*5*

2.9K 275 15
                                    

Midoriya POV--

Ber, bertarung dengan kacchan?

(’-’*) meski aku perempuan, kacchan yang sejak kecil gemar membentak padaku pasti tidak akan mengampuni. Apalagi dia yang semakin benci setelah tahu aku memiliki quirk.

Ah, aku ingin lari ke kutub saja boleh tidak?

Konsep latih tanding kali ini adalah satu kelompok menjadi hero, satunya villain. Villain menjaga benda di lantai teratas gedung. Hero harus mencoba membekuk villain dan mengamankan benda tersebut.

Aku dan uraraka menjadi hero, kacchan dan lida sebagai villain. Ugh, ini akan jadi lebih buruk. Apalagi all might meminta mereka berdua bertindak seperti villain sungguhan.

Hatiku menjerit tertahan (」゜ロ゜)」

Tapi aku harus bisa melawannya kali ini. Jika melawan kacchan saja tidak bisa bagaimana aku akan melawan villain lain dengan quirkku? Jelas suatu saat all might akan memberikan sepenuhnya obor giliran simbol perdamaian padaku.

Aku pun mengumpulkan tekad dan keberanian. Aku memandang sejenak kacchan sebelum pergi ke gedung latihan.

Uraraka mencoba menyemangatiku yang nampak gugup sedaritadi. Bagaimana aku tidak gugup jika kacchan adalah peringkat satu ujian masuk.

Namun perkataan cerianya membuatku tenang. Pakaiannya kubilang cukup imut dan ideal dengan sifatnya. Apa seharusnya aku juga membuat desain imut? Ah, tidak. Aku sudah yakin dengan kostumku ini. 。◕‿◕。

Setelah all might menghitung mundur, latihan pun dimulai.

Aku serta uraraka menyelinap masuk melalui jendela. Kami waspada akan kondisi sekitar. Aku mencoba mengingat serangan apa yang mungkin terjadi pada ruang sempit pada catatan buku pahlawanku.

Saat baru mulai berpikir, aku sontak menghindari serangan dari belakang dengan mendorong serta uraraka.

Kacchan!

Dia menyerang tiba2.

Topeng kostumku sobek. Goresan terpampang di wajahku. Ledakan quirk kacchan memang kuat.

"Deku-kun!" itu panggilan baru uraraka untukku. Dia menambahkan -kun karena menganggapku keren dengan tubuh atletis. Haha, terserahlah.

"uraraka, pergilah cari keberadaan benda villain mereka. Aku akan mengatasi kacchan. " bisikku.

Uraraka awalnya nampak ragu, namun akhirnya pergi setelah kuyakinkan.

Kini hanya aku dan kacchan.

Dia menatapku penuh benci. ◑.◑ itu selalu menyeramkan bagiku mau bagaimanapun aku mengumpulkan keberanian.

Saat kacchan bergerak, aku tahu pola serangannya yang itu. Sejak dulu kacchan selalu bergerak dari kanan. Aku menahan tangannya dan membanting dia ke tanah.

Ugh, gomenne kacchan. Dia pasti akan membunuhku nanti.  ((´д`))

Kacchan geram dan kembali menyerang. Aku sigap menghindar.

Setelah cukup lama akhirnya aku putuskan lari bersembunyi darinya.

Kacchan terus berteriak memanggilku dengan meledak2kan udara.

Aku perlu waktu sendiri untuk memikirkan rencana. Terus menerus menghindari ledakan kacchan akan menghambatku. Aku harus bisa mengambil alih benda villain secepat mungkin. Agar aku tak perlu menggunakan quirkku sendiri.

Aku harus bisa menahan kacchan disini kemudian membantu uraraka mengurus lida diatas.

Namun tak semulus pikiranku, kacchan justru menemukanku lebih cepat dan menyudutkanku. Ugh, habis sudah. Harus ada perubahan rencana.
Tanpa ampun kacchan menggunakan quirk ledakan terkuatnya. Tidak tepat mengenaiku, tapi cukup untuk mementalkanku dan menghancurkan tembok dibelakang.

I'm Happy, Thankyou! -BnHA Fanfic (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang