"Appa tidak pulang lagi?"
Tanpa menatap, Jungsoo menjawab. "Tidak, Hae. Banyak pekerjaan yang harus segera selesai."
Donghae bergeming. Memainkan jemari selagi mata terus mengawasi sang ayah.
"Kau, segeralah pulang. Ini sudah malam. Pekerjaanmu sudah selesai, kan?"
Donghae hanya menggumam. Terpekur kebawah untuk menyembunyikan helaan beratnya. "Appa," panggilnya lirih, "kembaran Kibum, dimana?"
Gerakan tangan Jungsoo berhenti seketika. Detakan jantungnya meningkat perlahan. "Kau rindu adikmu yang lain. Kita bisa mengunjungi lain kali. Sudah lama juga aku tidak kesana."
Mengulas senyum pedih, Donghae meremas tangan. "Dia masih hidup. Kau memberikannya pada Yeonsa ahjumma."
Jungsoo menatap putra sulungnya terkejut. Tidak sadar menahan nafas. "Apa yang kau katakan?" Suara Jungsoo berat nan dalam. Belum lagi matanya menajam.
"Appa,"
Jungsoo beranjak cepat. Meraih kedua bahu Donghae, meremasnya kuat. "Apa yang kau tahu, Hae? Aku selalu merasa kau menyembunyikan sesuatu dari appa. Katakan, apa yang kau tahu."
Donghae meneguk ludah. Namun matanya lurus pada sepasang manik sang ayah. "Kyuhyun, adik kami, bukan." Suaranya bergetar. Air mata Donghae jatuh.
Jungsoo seperti kehilangan kesadarannya. Dia termangu saat melepaskan Donghae. Berdirinya goyah. "Sejak kapan?"
"Sejak appa bilang, kembaran Kibum meninggal. Aku yakin dia masih hidup. Aku sendiri sudah melihatnya. Dia sehat, berada tepat disebelah Kibum. Tapi kallian hanya ada Kibum saat kalian pulang. Aku tidak pernah mempercayai ucapan appa."
Jungsoo mengusap separuh wajahnya. Menenangkan diri.
"Tapi kenapa? Kenapa Kyuhyun ada disana? Di keluarga Kim? Di tangan kekasih appa?"
Jungsoo menatap Donghae sekilas. "Kami bukan kekasih. Hanya mantan. Apa sekarang kau mendengarkan eommamu juga?"
Donghae menggeleng. "Aku sudah tidak berharap pada hubungan appa dan eomma. Aku hanya ingin kedua adikku." Ujar Donghae teguh. "Bisa kau bawa kembali uri Kyuhyun?"
Jungsoo memejamkan mata. Sudah separah apa hubungannya dengan Hana hingga putranya sendiri merasa putus asa. Tidak lagi berharap pada keutuhan mereka.
Tapi permintaan Donghae adalah keinginanannya juga. Hanya saja itu kemarin. Keinginan itu berubah saat dilihatnya bagaimana Yeonsa dan Kyuhyun saling menyayangi. Jungsoo pikir betapa dia akan menjadi sangat egois dan jahat jika merebut Kyuhyun sekarang.
Lagipula semua kesalahan ada di pihaknya. Kyuhyun diserahkan sebagai penebusan.
"Itu tidak mungkin Donghae."
"Kenapa?"
"Eommamu akan masuk penjara jika Kyuhyun kita ambil."
"Mwo?!"
###
Setelah beberapa hari istirahat yang sangat membosankan bagi Kyuhyun. Sampai dia merasa bisa mati jika masa rehatnya diperpanjang. Karena Yeonsa mengurungnya di kamar dan tidak boleh melakukan apapun.
Hari ini Kyuhyun bebas.
Dia sudah sehat. Sudah boleh sekolah.
Pagi-pagi dia bangun tanpa dibangunkan. Bersiap diri dengan cepat dan memakan sarapannya dengan lahap.
Yeonsa sampai menggeleng dengan kelakuan anak satu-satunya itu.
"Hari ini langsung pulang." Pesan Yeonsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bond
Fiksi PenggemarPark Kibum yang tidak tahu Kyuhyun yang terlalu menyayangi sang Ibu Park Jungsoo yang menyimpan rahasia Park Donghae yang selalu melihatnya Dan dua wanita yang tersakiti