beberapa bulan sejak kau pulang dari rumah sakit, seberapa banyak sebenarnya tugas2 yang belum selesai, hah? "
Midoriya menelan ludah diam2, "cukup... Banyak... Kok... "
"oh ya? "
Midoriya merasa bakugou sedang menyudutkannya hanya dengan nada suara dan tatapan tajamnya.
"iya kok... Ah, sudah hampir masuk, kacchan, ayo. " midoriya berniat menghindar dan berlari ke kelas.
Grep.
Bakugou menahan tangan kiri midoriya saat melewati dirinya.
"lebih baik kau jujur sekarang, deku. "
Midoriya terdiam, kembali menelan ludah diam2. "ju, jujur masalah apa? "
"alasanmu sering sekali menghindar, sensei pasti tidak sebegitunya memberimu banyak tugas sekaligus. "
"menghindar...? " midoriya menoleh menatap bakugou, "a, aku sama sekali tidak bermaksud begitu... Lagipula aku hanya pergi saat istirahat... "
Bakugou memicingkan matanya kesal, "kau tahu kalau itu cukup membuat teman2mu terus ribut dikelas saat kau sering hilang? "
Midoriya menatap lantai koridor dan sedikit menunduk, tak menjawab.
"mou, kelas pasti sudah dimulai sekarang, kita harus ke kelas." midoriya mencoba melepaskan tangannya.
Grep!
Bakugou semakin mengeratkan pegangannya, membuat midoriya sedikit meringis saat itu terlalu kencang.
"katakan. "
"a, apa...? "
"katakan semua yang kau sembunyikan! "
Midoriya menggertak giginya, "a, aku tidak menyembunyikan apa2, kacchan... "
"katakan. "
"aku tidak memiliki apa2 untuk dikatakan padamu."
"deku. "
Midoriya menjerit dalam hati. Dia berada pada persimpangan yang sulit untuk dipilih.
Pada akhirnya, gadis itu memilih tersenyum.
"aku tidak minta kau tersenyum, jawab aku-"
"kacchan. " midoriya menatap tangan bakugou yang mencengkeramnya. "meski aku berbohong atau pun tidak, kau pasti tahu tanpa aku harus mengatakannya. Kau memang sudah kenal aku sejak kecil, kan? Maka dari itu, kau pasti juga paham kenapa jika aku berbohong dan kenapa jika tidak."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Happy, Thankyou! -BnHA Fanfic (Completed)
De TodoDunia telah berisi manusia yang memiliki quirk, ditengah semua itu hidup seorang gadis quirkless. Hidupnya berwarna dengan kehadiran orang2 yang bisa dibilang tak biasa baginya. Namun saat dia mulai menikmati kehidupan, suatu takdir sudah ditentuka...